2. Boruto nyaris celakai Cho-Cho

Semua bermula dari ketegangan di akademi antara murid laki-laki dan perempuan, yaitu Boruto dan teman-temannya melawan Sarada dan kelompoknya. Para siswi perempuan sudah muak dengan ulah para siswa laki-laki yang selalu membuat onar, hingga kelas mereka dicap sebagai kelas bermasalah.

Shino, sebagai wali kelas, berusaha melerai pertengkaran antara murid laki-laki dan perempuan, khususnya Boruto dan Sarada, yang terjadi di kantin sekolah. Shino kemudian menilai bahwa sikap pantang menyerah penting dimiliki seorang shinobi untuk menjadi dewasa. Oleh karena itu, ia menyiapkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di kelasnya.

Shino mengatur gedung sekolah sebagai arena pertempuran dan membagi para murid menjadi dua kubu: tim laki-laki dan tim perempuan. Para murid harus berkompetisi untuk menjadi yang pertama mengambil bendera yang berada di atap gedung sekolah. Tim yang menang akan diberikan hak untuk memberi perintah kepada tim yang kalah.

Kedua tim saling bertarung dan beradu ninjutsu. Hingga pada suatu titik, tim perempuan hampir memenangkan kompetisi karena Chocho sudah berada di dekat bendera. Namun, Boruto berusaha menghentikan Chocho dengan mengeluarkan Kuchiyose no Jutsu. Sesosok makhluk berbentuk ular muncul dan menyerang Chocho, hingga ia terlempar dari atap sekolah. Beruntung, Boruto berhasil meraih tangan Chocho dan menyelamatkan nyawanya.

Pada akhirnya, kompetisi ini dimenangkan oleh tim perempuan. Saat tim laki-laki dan perempuan sedang sibuk menyaksikan monster ular yang berhasil dikalahkan oleh Konohamaru dengan Rasengan, Sumire memanfaatkan kesempatan itu untuk diam-diam mengambil bendera dan memastikan kemenangan timnya.