Saat masih menjadi siswa di Akademi Konoha, Boruto sering kali membuat onar. Pada hari pertamanya masuk sekolah, Boruto sudah berulah dengan menghancurkan patung wajah Hokage. Akibatnya, Boruto harus menerima hukuman berupa skorsing selama dua minggu.
Meskipun dicap sebagai pembuat onar, kenakalannya masih sebatas kenakalan anak-anak pada umumnya, dan tidak seberat tindakan Naruto yang pernah mencuri gulungan rahasia. Namun, ada beberapa momen di mana perbuatan Boruto hampir mencelakai dan membahayakan nyawa orang lain.
Berikut adalah 3 Momen Boruto nyaris celakain nyawa orang
1. Boruto nyaris celakai Metal Lee
Shino, yang bertugas sebagai guru, sedang melatih murid-muridnya melempar shuriken. Karena murid-murid akademi masih merupakan shinobi pemula, Shino memberikan peringatan agar berhati-hati dalam menggunakan shuriken supaya tidak menyakiti diri sendiri atau teman.
Para murid sangat antusias melempar shuriken. Ada yang lemparannya meleset dari target, dan ada pula yang berhasil sempurna, salah satunya adalah Metal. Meskipun lemparan shuriken Metal sebelumnya sempurna, saat Shikadai dan Inojin memperhatikannya, penyakit gugup Metal mendadak kambuh, membuat lemparannya meleset.
Saat Metal berjalan untuk mengambil shuriken yang tertancap di target, tiba-tiba Boruto muncul dan berlari melempar fuuma shuriken ke arah target yang sedang dihampiri Metal. Alih-alih menghindar, Metal meremehkan lemparan Boruto, yang dianggapnya tidak stabil. Namun, tatapan teman-temannya membuat penyakit gugup Metal kembali kambuh, merusak kepercayaan dirinya.
Akhirnya, teknik tendangan Konoha Senpu milik Metal tidak sempurna. Tendangan yang seharusnya menghalau fuuma shuriken justru membuat kakinya terperangkap, dan tubuhnya terbang bersama fuuma shuriken hingga menabrak target kayu.
Fuuma shuriken adalah shuriken berukuran besar yang seharusnya tidak boleh digunakan oleh murid akademi. Meskipun tindakan Boruto hampir membahayakan nyawa Metal, untungnya Metal tidak terluka parah.
2. Boruto nyaris celakai Cho-Cho
Semua bermula dari ketegangan di akademi antara murid laki-laki dan perempuan, yaitu Boruto dan teman-temannya melawan Sarada dan kelompoknya. Para siswi perempuan sudah muak dengan ulah para siswa laki-laki yang selalu membuat onar, hingga kelas mereka dicap sebagai kelas bermasalah.
Shino, sebagai wali kelas, berusaha melerai pertengkaran antara murid laki-laki dan perempuan, khususnya Boruto dan Sarada, yang terjadi di kantin sekolah. Shino kemudian menilai bahwa sikap pantang menyerah penting dimiliki seorang shinobi untuk menjadi dewasa. Oleh karena itu, ia menyiapkan solusi untuk menyelesaikan permasalahan di kelasnya.
Shino mengatur gedung sekolah sebagai arena pertempuran dan membagi para murid menjadi dua kubu: tim laki-laki dan tim perempuan. Para murid harus berkompetisi untuk menjadi yang pertama mengambil bendera yang berada di atap gedung sekolah. Tim yang menang akan diberikan hak untuk memberi perintah kepada tim yang kalah.
Kedua tim saling bertarung dan beradu ninjutsu. Hingga pada suatu titik, tim perempuan hampir memenangkan kompetisi karena Chocho sudah berada di dekat bendera. Namun, Boruto berusaha menghentikan Chocho dengan mengeluarkan Kuchiyose no Jutsu. Sesosok makhluk berbentuk ular muncul dan menyerang Chocho, hingga ia terlempar dari atap sekolah. Beruntung, Boruto berhasil meraih tangan Chocho dan menyelamatkan nyawanya.
Pada akhirnya, kompetisi ini dimenangkan oleh tim perempuan. Saat tim laki-laki dan perempuan sedang sibuk menyaksikan monster ular yang berhasil dikalahkan oleh Konohamaru dengan Rasengan, Sumire memanfaatkan kesempatan itu untuk diam-diam mengambil bendera dan memastikan kemenangan timnya.
3. Boruto nyaris celakai petugas bangunan
Akibat kompetisi antara tim wanita dan tim laki-laki yang menjadikan bangunan sekolah sebagai arena pertarungan, gedung sekolah pun roboh dan mengalami kerusakan parah. Hasilnya, para murid terpaksa belajar di luar ruangan sementara, karena bangunan sekolah yang roboh sedang direnovasi oleh para pekerja.
Setelah kehancuran gedung sekolah, Shino kedatangan siswa pindahan dari Otogakure bernama Mitsuki. Pada hari pesta penyambutan Mitsuki yang diadakan oleh Shino, suasana kelas menjadi ceria. Semua murid terhibur dengan banyaknya hidangan enak dan boneka lucu yang bisa bergerak sendiri.
Suasana berlangsung meriah, namun berubah saat Namida mencoba memeluk salah satu boneka yang bergerak sendiri. Tiba-tiba serangga di dalam boneka tersebut terusik. Namida, yang ketakutan, menangis histeris, dan suasana pesta berubah kacau akibat sekumpulan serangga yang mendadak mengamuk.
Mitsuki kemudian menggunakan Jutsu Fuuton Toppa dan berhasil mengusir serangga-serangga yang mengamuk. Sayangnya, gelombang angin dari Fuuton Toppa milik Mitsuki secara tidak sengaja mengenai para pekerja bangunan yang sedang memperbaiki gedung sekolah, memaksa Shino untuk meminta maaf kepada mereka.
Setelah kejadian tersebut, Shino membatalkan pelajaran dengan alasan tidak enak badan dan meminta murid-muridnya, termasuk Boruto dan teman-temannya, untuk belajar mandiri. Para murid merasa bersalah karena telah merusak pesta yang disiapkan oleh Shino. Namun, tak lama kemudian, salah seorang pekerja bangunan tiba-tiba mengamuk, merusak bangunan, dan menghamburkan kayu ke segala arah.
Sarada, yang menyadari bahwa pekerja tersebut kerasukan oleh Ghost, segera mengalihkan perhatiannya. Sementara itu, Shikadai mengikatnya dengan Jutsu bayangan, dan Iwabe memukul kepala pekerja itu dengan tongkat untuk menyadarkannya. Meskipun begitu, Ghost masih belum hilang dari tubuh pekerja tersebut. Boruto lalu bergerak cepat, memegangi tubuh si pekerja dengan posisi kaki di kepala dan kepala di kaki, sembari mencoba menahannya.
Namun, karena berada di tepi bangunan, Boruto dan si pekerja tiba-tiba terjatuh dari lantai atas menuju lantai bawah. Dalam posisi Boruto memegangi pinggang pekerja dengan kedua kakinya menyilang di leher si pekerja, terlihat seakan-akan Boruto hendak menghantamkan kepala pekerja tersebut ke lantai dasar.
Beruntung, Mitsuki menggunakan jutsu anginnya tepat waktu dan berhasil menahan laju jatuhnya Boruto dan pekerja tersebut. Berkat bantuan Mitsuki, nyawa si pekerja berhasil terselamatkan.