Salah satu alasan Shino menjadi guru di akademi adalah untuk membalas budi. Sebab sejak bocah Shino kurang handal dalam berbicara, meskipun begitu, Shino muda tidak menjadi penyendiri di akademi. Semua itu berkat banyaknya pertemuan dengan teman-teman yang baik, sewaktu masih jadi murid akademi.

Bagi Shino pergaulan di akademi telah menyelamatkan hidupnya, hingga akhirnya memiliki banyak teman. Karena itulah Shino memilih profesi sebagai guru. Namun jalan yang ditempuhnya tidak semulus yang dibayangkan, sebab Shino mendapat tanggung jawab menjadi wali kelas untuk kelas berisi murid-murid bandel.

Berikut adalah 5 keapesan Shino saat menjadi guru di Akademi :

1. Omongannya tidak di dengar murid

Kejadian ini beberapa kali diperlihatkan saat Shino yang bertugas sebagai wali kelas, sekaligus sebagai guru sedang mengajar para muridnya.

# Pelajaran Shuriken

Berawal saat Shino yang bertugas sebagai guru, sedang melatih murid kelasnya belajar melempar Shuriken. Meskipun para murid masih pemula, tetapi sebagai siswa akademi ninja dan calon Shinobi, maka Shino siap membimbing muridnya. Kemudian Shino memberi peringatan pada muridnya, untuk berhati-hati menggunakan Shuriken supaya tidak menyakiti diri sendiri atau teman.

Tetapi para murid tidak mendengarkan penjelasan Shino hingga selesai. Dan Shino nyaris saja terkena serangan Shuriken dari para muridnya.

# Pelajaran Kuchiyose no Jutsu

Saat itu Shino ditemani oleh Konohamaru untuk mengajari para murid akademi tentang Kuchiyose no Jutsu. Konohamaru lalu memanggil hewan Kuchiyose miliknya dengan jenis katak dan bernama Gamagoro. Melihat Konohamaru berhasil menggunakan Kuchiyose, membuat semua murid akademi takjub dan kagum melihat aksinya.

Kemudian Shino memberitahu para murid-nya, bahwa masih terlalu awal bagi muridnya untuk bisa memanggil hewan Kuchiyose, lalu Shino menyarankan untuk belajar memanggil peralatan ninja Kuchiyose terlebih dahulu. Shino lalu memanggil peralatan ninja Kuchiyose, berupa sebuah pedang.

Tetapi para murid tidak terlalu tertarik aksi Shino dan tidak mendengarkan penjelasan Shino hingga selesai. Karena para murid sudah terobsesi untuk bisa memanggil hewan Kuchiyose, seperti yang dilakukan oleh Konohamaru.

# Pelajaran Ujian Kelulusan Akademi

Semua bermula saat Denki mengalami kesulitan untuk bisa memanjat tebing menggunakan Chakra di kakinya. Boruto cs menghampiri Denki dan memberikan tips, tentang cara memusatkan Chakra. Tetapi Denki masih kesulitan memahaminya, dan penjelasan Boruto cs malah membuat kepala Denki tambah pusing.

Denki merasa frustasi, karena ini adalah pertama kali dirinya tidak bisa lulus ujian. Sebab Denki selalu menyelesaikan tugas sekolah dengan baik. Hal yang di takutkan oleh Denki adalah gagal menjalani ujian, dan tidak ingin tinggal kelas seperti yang di alami Iwabe.

Perkataan Denki tentang gagal ujian di dengar semua murid lainnya, termasuk Iwabe. Kemudian Shino mencoba menenangkan para murid yang sedang mengkhawatirkan ujian. Tetapi para murid tidak mendengarkan penjelasan Shino hingga selesai. Karena para murid akademi sudah fokus pada perkataan Denki dan membenarkan perasaan sangat malu jika harus mengulang seperti Iwabe.

2. Baper perkataan murid

Kejadian bermula saat Shino mengadakan pesta penyambutan Mitsuki sebagai murid baru. Suasana berlangsung meriah, karena terdapat banyak hidangan makanan dan sekumpulan boneka yang berjoget. Hingga pada akhirnya, Namida mencoba memeluk boneka yang berjoget dan mengakibatkan serangga di dalam boneka menjadi terusik. Setelahnya, suasana menjadi rusak gara-gara sekumpulan serangga dalam jumlah banyak mendadak mengamuk.

Kemudian Mitsuki berhasil menyingkirkan serangga yang mengamuk menggunakan Jutsu Fuuton Toppa. Tetapi, gelombang angin Fuuton Toppa milik Mitsuki mengenai para petugas bangunan yang sedang memperbaiki gedung sekolah.

Di saat Shino sedang meminta maaf atas perbuatan Jutsu Mitsuki yang mengenai petugas bangunan. Setelahnya, Mitsuki menjadi heran melihat Shino meminta maaf secara berlebihan, lalu para murid mulai membicarakan sosok Shino.

Obrolan Mitsuki dan Sarada :

Mitsuki : Dia itu kenapa ?

Sarada : Jangan memanggilnya dia, begitu-begitu dia itu guru kita. Kau tidak tahu?

Mitsuki : Apa ada sesuatu yang bisa diajarkannya (Shino) pada kita?

Obrolan Boruto dan Inojin :

Inojin : Meskipun begitu, dulu dia (Shino) itu ninja hebat, lo.

Boruto : Yah, walau dibanding dengan guru yang lain, dia tak bisa begitu diandalkan. Hawa keberadaannya lemah.

Inojin : Justru, hawa keberadaan bayangannya jauh lebih kuat.

Dan kata-kata para murid ini sangat melukai hati Shino. Akibatnya Shino sampai mengkosongkan jam pelajaran dengan alasan tidak enak badan. Para guru dikantor akademi sampai heran menyaksikan Shino mendadak murung dan dikelilingi aura suram.

3. Kena tendang dan pukul

Iwabe dan Metal sangat bersemangat menyambut pertemuan 5 Kage yang akan diadakan di Desa Konoha. Kemudian Iwabe dan Metal saling berdebat tentang siapa Kage yang paling kuat, hingga mengakibatkan Iwabe dan Metal menjadi baku hantam serta beradu pukulan dan tendangan.

Kemudian Shino mencoba melerai pertengkaran Iwabe dan Metal, tetapi Shino malah terkena tendangan dari Metal dan Pukulan dari Iwabe.

4. Jadi tukang Photo

Bermula saat murid akademi sedang melakukan perjalanan wisata menuju desa Kirigakure. Para murid akademi yang awalnya mengira desa Kirigakure adalah desa tertinggal, malah menjadi takjub saat tiba, dikarenakan Kirigakure lebih maju dari Konoha.

Banyak murid menjadi kagum saat memasuki kota Kirigakure, karena banyak bangunan megah dan pusat perbelanjaan barang bagus. Para murid perempuan mencoba mengabadikan momen dengan berphoto bersama, namun yang diminta menjadi tukang potret gambar mereka adalah wali kelas mereka sendiri, yaitu Shino. Hmmmm.

5. Murid bolos semua

Ketika Shino hendak mengajar mendatangi lokasi kelasnya, karena jam pelajaran sudah dimulai. Namun betapa terkejutnya Shino, saat membuka pintu kelas, ternyata tidak ada satu pun murid yang sedang berada di kelas.

Hal ini disebabkan semua murid berbondong-bondong pergi menuju aula olahraga, untuk menonton pertarungan Boruto melawan Iwabe.