4. Rapat Auza dan Organisasi Ninja

Rapat Auza dihadiri oleh Joseph, Master Yamaji, Dilly, Big D, Aska dan Lil.

Auza dan Organisasi Ninja mengadakan rapat. Joseph menegaskan bahwa sebagai pengusaha, dirinya tidak membutuhkan pertarungan dan kemenangan, tetapi membutuhkan data. Joseph pun takjub mendengar kehebatan Higan yang mampu mengalahkan pasukan Ninja sendirian, padahal pasukan Ninja bisa mengalahkan satu peleton tentara. Joseph menerka Higan pasti akan mendatangi kota Auza, namun Aska memberitahunya bahwa Higan takkan bisa menembus sistem keamanan kota Auza.

Setelah itu, Master Yamaji menggunakan Jutsu Pengendali Bayangan untuk mencekik Lil yang terlalu banyak membual saat rapat. Yamaji mengungkapkan bahwa Higan tak bisa diremehkan, sehingga mereka harus berfokus pada rencana mengungkap Jutsu rahasia Higan. Yamaji menilai teman FBI Higan bukan masalah, dan dia bisa membereskannya dengan mudah. Yamaji meminta rekannya untuk tidak memperumit keadaan dan memperbanyak masalah. Joseph pun sepakat dengan pendapat Yamaji.

Setelah rapat selesai, Joseph memberitahu Dilly bahwa dia sangat bersemangat menguji kekuatan Ninja agar mendapatkan data untuk produk senjata prototipe Auza. Sementara itu, Zai memberitahu Master Yamaji bahwa jika diberi tugas, dia bisa segera melenyapkan Higan. Namun, Yamaji tidak mengizinkan Zai bertarung melawan Higan karena dia telah mengutus orang lain untuk mengungkap Jutsu rahasia Higan. Master Yamaji memberitahu Zai bahwa mereka berdua tidak perlu terlibat sampai tugas selesai.

5. Masa Lalu Sebagai Ninja

Higan menaiki motor di jalanan sambil teringat masa lalunya sebagai Ninja. Saat itu, Higan, Zai, dan Mari tergabung dalam satu tim untuk menghabisi beberapa pengawal mafia. Setelah itu, mereka menghabisi Bos Mafia yang sedang asyik bersantai dengan banyak wanita. Kemudian, mereka berhasil menjalankan misi merebut dokumen rahasia negara yang disimpan oleh bos mafia.

Sebagai bentuk penghargaan atas prestasi 3 Ninja tanpa nama yang sukses menjalankan misi, sesepuh Ninja menganugerahkan nama pada Higan, Mari, dan Zai. Sesepuh Ninja juga mewariskan sebuah Jutsu rahasia masing-masing pada Higan, Mari, dan Zai yang tidak boleh dibocorkan kepada siapa pun. Sesepuh mengingatkan bahwa misi mereka bertiga nantinya akan semakin sulit, namun mereka bertiga adalah ninja terbaik yang dipercaya akan menjadi pemimpin organisasi di masa depan.

Higan, Mari, dan Zai berkumpul di sebuah ruangan untuk membicarakan nama mereka. Zai kemudian membawakan sake agar mereka bertiga bisa lebih menikmati momen sukacita. Higan mengingatkan Zai agar tidak ceroboh membocorkan Jutsu rahasia akibat mabuk. Zai pun yakin tidak akan melakukannya karena suatu hari nanti, mungkin Zai harus bertarung dengan Higan. Sembari menuangkan sake, Zai berkata bahwa ikatan mereka bertiga lebih kental dari darah, dan tegukan sake adalah bukti perjanjian kesiapan mereka mempertaruhkan nyawa demi misi. Lalu, mereka bertiga bersulang dan meminumnya.

Higan, Mari, dan Zai kembali menjalankan misi mendatangi rumah target. Mereka berhasil menghabisi beberapa pengawal dan target bosnya. Namun, Mari tak tega menyerang istri bos dan anaknya yang bersembunyi di lemari. Akibatnya, Mari terkena tembakan pistol dari istri bos. Higan menghabisi istri bos dan membawa Mari kabur ke sebuah hutan untuk disembuhkan. Mari berupaya bundir karena tak ingin merepotkan Higan dan menggagalkan misi. Namun, Higan berhasil mencegahnya. Higan menyatakan cintanya pada Mari, dan mereka pun ngekngok. Lalu, Zai memergoki Higan dan Mari berpelukan.