1. Sosok Misterius Menelepon Higan
Higan terkejut menerima panggilan telepon dari seseorang yang melantunkan syair Ninja, “Mempelajari orang lain tanpa mengungkap identitas adalah inti sejati dari kecerdikan Ninja.” Orang itu meminta Higan untuk tidak khawatir karena panggilan mereka tidak akan bisa disadap. Meskipun orang tersebut tidak mau mengungkap identitasnya, ia mengaku berada di pihak Higan. Dia mengetahui bahwa Higan akan menuju kota Auza City, dan berjanji akan membantu Higan menembus sistem keamanan kota tersebut.
2. Alasan Mike Ingin Berantas Kejahatan
Dikasur rumah sakit, Mike memandangi secarik kertas berisi lukisan mendiang putrinya. Lukisan itu bertuliskan, “Aku cinta papa karena melindungi semua orang dari penjahat.” Pikiran Mike melayang ke masa lalu, saat dia menolak panggilan telepon dari istrinya karena sibuk menjalankan tugas penyelidikan. Keesokan harinya, Mike menerima kabar duka dari istrinya bahwa putri mereka telah meninggal. Mike menjenguk putrinya yang telah tiada dan menyimpan secarik kertas lukisan itu sebagai kenangan.
3. Perbincangan Emma, Mike dan Higan
Higan mengadakan pertemuan dengan Emma dan Mike. Higan memberitahu Mike alasan mengapa dia mempercayai sosok misterius yang akan membantunya memasuki Kota Auza. Menurutnya, sosok tersebut mengetahui syair Ninja yang diwariskan oleh organisasi lamanya, sedangkan organisasi baru tidak mengetahuinya. Berdasarkan risetnya, Emma pun membenarkan pendapat sosok misterius bahwa sistem keamanan Kota Auza mustahil ditembus kecuali ada bantuan dari orang dalam yang memandu.
Emma melaporkan informasi situs web gelap bahwa Auza berencana membangun senjata pemusnah massal untuk menguasai dunia. Mike sangat puas dengan kinerja Emma yang telah berhasil melacak lokasi admin situs web tersebut, yang ternyata adalah mantan peneliti di Auza. Namun, Emma kesal karena Mike melarangnya ikut dalam penyelidikan. Bagi Emma, mengungkap rahasia kotor Auza dan menjual kebocoran data Auza yang bernilai jutaan dolar adalah hal yang sangat menggiurkan.
Mike kemudian menanyai Higan, “Apakah normal bagi seorang Ninja memiliki keluarga?” Higan menjawab bahwa istrinya juga seorang Ninja. Higan mengungkapkan bahwa mereka berdua melanggar kode etik Ninja yang mewajibkan untuk mengabaikan emosi bahkan terhadap rekannya. Alhasil, Higan dan Mari memilih menjadi Ninja Pelarian agar bisa menikah dan memiliki keluarga.