9. Cara Sakamoto Melacak Shin
Shin yang keheranan bertanya bagaimana Sakamoto bisa mendatanginya. Dengan tenang, Sakamoto mengambil pistol milik Shin dan mengeluarkan alat penyadap yang telah ia pasang saat Shin pingsan setelah dikalahkan dalam pertarungan di toserba miliknya. Shin pun memuji bahwa Sakamoto adalah sosok tanpa celah.
Dengan raut sedih, Shin kemudian memberi tahu Sakamoto bahwa ia telah memutuskan untuk meninggalkan kota tersebut. Namun, Sakamoto dengan santai melemparkan celemek seragam toserba miliknya ke arah Shin. Ia lalu berkata bahwa Shin akan mendapatkan bayaran 800 yen per jam dan tambahan upah jika bekerja lembur. Shin hanya bisa melongo dengan ekspresi konyol mendengar ucapan Sakamoto yang serius namun terkesan santai.
10. Shin Bekerja di Toserba Sakamoto
Keesokan harinya, Shin bekerja di kasir bersama Sakamoto di toserba. Shin merasa risih dan meminta Sakamoto berhenti makan ramen di sebelahnya, sambil mengeluh bahwa stok ramen gelas di toko semakin menipis akibat kegemaran Sakamoto. Aoi dan Hana yang melihat Shin mengenakan celemek toserba milik Sakamoto memuji penampilannya yang terlihat cocok. Hana bahkan memeluk Shin dengan penuh semangat.
Saat itu, Shin melihat seorang nenek yang tampak kebingungan mencari barang yang diinginkannya. Dengan menggunakan kemampuan espernya, Shin segera membawakan barang tersebut, membuat sang nenek kagum karena Shin seolah tahu apa yang ia cari.
Ketika Shin sedang menyusun barang di rak belanja, Mamat mendatanginya dan mengajaknya bermain, mengatakan bahwa pekerjaan Shin terlihat membosankan. Shin menjawab bahwa pekerjaannya sekarang jauh lebih baik daripada pekerjaan lamanya. Mendengar itu, Mamat penasaran dan bertanya apa pekerjaan lama Shin.
Shin terkejut mendengar pikiran Sakamoto yang mengancam akan menghabisinya jika ia membuka mulut. Akhirnya, Shin hanya menjawab dengan gugup bahwa pekerjaan lamanya adalah semacam bersih-bersih.