5. Kunigami Rensuke Cetak Gol Kedua Untuk Tim Z

Zantetsu mengoper bola ke Reo. Sambil menggiring bola menuju gawang Tim Z, Reo mengatakan bahwa ia dan Nagi tidak ingin merusak rekor tak terkalahkan mereka yang telah bertahan selama enam bulan sejak pertama kali bermain sepak bola. Para pemain Tim Z sangat takjub dengan kehebatan Nagi dan Reo, yang meskipun baru bermain, sudah menunjukkan kemampuan luar biasa.

Isagi kemudian memerintahkan Raichi untuk terus mengawal pergerakan Reo ke mana pun ia pergi. Raichi pun bertanya, “Mengapa harus aku?” Isagi menjawab bahwa kemampuan fisik Raichi sangat bisa diandalkan, dan Isagi sesekali akan membantu mengawal Reo bersama-sama. Sebab, jika Tim Z tidak segera menghentikan Reo, ia akan terus mengirimkan operan-operan berbahaya kepada Zantetsu dan Nagi. Akhirnya, meskipun terpaksa, Raichi setuju untuk mengikuti perintah Isagi.

Reo yang kewalahan meloloskan diri dari kawalan Raichi akhirnya mengoper bola ke Zantetsu. Zantetsu segera berlari menggiring bola menuju gawang Tim Z, namun Chigiri berusaha mengejar, bertekad mengalahkan Zantetsu dalam hal kecepatan. Zantetsu kemudian bersiap mengirim operan kepada Nagi, yang berada di depan gawang Tim Z. Namun, Chigiri berhasil menyentuh bola dengan kakinya, sehingga arah operan Zantetsu menjadi tidak akurat.

Nagi mengejar bola yang berada di luar kotak penalti Tim Z, sementara Igaguri dan Naruhaya terus membuntuti pergerakannya. Saat Nagi mencoba mengontrol bola dan melepaskan tembakan, Igaguri berhasil membloknya dengan wajahnya. Bola kemudian jatuh di kaki Bachira. Reo segera menghadangnya dan bertekad tidak akan membiarkan Bachira melewatinya lagi. Namun, Bachira mengoper bola ke Kunigami.

Reo memerintahkan dua bek untuk menjaga Kunigami agar tidak bisa masuk ke zona tembak. Meskipun tubuhnya dihimpit oleh dua bek Tim V, Kunigami terus berlari menggiring bola, berusaha memasuki zona tembak agar bisa mencetak gol. Namun, ia bimbang antara menembak langsung dari jarak 28 meter yang bukan zona tembaknya atau mengirim umpan ke Gagamaru yang berlari tanpa pengawalan.

Isagi, sang penentu nasib, dengan lantang berteriak, memberi semangat kepada Kunigami untuk mempertaruhkan keputusannya, karena pada akhirnya, hanya seorang Super Hero yang berani mengambil risiko. Dengan semangat Super Hero, Kunigami berani berevolusi dan meluncurkan tendangan dari jarak 28 meter. Tendangan bola melesat deras, lurus tanpa berputar, menembus gawang Tim V dan memperkecil ketinggalan Tim Z menjadi 3-2. Babak pertama pun berakhir dengan skor tipis.

6. Ruang Ganti Tim Z & Tim V

Di ruang ganti Tim Z, suasana penuh sukacita dengan pujian mengalir untuk tendangan jarak jauh Kunigami. Kunigami mengungkapkan bahwa saat melakukan tendangan tersebut, ia merasa lebih fokus daripada saat melakukan tendangan jarak menengah dan mulai memahami trik dari indra tembakan yang benar-benar baru.

Sementara itu, Isagi merenungkan tentang senjata andalannya dan bagaimana ia bisa menciptakan formula sukses yang akan menghasilkan sensasi gol baru. Ia menyadari bahwa jika ia tidak meningkatkan kemampuan yang sudah dimilikinya, egonya tidak akan berevolusi. Namun, ia masih bertanya-tanya, apa yang harus dilakukannya? Ia memiliki senjata “spatial awareness” dan kemampuan berlari di lapangan, tapi bagaimana cara untuk mencetak gol? Jika pertandingan melawan Tim V adalah yang terakhir dalam karir sepakbolanya, ia sangat ingin menemukan versi dirinya yang baru.

Lemon, sebagai juru strategi Tim Z, menegaskan pentingnya tetap menggunakan formasi lima bek dan bermain dengan kekuatan penuh di babak kedua. Igaguri memotivasi rekan-rekannya untuk berjuang habis-habisan di 45 menit tersisa, tanpa peduli apakah hasilnya akan membuat mereka tertawa atau menangis. Raichi kemudian menyuarakan semangat kemenangan bagi Tim Z, menyerukan tekad untuk menyamakan skor dan membalikkan keadaan. Para pemain Tim Z pun berteriak “ya” dengan penuh optimisme.

Di ruang ganti Tim V, Reo menegaskan bahwa mereka adalah tim yang akan memenangkan pertandingan. Ia menjelaskan bahwa strategi Tim Z adalah mengejar angka melalui serangan balik, dan oleh karena itu, Reo mengajak Tim V untuk mengubah taktik mereka. Reo kemudian bertanya kepada Nagi apakah mereka akan menang, dan Nagi dengan tenang menjawab, “Ya.”