4. Koun Wataru Cetak Hattrick di Babak Pertama

Igaguri mengirimkan umpan silang ke arah Koun yang berada di area kotak penalti Tim W. Meskipun dijaga ketat oleh dua bek lawan, Koun tetap mampu melompat tinggi dan menyundul bola dengan sempurna. Hasilnya, Koun berhasil mencetak gol menakjubkan, membawa Tim Z unggul 1-0 atas Tim W.

Junichi menunjukkan wajah kesal, sementara Keisuke, yang menjadi penerjemah bagi Junichi yang bisu, menjelaskan bahwa saudaranya menyuruh para bek Tim W untuk menghentikan lawan, sambil menyebut mereka bodoh.

Saat Keisuke mengirimkan operan ke Junichi, Kunigami dengan mudah merebut bola dari Junichi yang tidak fokus dan segera mengirimkannya kepada Bachira. Bachira kemudian melepaskan umpan lambung ke arah Koun, yang berada di luar kotak penalti Tim W. Koun melompat tinggi, mengontrol bola dengan dadanya, lalu melancarkan tendangan jarak jauh yang kembali membobol gawang Tim W, menjadikan skor 0-2 untuk memastikan keunggulan Tim Z atas Tim W.

Junichi semakin kesal, dan sekali lagi Keisuke menerjemahkan ucapan saudaranya, mengatakan kepada Tim Z, “Jangan senang dulu, itu cuma gol keberuntungan.”

Saat Naruhaya sedang menggiring bola menuju gawang Tim W, Junichi menarik bahunya dan menjatuhkannya di luar kotak penalti, menghasilkan tendangan bebas untuk Tim Z. Bachira, yang mengambil tendangan bebas tersebut, melihat Koun tidak terkawal di dalam kotak penalti Tim W. Bachira mengirimkan bola ke arah Koun, yang dengan lompatan tingginya berhasil menyundul bola dan membobol gawang Tim W. Koun sukses mencetak hattrick.

Hasilnya, Tim Z memimpin 0-3 atas Tim W hingga peluit akhir babak pertama berbunyi. Di ruang VAR, Anri berkata kepada Ego bahwa Koun tidak menonjol di pertandingan sebelumnya, tetapi kali ini ia bermain sangat hebat. Ego hanya diam, memperhatikan layar monitor.

5. Ruang Ganti Tim Z

Di ruang ganti, para pemain Tim Z merayakan keunggulan 3-0. Raichi dengan penuh semangat mengatakan kepada rekan-rekannya bahwa ia juga akan mencetak hattrick agar skor menjadi 6-0. Pemain-pemain Tim Z pun menyanjung Kuon, yang tidak hanya menjadi otak strategi permainan mereka, tetapi juga sukses mencetak hattrick sebagai striker di babak pertama.

Sementara itu, Isagi memperhatikan Chigiri, yang tampak tidak ikut merasakan sukacita atas keunggulan timnya. Saat berjalan di lorong menuju lapangan untuk memulai babak kedua, Isagi bertanya kepada Chigiri, “Di tempat seintens Blue Lock ini, apakah kamu masih berpikir untuk menyerah pada sepak bola?” Namun, Chigiri hanya terdiam dan memandangi Isagi tanpa memberikan jawaban.

6. Kesalahan Fatal Koun Wataru

Babak kedua dimulai, Naruhaya mengirimkan operan ke Raichi. Raichi mencoba memperdaya Junichi yang berusaha merebut bola darinya. Koun kemudian meminta operan dari Raichi, dan Raichi meminta bola dikembalikan. Namun, Koun kurang waspada, sehingga Keisuke berhasil merebut bola dari Koun, membuat Raichi kesal.

Wanima Bersaudara kemudian melakukan operan one-two yang berhasil melewati tackle Isagi, bahkan Chigiri juga dengan mudah dilewati. Menerima assist dari Keisuke, Junichi sukses membobol gawang Tim Z, membuat skor berubah menjadi 1-3. Kuon mencoba menenangkan suasana dengan mengingatkan bahwa Tim Z masih unggul 2 gol.

Kuon kemudian mengumpan bola ke Isagi yang berada agak jauh darinya. Namun, karena umpan tersebut terlalu lemah, Junichi berhasil merebut bola sebelum sampai ke Isagi dan langsung mengirimkan umpan panjang kepada Keisuke, yang berada di area penalti Tim Z. Keisuke segera menendang bola itu, dan gawang Tim Z kembali kebobolan, mengubah skor menjadi 2-3. Tim W pun memperkecil ketertinggalan dari Tim Z.

Kunigami mencoba menahan Raichi, yang hendak menghajar Kuon karena marah melihat Kuon kehilangan fokus dalam permainan. Kuon mengakui kesalahannya dan berlutut di depan Tim Z. Kunigami berusaha menghiburnya dengan mengatakan bahwa kesalahan itu tidak disengaja. Namun, Raichi membentak Kunigami, menyatakan bahwa permintaan maaf Kuon tidak cukup, karena kesalahan tersebut telah membuat Tim Z kebobolan dua gol.

Setelah itu, Kunigami menyuruh Kuon segera berdiri, tetapi Isagi memperhatikan sesuatu yang aneh saat melihat Kuon tersenyum. Meski begitu, Isagi memilih untuk mengabaikan prasangka buruknya.