2. Bachira Meguru Menemukan Sosok Monster Idamannya
Terdapat 12 orang peserta yang berposisi sebagai striker di dalam ruangan Z, dan mereka akan menjalani tes pertama Blue Lock. Ke-12 peserta tersebut akan diberi waktu 2 menit untuk menjalankan permainan kejar-kejaran bola. Siapa pun yang terkena tendangan bola akan menjadi pengejar, sementara mereka juga harus berusaha menghindari terkena tembakan bola agar tidak menjadi pengejar. Mereka yang masih menjadi pengejar saat batas waktunya habis akan langsung tereliminasi dari Blue Lock. Bagi mereka yang tereliminasi, impian untuk bermain di Timnas Jepang akan sirna selamanya.
Di satu menit terakhir, Isagi terpilih menjadi pengejar. Namun, Isagi menghadapi kesulitan besar dalam membidik bola agar mengenai peserta lainnya. Para peserta tersebut memiliki tingkat keatletisan yang luar biasa, sehingga pergerakan mereka sangat lincah dan mereka mahir dalam berlari serta menghindari arah tembakan bola. Namun pada akhirnya, Isagi mendapatkan kesempatan langka untuk menembak bola ke arah Igaguri. Saat itu, Igaguri sedang terjatuh dan sedang tak berdaya.
Walaupun Isagi telah memahami bahwa mewujudkan impiannya berarti menghancurkan impian orang lain, namun Isagi menolak menghancurkan peserta dengan peringkat rendah seperti Igaguri. Bagi Isagi, sasarannya adalah peserta dengan peringkat tertinggi yang berada di ruangan Z. Saat itu, Bachira tertarik dengan pemikiran Isagi yang luar biasa itu. Tanpa ragu, Bachira merebut bola dari Isagi, dengan itu, Bachira secara otomatis menjadi pengejar. Dalam hatinya, Bachira menargetkan peserta dengan peringkat tertinggi, Kira Ryosuke, sebagai mangsanya yang akan ia kejar.
Di 10 detik menjelang akhir, Bachira sangat ngotot mengejar Kira Ryosuke dengan tekad bulat untuk menghantamnya dengan tembakan bola yang keras. Namun, Kira Ryosuke adalah sosok pemain yang begitu lincah dan lihai dalam menghindari serangan Bachira.
Semakin waktu menipis, Bachira tak putus asa. Ia mengambil keputusan berani dengan melakukan operan akurat kepada Isagi yang tengah berhadapan dengan Kira Ryosuke. Dalam sekejap, Isagi menembakkan bola dengan kekuatan dahsyat yang menghantam wajah Kira Ryosuke. Akibatnya, Kira Ryosuke terkapar tak berdaya di lantai, tereliminasi dari Blue Lock, dan terpuruk dalam kehilangan impian megahnya untuk meraih posisi di Timnas Jepang.
Lucunya, sebenarnya Isagi juga tidak mengerti kenapa ia menembakkan bola secara otomatis mengenai Kira Ryosuke, sebab di antara peserta di ruangan tersebut, Isagi paling akrab dengan Kira Ryosuke. Akhirnya, Isagi menanyai Bachira mengapa ia memberikan umpan pada Isagi, padahal jika Isagi tidak mengambil keputusan menendang bola ke arah Kira Ryosuke, maka Bachira lah yang akan tereliminasi dari Blue Lock. Sembari tersenyum konyol, Bachira memberitahu Isagi bahwa ia sangat yakin Isagi pasti menendangnya, sehingga membuat Isagi merasa terkejut mendengar jawaban Bachira.
Setelah resmi tergabung di tim yang sama, Tim Z, Bachira menghampiri Isagi yang berniat berlatih bermain bola sendirian pada malam hari. Bachira dengan tulus menawarkan dirinya untuk ikut menemani Isagi dalam latihan bersama.
Bahkan, secara mengejutkan, Bachira memberikan jawaban tambahan saat Isagi bertanya mengapa Bachira berpikir bahwa Isagi akan menendang bola ke arah Kira Ryosuke. Bachira mengungkapkan bahwa ada monster dalam dirinya yang memberinya instruksi untuk mengoper bola ke arah Isagi. Bachira dengan jujur mengakui bahwa ia merasa beruntung menjadi bagian dari Blue Lock karena bisa bertemu dengan Isagi.
Sesungguhnya, saat Bachira sedang bermain kejar-kejaran bola dalam tes awal Blue Lock, Bachira dengan sungguh-sungguh menyaksikan sosok monster teman khayalannya yang muncul dan menempel pada tubuh Isagi. Tanpa ragu, Bachira memilih untuk mengoper bola ke arah Isagi yang tengah berada bersama monster tersebut.
Dan benar saja, seperti yang diharapkan oleh Bachira, Isagi langsung menembakkan bola ke arah Kira Ryosuke. Itulah momen pertama di mana seseorang mampu menerima operan Bachira dan melaksanakan tindakan sesuai dengan keinginan Bachira. Oleh karena itu, Bachira dengan yakin meyakini bahwa Isagi adalah monster yang selama ini ia cari.
Setelah bergabung dengan Blue Lock, Bachira bertemu dengan Isagi dan melihat sosok monster sejati yang membuat Bachira merasa bahagia bermain sepakbola bersamanya. Alasan utama Bachira sering mengirim umpan kepada Isagi adalah karena ia melihat sosok monster khayalannya yang selalu menempel pada Isagi. Bachira meyakini bahwa Isagi adalah monster sesungguhnya yang selama ini ia idamkan, karena Isagi begitu antusias menerima operan dari Bachira dan selalu berhasil mencetak gol sesuai dengan keinginan Bachira.