Isagi Yoichi, tokoh utama dalam anime Blue Lock, merupakan seorang pemain sepak bola yang pernah mengalami kekecewaan karena kegagalan membawa tim sekolahnya lolos ke turnamen nasional.
Namun, hidupnya berubah saat ia menerima undangan untuk bergabung dengan Blue Lock, sebuah lingkungan yang membuatnya merasa bahagia. Di Blue Lock, Isagi berinteraksi dengan berbagai tokoh yang memberikan penilaian tentang sifat baik dan buruknya dalam bermain sepak bola.
Berikut Adalah Penilaian 6 Tokoh Blue Lock Tentang Isagi Yoichi :
1. Barou Shouei Sebut Isagi Yoichi Tak Pantas Jadi Striker
Saat pertandingan antara Tim Z dan Tim X akan segera berakhir, operan jauh yang dilancarkan Bachira dari tengah lapangan terbang begitu indah dan mendarat dengan tepat di kaki Isagi yang sedang berada diluar kotak penalty Tim X.
Dalam hatinya, Isagi yakin bahwa tendangan jarak jauhnya akan meluncur langsung ke gawang tim X dan mencetak gol yang luar biasa. Namun, betapa terkejutnya Isagi saat pergerakannya tiba-tiba terhenti oleh kemunculan Barou dari tim X yang seperti setan muncul di depannya, menghadangnya dengan penuh kejutan dan tantangan yang menakutkan.
Meskipun Isagi menyadari tugasnya sebagai seorang striker adalah melewati hadangan Barou yang berdiri kokoh di jalannya menuju gol, namun tiba-tiba Isagi melupakan ambisinya yang ingin mencetak gol sendiri. Isagi malah mengirim umpan kepada Kunigami, dan dengan tendangan jarak jauhnya, Kunigami berhasil mencetak gol yang membuat gawang Tim X bergetar.
Setelah pertandingan berakhir dengan skor 5-1 untuk kemenangan Tim X atas Tim Z, Barou mendekati Isagi dan dengan lugas menyampaikan pesannya. Barou mengungkapkan bahwa ketakutan yang melanda Isagi saat berhadapan dengan ancaman musuh yang menghalangi jalannya menuju gawang telah menghancurkan kehormatan Isagi sebagai seorang striker. Dengan penuh keyakinan, Barou menarik kesimpulan tegas bahwa Isagi tidak memiliki potensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang striker sejati.
Hasilnya, Isagi terhempas dalam keadaan syok ketika Barou melontarkan kata-kata yang menusuk hatinya. Isagi merenungkan tindakannya yang sebenarnya bermaksud mencetak gol, namun malah memilih untuk mengoper. Perasaan sesal seakan menghantui pikirannya, membuat Isagi merasa terhina sebagai seorang striker.
Seketika, Isagi kembali teringat saat tim sekolahnya dikalahkan di babak final. Ingatan itu menghadirkan rasa pahit saat ia berhadapan dengan kiper lawan dan memiliki peluang emas untuk mencetak gol, namun ia memilih untuk mengoper kepada temannya. Ironisnya, hasilnya tak berbanding lurus dengan harapan, karena temannya gagal menjebol gawang lawan.
Seperti mimpi buruk yang terulang, Isagi terperangkap dalam lingkaran setan, di mana ia terus mengulangi kesalahan masa lalu: mengoper kepada teman ketika berhadapan dengan kiper lawan. Akhirnya, Isagi tersadar bahwa dirinya belum mengalami perubahan sedikit pun sejak tiba di Blue Lock.
2. Kunigami Sebut Isagi Yoichi Pandai Mengambil Keputusan Cepat
Disaat pemain Tim Z sedang mengatur formasi untuk memperkuat tim mereka, Kuon, yang ditunjuk sebagai juru strategi, mengumpulkan kemampuan individu para pemain Tim Z.
Namun, Isagi adalah satu-satunya anggota Tim Z yang belum membeberkan kemampuan andalannya kepada Kuon. Isagi masih meraba-raba dalam dirinya, menimbang-nimbang apa yang sebenarnya bisa ia berikan. Meskipun di lubuk hatinya, Isagi sadar bahwa ia tidak memiliki kemampuan individu yang mengesankan untuk dipamerkan.
Setelah Kunigami mentraktir Isagi dengan steak di kantin Blue Lock sebagai hadiah atas operan brilian yang menghasilkan gol dalam pertandingan melawan Tim X. Kunigami mengaku sangat penasaran dengan keputusan Isagi yang memilih untuk mengoper kepadanya, meskipun Kunigami sedang dikawal oleh bek lawan, sementara Raichi berlari bebas tanpa dijaga oleh bek musuh dan berada lebih dekat dengan Isagi.
Isagi menjelaskan kepada Kunigami alasan di balik operannya, bahwa ia melakukannya secara refleks dan tanpa disadari. Isagi berpendapat bahwa jika ia mengoper ke Raichi, masih ada kemungkinan Barou yang sedang menghadapi Isagi akan dengan mudah menghentikan Raichi.
Kunigami memberitahu Isagi bahwa kemampuan individu Isagi adalah seperti firasat yang mengarah pada gol. Dengan penuh sanjungan, Kunigami mengakui bahwa Isagi memiliki keputusan yang cepat dan menyebut kemampuan Isagi sebagai sesuatu yang luar biasa.
Baca Juga : Mengapa Itoshi Rin Akhirnya Mengakui Kehebatan Isagi Yoichi?
3. Ikki Niko Sebut Isagi Yoichi Mirip Dirinya
Setelah dibabak pertama, Tim Z terperangkap dalam jebakan cerdas Tim Y yang diatur oleh Niko. Dengan licik, Niko memancing seluruh pemain Tim Z untuk maju menyerang dan mencoba menembus pertahanan parkir bus Tim Y.
Selanjutnya, Niko yang berhasil merampas bola di area pertahanan, seketika itu melihat celah dan dengan kecepatan kilat mengirimkan umpan terobosan ke arah Ohkawa. Ohkawa, sebagai satu-satunya penyerang Tim Y yang tak terkawal, bergerak bebas menuju gawang Tim Z. Dengan ketenangan yang mengesankan, Ohkawa berhasil mencetak gol yang gemilang, memberikan Tim Y keunggulan 1-0 atas Tim Z hingga babak pertama berakhir.
Memasuki babak kedua, Tim Z mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan sudut (corner kick). Semua pemain Tim Z berkumpul di dalam kotak penalti Tim Y agar dapat mencetak gol. Beruntung, firasat Isagi Yoichi terbukti tepat, yaitu bahwa penjaga gawang Tim Y akan menepis tendangan sudut dan mengarahkannya ke Niko yang akan mengumpan bola ke Ohkawa untuk melakukan serangan balik.
Dengan demikian, Isagi Yoichi berhasil merebut bola yang mengarah ke Niko, dan berusaha melakukan tendangan jarak jauh ke gawang Tim Y. Meskipun tendangan Isagi Yoichi sempat diblokir oleh Niko, Gagamaru berhasil memanfaatkannya dan mencetak gol ke gawang Tim Y. Akhirnya, Tim Z berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 dengan Tim Y.
Setelah itu, Niko memuji kecerdasan Isagi yang dengan cermat mengetahui strategi Niko dalam mengatur serangan balik. Tanpa pengetahuan Isagi, Tim Z akan dengan mudah dihancurkan oleh Tim Y.
Sebab Niko merupakan pemain berbakat dengan sepasang mata yang mampu melihat situasi lapangan secara menyeluruh dan otak yang cerdas untuk memberikan instruksi kepada rekan-rekannya. Niko juga menyampaikan kepada Isagi bahwa Isagi memiliki penglihatan dan kecerdasan yang sejajar dengan dirinya.
4. Chigiri Hyoma Beritahu Kehebatan Isagi Yoichi
Pada suatu malam, Isagi melangkah masuk ke ruang CCTV tim Z dan di sana ia menemukan Chigiri. Isagi berbagi kisahnya tentang kesulitan tidur yang mendorongnya untuk menyaksikan ulang pertandingan Tim Z dan Tim Y. Ternyata, Chigiri juga mengalami kesulitan tidur, namun ia terikat pada momen yang tak terlupakan ketika Isagi mencetak gol epik yang membawa Tim Z meraih kemenangan dramatis melawan Tim Y.
Dalam pertarungan Tim Z melawan Tim Y itu, Chigiri yakin bahwa Isagi sedang merasakan puncak kejayaan sebagai seorang striker. Isagi dengan rendah hati mengakui bahwa gol tersebut takkan pernah pudar dari ingatannya, namun Isagi merasa mustahil untuk mengulangi kesuksesan mencetak gol serupa dalam pertandingan lain, karena apa yang Isagi lakukan pada awalnya hanyalah sekedar berlarian.
Selanjutnya, Chigiri dengan penuh kekaguman mengungkapkan kelebihan Isagi yang luar biasa, yaitu bakat istimewa yang dimiliki oleh Isagi, yaitu Kesadaran Ruang atau Spatial Awareness. Chigiri menjelaskan bahwa kebanyakan pemain cenderung mengandalkan sudut pandang dan penilaian pribadi saat menendang bola, terutama saat mereka berlari kencang dan menggiring bola, yang membuat sudut pandang mereka menjadi terbatas.
Namun, Isagi dengan kemampuan Spatial Awareness-nya seakan-akan dapat mengendalikan situasi di seluruh lapangan dan menemukan momen-momen yang mengejutkan. Seperti Tuhan yang memandang lapangan dari ketinggian langit, Isagi memiliki pandangan luas yang meliputi seluruh isi lapangan. Dengan kemampuannya tersebut, Isagi bisa merasakan aroma gol dan mengatasi segala rintangan, sehingga Isagi bisa menciptakan gol yang tidak bisa diprediksi oleh siapapun.
Sayangnya, berdasarkan pengamatan Chigiri, kemampuan Spatial Awareness milik Isagi hanya dapat diaktifkan melalui intuisi belaka. Andai saja Isagi bisa mengendalikan kemampuannya secara sadar, maka penglihatan dan pikirannya akan menjadi senjata ampuh di lapangan.
5. Kuon Wataru Sebut Kemampuan Individu Isagi Yoichi Payah
Pada saat Tim W unggul 3-2 dari Tim Z, Isagi dari Tim Z berusaha keras untuk menyamakan skor menjadi 3-3 dengan mencoba mendribel bola sendirian. Namun, Wanima Bersaudara dengan mudah berhasil menghentikan pergerakan Isagi dan merebut bola darinya.
Sebab Kuon, pemain Tim Z, telah melakukan pengkhianatan dengan membocorkan informasi individu dan taktik permainan rekan-rekannya kepada Tim W. Melalui penilaian yang akurat dari Kuon, terbukti bahwa Isagi adalah pemain yang memiliki kemampuan Spatial Awareness yang luar biasa. Namun, ketika Isagi menggiring bola sendirian, Isagi hanyalah orang bodoh yang tak mampu berbuat banyak, karena keterbatasan kemampuan individu Isagi dalam mendominasi situasi satu lawan satu.
Menjelang akhir babak kedua, Isagi masih berusaha menembus pertahanan Tim W dengan tujuan menyamakan skor. Wanima Keisuke dan Kuon yang sebelumnya meremehkan kemampuan Isagi, merasa terkejut saat melihat Isagi mendribel bola melewati mereka.
Bahkan, Isagi menolak permintaan rekannya di Tim Z yang meminta operan karena ia memiliki ambisi untuk mencetak gol sendiri. Namun, dalam sekejap, Wanima Junichi berhasil menghentikan Isagi dengan tackling yang membuatnya terjatuh dan kehilangan bola. Kejadian tersebut menjadi pukulan telak bagi Isagi, sementara Wanima Keisuke tak bisa menahan tawa seraya mengolok-olok dribel Isagi yang sangat payah.
Baca Juga : 5 Kehebatan Isagi Yoichi Bawa Tim Z Lolos Blue Lock
6. Naruhaya Sebut Isagi Yoichi Sosok Jenius Dalam Beradaptasi
Ketika Naruhaya dan Isagi terjebak dalam nasib yang sama, mereka mengalami kekalahan dalam pertandingan Tim 3 orang vs 3 orang. Akibatnya, tim mereka hanya tersisa dua pemain, karena satu rekan mereka telah direbut oleh tim yang menang. Dalam situasi yang mengkhawatirkan, saat mereka terpaksa bertanding dalam Tim 2 orang vs 2 orang, risikonya sangat besar. Jika mereka kalah dan rekan mereka direbut, maka salah satu dari mereka akan langsung tereliminasi dari Blue Lock.
Dengan mengambil risiko besar, Naruhaya berani menantang Isagi untuk saling menghancurkan, dan Isagi menerima tantangan tersebut karena sebenarnya ia juga ingin menantang Naruhaya. Sejujurnya, Isagi sangat ingin merebut Barou dari Naruhaya, begitu pula sebaliknya, Naruhaya ingin merebut Nagi dari Isagi. Naruhaya pun memberitahu Isagi bahwa jika tim mereka kalah, keduanya tidak akan dipilih. Hal ini karena baik Isagi maupun Naruhaya tidak menginginkan rekan yang lemah, mereka butuh pemain yang istimewa seperti Barou dan Nagi untuk melangkah lebih jauh di Blue Lock.
Hingga terjadilah pertarungan antara Tim Red yang diisi oleh Naruhaya dan Barou melawan Tim White yang diisi oleh Isagi dan Nagi. Dalam pertandingan ini, kemampuan mencetak gol Barou seimbang dengan kehebatan Nagi, sehingga penentuan kemenangan pertandingan bergantung pada Naruhaya dan Isagi.
Kemudian, Naruhaya mendekati Isagi dengan percaya diri dan memberitahunya alasan mengapa ia berani melawan Isagi, karena Naruhaya yakin pasti bisa mengalahkan Isagi. Sebagai teman yang pernah bersama di Tim Z, Naruhaya tahu bahwa Isagi bukanlah pemain yang bisa menghadapi pertarungan sendirian untuk menciptakan peluang dengan menguasai situasi satu lawan satu, karena Isagi mengandalkan bantuan rekan-rekannya untuk mencetak gol. Selain itu, Naruhaya juga mengingatkan Isagi bahwa mereka berdua hanyalah manusia biasa tanpa bakat istimewa seperti Barou dan Nagi.
Setelah itu, Isagi menyadari kesamaan dirinya dengan Naruhaya, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Naruhaya adalah pemain yang memiliki gerakan tubuh yang efektif dan kecepatan yang dapat mengelabui lawan serta menghentikan serangan, namun kurang memiliki ketepatan tendangan untuk mencetak gol. Sementara itu, Isagi memiliki bakat dalam tendangan langsung yang mampu mencetak gol dengan akurasi tinggi, namun kurang dalam kemampuan melewati pemain lawan dan kesulitan memasuki kotak penalti lawan.
Merasa kesal dengan Tim White yang berhasil menyamakan skor dengan Tim Red, Barou melakukan tendangan dari tengah lapangan menuju gawang Tim White, berharap dapat mencetak gol kelima untuk memenangkan Tim Red. Namun, bola tendangan Barou menghantam mistar gawang, tetapi Naruhaya berkesempatan mendapatkan bola yang memantul dari tendangan Barou.
Namun, di saat-saat penting itu, Naruhaya terjebak dalam dilema antara mengoper ke Barou atau meniru keahlian tendangan langsung ala Isagi. Akhirnya, dengan langkah berani, Naruhaya meluncurkan tendangan langsung ke gawang, tetapi naas, bola hanya mengenai tiang gawang dan gagal menjadi gol yang diharapkan.
Mendapat inspirasi dari aksi Naruhaya, Isagi memutuskan untuk menjiplak kehebatan moving skill yang dimiliki Naruhaya saat Barou sedang mengawal gerakannya. Isagi menyadari bahwa situasi satu lawan satu tidak hanya terjadi saat ia memiliki bola, tetapi juga saat ia bergerak tanpa bola. Dengan memahami batasan penglihatan manusia, Isagi mengetahui bahwa Barou tidak dapat mengawasi Isagi dan Nagi secara bersamaan.
Dengan cerdik, Isagi sukses mengalahkan Barou dalam duel satu lawan satu dengan memanfaatkan titik buta penglihatan Barou. Akhirnya, Nagi yang berhasil menguasai bola yang memantul dari tendangan Naruhaya segera mengirimkan umpan kepada Isagi. Dengan penuh keyakinan, Isagi melakukan tendangan langsung yang sempurna, mencetak gol kelima yang menjadi penentu kemenangan bagi Tim White.
Setelah dikalahkan oleh Isagi, akhirnya Naruhaya mengakui kesalahannya dalam menilai Isagi sebagai pemain biasa, karena kenyataannya Isagi adalah sosok pemain istimewa. Naruhaya menyadari bahwa Isagi selalu mampu mengubah dirinya dan membentuk ulang kemampuannya menjadi versi yang terbaik. Oleh karena itu, Naruhaya dengan bangga menyebut Isagi sebagai manusia jenius dalam hal beradaptasi.