Pada saat Naruto masih bayi, Minato—sang Hokage Keempat sekaligus ayahnya—menyegel separuh chakra Kyuubi ke dalam tubuh Naruto. Karena menjadi seorang Jinchuriki, Naruto kecil harus menanggung nasib dikucilkan oleh warga Desa Konoha. Orang-orang membenci Naruto dan takut kepada monster siluman rubah yang berada di dalam tubuhnya.

Awalnya, hubungan antara Naruto—sebagai Jinchūriki—dan Kurama—sebagai Bijū—tidaklah berjalan harmonis. Kurama kerap mengambil alih kesadaran Naruto, agar ia dikuasai amarah Kyuubi dan mengamuk. Tujuan Kurama adalah melonggarkan segel Fuinjutsu milik Minato, agar ia dapat terbebas dari tubuh Naruto. Sementara itu, Naruto berupaya keras menahan kemunculan kekuatan Kyūbi agar tidak membahayakan orang-orang terdekatnya.

Seiring waktu, Naruto mengetahui alasan ayahnya menyegel Kyuubi di dalam tubuhnya. Ia pun bertekad untuk mengendalikan chakra Kyuubi. Pada akhirnya, Naruto dan Kurama berhasil bekerja sama, sehingga kekuatan gabungan mereka dijadikan andalan oleh Aliansi Shinobi saat Perang Besar Dunia Shinobi Keempat melawan Madara dan Obito.

Berbagai prestasi berhasil diraih Naruto di dunia Shinobi. Mulai dari meraih julukan Pahlawan Konoha karena mengalahkan Pain, hingga mendapat gelar Pahlawan Perang Dunia Shinobi Keempat setelah membebaskan banyak orang dari Mugen Tsukuyomi. Berkat seluruh pencapaiannya, Naruto sukses mewujudkan impian menjadi Hokage. Dengan keberadaan Kurama di dalam tubuhnya, Naruto dianggap sebagai pemilik chakra terbesar di muka bumi, siap melindungi Desa Konoha dan seluruh dunia Shinobi.

Berikut adalah 10 perjalanan wujud Kyubi Naruto hingga menjadi Mode Baryon.

1. Wujud Kyubi Naruto Tanpa Ekor

Penampilan Kyūbi tanpa ekor ditandai dengan chakra merah yang mengelilingi tubuh Naruto. Matanya berubah menjadi merah, dan bagian “kumis” di pipinya menebal. Dalam wujud Kyūbi tanpa ekor ini, Naruto bisa menyembuhkan luka di tubuhnya sekaligus mendapatkan kekuatan yang bergejolak. Kemampuan penyembuhan Kyūbi tersebut terus berlanjut dan menjadi dasar bagi mode-mode Kyūbi berikutnya.

Beberapa pertarungan yang memicu munculnya Chakra Kyūbi tanpa ekor antara lain:

a. Naruto vs. Haku

Ketika Naruto dan Sasuke terjebak di dalam kurungan Jutsu Makyou Hyōshō (Cermin Es) milik Haku, Sasuke hampir tewas terkena hujan jarum karena melindungi Naruto. Kejadian ini memicu amarah Naruto, hingga ia dikuasai Chakra Kyūbi tanpa ekor. Dalam wujud tersebut, Naruto mampu menandingi kecepatan Haku, menghancurkan Cermin Es, dan akhirnya mengalahkannya.b. Naruto vs. Orochimaru

b. Naruto vs. Orochimaru

Saat ujian Chūnin tahap kedua di Hutan Kematian, Orochimaru menyamar sebagai peserta dan mencoba merebut gulungan milik Tim 7. Sasuke, yang diliputi rasa takut, hampir menyerahkan gulungan tersebut, namun Naruto segera menghentikannya. Setelah itu, Naruto dikuasai Chakra Kyūbi tanpa ekor, memungkinkannya menghajar ular raksasa Orochimaru sekaligus melindungi Sasuke dari serangan ular tersebut.

c. Naruto vs. Neji

Pada babak semifinal ujian Chūnin, Naruto berhadapan dengan Neji, yang memanfaatkan Byakugan untuk menotok 64 titik chakra di tubuh Naruto hingga ia tidak bisa menggunakan chakra. Dalam kondisi genting, Naruto mengakses Chakra Kyūbi tanpa ekor, memungkinkannya bergerak jauh lebih cepat untuk menghindari serangan Neji, menandingi Jutsu Kaiten, dan akhirnya berhasil mengalahkan Neji.

d. Naruto vs. Gaara

Saat Naruto bertarung melawan Gaara, ia berjuang keras demi melindungi Sasuke, yang kewalahan menghadapi serangan Gaara hingga tergeletak tak berdaya di atas batang pohon, serta menyelamatkan Sakura, yang tubuhnya terjerat dalam sekapan pasir Gaara. Untuk menandingi Gaara yang telah berubah menjadi mode Bijū Shukaku, Naruto memanggil Kuchiyose Gamabunta.

Dengan kerja sama apik antara Naruto dan Gamabunta, mereka berhasil menghadapi ancaman besar ini. Naruto melompat ke atas kepala Shukaku untuk menyerang Gaara, yang saat itu sedang tertidur di atas kepala Bijū tersebut. Tinjuan Naruto berhasil membangunkan Gaara, sehingga Shukaku kembali tertidur.

Naruto kemudian memanfaatkan Chakra Kyūbi tanpa ekor untuk memperkuat dirinya sebelum melancarkan serangan kepada Gaara. Meskipun Gaara berhasil menangkap dan menghentikan pergerakan tubuh Naruto dengan serangan pasirnya, Naruto tidak menyerah begitu saja.

Dengan akal cerdiknya, ia menggunakan kepalanya untuk menanduk kepala Gaara dengan keras. Serangan tersebut berhasil melenyapkan mode Shukaku milik Gaara, dan akhirnya Gaara pun tumbang.

e. Naruto vs. Kimimaro

Saat Kimimaro tiba-tiba muncul di tengah pertarungan antara Tayuya melawan Naruto dan Shikamaru, ia langsung merebut peti berisi Sasuke. Naruto pun segera mengejar Kimimaro untuk menghentikannya.

Dalam pertarungan yang terjadi, Naruto menggunakan Chakra Kyūbi tanpa ekor untuk menciptakan ratusan Tajū Kage Bunshin dengan tujuan menghajar Kimimaro. Namun, Kimimaro terlalu kuat dan berhasil menghabisi semua Bunshin Naruto dengan teknik tulang miliknya, sehingga tidak satu pun Kage Bunshin mampu melukai Kimimaro.

2. Wujud Kyubi Naruto Ekor 1

Pada saat Naruto dan Sasuke bertarung di Lembah Akhir, Naruto sempat mengalami kondisi kritis karena kepalanya dibenturkan ke bebatuan oleh Sasuke. Ketika Naruto terbaring lemah dan terapung di atas air dalam kondisi tak berdaya, Kurama memberikan sebagian chakranya. Hal ini membuat Naruto bangkit berdiri dan berubah menjadi Kyūbi Ekor 1.

Transformasi ini ditandai dengan perubahan pupil mata Naruto menjadi merah, munculnya dua taring tajam di mulutnya, dan tubuhnya yang sepenuhnya dibungkus oleh selubung chakra berwarna merah menyala. Selain itu, penampilannya dilengkapi dengan telinga Kyūbi di bagian kepala dan satu ekor chakra yang muncul di bagian belakang tubuhnya.

Kemampuan Chakra Kyūbi Ekor 1 :

a. Kecepatan Serangan:

Meskipun Sasuke mampu membaca gerakan Naruto dengan Sharingan, ia tetap tidak bisa menghindari serangan cepat Naruto.

b. Manipulasi Chakra Kyūbi:

Naruto dapat membentuk chakra Kyūbi menjadi sebuah tangan yang bisa memanjang, untuk menangkap atau menghajar Sasuke.

c. Rasengan Satu Tangan:

Naruto bisa menggunakan Rasengan hanya dengan satu tangan, tanpa perlu bantuan Kage Bunshin untuk mengolahnya.

3. Wujud Kyubi Naruto Ekor 2

Ketika Deidara terbang di udara dengan menaiki burung tanah liat sembari membawa Gaara, ia berusaha menghindari kejaran Naruto dan Kakashi yang sedang menjalankan misi penyelamatan Kazekage.

Selanjutnya, kombinasi serangan Kakashi dengan Mangekyou Sharingan dan Naruto dengan Rasengan berhasil menjatuhkan Deidara.

Setelah berhasil merebut Gaara dari Deidara, Naruto sangat bersedih karena mengetahui Gaara sudah mati. Dipenuhi amarah, Naruto menghajar Deidara sekuat tenaga. Namun, Deidara yang dihajar oleh Naruto ternyata hanya tanah liat—Deidara asli berhasil kabur menggunakan Kawarimi no Jutsu.

Akibat kemarahan yang memuncak dan merasa ditipu oleh Deidara, Naruto akhirnya berubah menjadi Kyūbi Ekor 2.

Penampilan Chakra Kyūbi Ekor 2 ditandai dengan mata Naruto yang memerah, kuku tangannya meruncing, dan dua taring di mulut. Tubuhnya dibalut selubung chakra merah, disertai telinga Kyūbi di bagian kepala dan dua ekor di bagian belakang.

Kemampuan Chakra Kyūbi Ekor 2 :

Dengan sekali ayunan pukulan, Naruto mampu menciptakan guncangan dahsyat yang berhasil menumbangkan deretan pepohonan.

4. Wujud Kyubi Naruto Ekor 3

Kejadian ini bermula ketika Jiraiya meminta Gerotora untuk sedikit melonggarkan segel Kyūbi di tubuh Naruto. Tujuan Jiraiya adalah membimbing Naruto agar dapat mempelajari cara mengendalikan chakra Kyūbi. Setelah Gerotora melonggarkan segel di perut Naruto, Naruto pun langsung berubah menjadi Kyūbi Ekor 3.

Penampilan Kyūbi Ekor 3 ditandai dengan perubahan pupil mata Naruto yang menjadi merah, kuku-kuku tangannya yang meruncing, serta dua taring yang muncul di mulutnya. Selain itu, terdapat pusaran chakra merah yang mengelilingi tubuhnya. Seluruh tubuh Naruto dibungkus oleh selubung chakra merah, dilengkapi dengan telinga Kyūbi di bagian kepala dan tiga ekor yang muncul di belakangnya.

Kemampuan Kyūbi Ekor 3:

a. Chakra Kuat dan Udara Panas:

Naruto memancarkan chakra yang sangat kuat di sekeliling tubuhnya, hingga menyebabkan udara di sekitar menjadi panas. Bahkan, Jembatan Tenchi hancur akibat kekuatan luar biasa dari chakra Naruto saat ia berada dalam wujud Kyūbi Ekor 3.

b.  Menembakkan Peluru Udara:

Naruto memiliki kemampuan untuk menembakkan peluru udara berkecepatan tinggi, yang mampu membuat lawan terpental jauh. Salah satu contohnya adalah ketika Kabuto menjadi korban serangan ini di Jembatan Tenchi.

5. Wujud Kyubi Naruto Ekor 4

Ketika Tim 7—yang terdiri dari Yamato, Sai, Sakura, dan Naruto—bertemu dengan Orochimaru dan Kabuto di Jembatan Tenchi, Naruto menjadi sangat marah saat melihat Orochimaru. Ia menuntut Orochimaru untuk mengembalikan Sasuke kepadanya.

Orochimaru menantang Naruto, dengan mengatakan bahwa jika Naruto ingin merebut Sasuke, ia harus mengalahkannya lebih dulu. Amarah Naruto pun memuncak, hingga ia bertransformasi menjadi Kyūbi Ekor 4.

Transformasi Kyūbi Ekor 4 ditandai dengan pengelupasan seluruh kulit di tubuh Naruto, yang kemudian mengurung tubuhnya di dalam bola gumpalan chakra hitam pekat. Mata Naruto berubah menjadi putih menyala, sementara wujudnya berubah menyerupai siluman rubah kecil. Seluruh tubuhnya diselimuti chakra merah kehitaman, dengan bagian kepala yang mulai menyerupai rubah serta empat ekor di bagian belakang.

Kemampuan Kyūbi Ekor 4:

a. Kibasan Tangan Penghancur:

Dengan satu kali kibasan tangan, Naruto mampu menghancurkan kawanan ular milik Orochimaru sekaligus menciptakan gelombang angin yang sangat kencang.

b. Perpanjangan Lengan:

Naruto dapat memanjangkan tangannya untuk menangkap atau menyerang lawan dari jarak jauh.

c. Menumbuhkan Anggota Tubuh:

Naruto memiliki kemampuan untuk menumbuhkan anggota tubuh tambahan, yang dapat digunakan untuk memperkuat serangan terhadap lawannya.

d. Menembakkan Bijūdama:

Bijūdama yang dilepaskan bisa menghancurkan tiga lapis Gerbang Rashōmon milik Orochimaru.

e. Kulit Pertahanan Keras:

Pedang Kusanagi, senjata legendaris milik Orochimaru yang dikenal memiliki daya potong luar biasa, ternyata tidak mampu menembus lapisan kulit keras tubuh Naruto saat berada dalam wujud Kyūbi Ekor 4.

6. Wujud Kyubi Naruto Ekor 6

Saat Naruto berada dalam posisi tiarap, Pain Tendo menumpuk kedua telapak tangan Naruto dan menusukkan sebatang tongkat hitam ke kedua telapak tangan tersebut. Dalam keadaan ini, Hinata tiba-tiba muncul untuk membantu Naruto. Dengan keberanian luar biasa, Hinata menghancurkan beberapa tongkat hitam yang tertancap di tubuh Naruto, agar Naruto bisa kembali bergerak dengan leluasa.

Namun, Pain tidak membiarkan aksi pertolongan Hinata berlangsung lama. Ia menyerangkan shinra tensei yang menghempaskan tubuh Hinata ke tanah. Meski begitu, Hinata tetap gigih dan bersikeras untuk membebaskan Naruto dari tusukan tongkat hitam tersebut. Kesabaran Pain pun habis. Pain Tendo melempar Hinata ke udara, menghempaskan tubuhnya ke tanah dengan keras, lalu menghampirinya dan menusukkan tongkat hitam ke tubuh Hinata.

Menyaksikan kebrutalan aksi Pain terhadap Hinata, Naruto kehilangan kendali atas dirinya. Dikuasai oleh amarah yang meluap-luap, Naruto berubah menjadi wujud Kyūbi Ekor 6.

Transformasi ini ditandai dengan munculnya kerangka tulang yang melapisi bagian kepala serta beberapa anggota tubuh lainnya. Mata Naruto bersinar terang dengan warna putih, sementara wujudnya menyerupai siluman rubah kecil yang diselimuti oleh chakra merah kehitaman. Bagian kepala Naruto semakin menyerupai seekor rubah, dilengkapi dengan enam ekor yang menjulang di bagian belakangnya.

Kemampuan Kyūbi Ekor 6 :

a. Menembakkan Peluru Seperti Laser:

Mampu menembakkan hujan peluru secara bertubi-tubi dari jarak jauh, menyerupai tembakan laser, untuk menyerang Pain.

b. Memanipulasi Chakra Kyūbi:

Dapat memanipulasi Chakra Kyūbi menjadi tangan yang bisa memanjang untuk melakukan serangan jarak jauh. Selain itu, mampu menghancurkan serangan Bansho Tenin milik Pain, yang menggunakan bebatuan besar untuk menindih tubuhnya.

c. Menahan dan Membalikkan Shinra Tensei:

Mampu menahan serangan Shinra Tensei milik Pain dan mengarahkannya kembali, sehingga serangan tersebut berbalik menyerang Pain sendiri.

d. Serangan Bijūdama yang Lebih Dahsyat:

Dibandingkan dengan wujud Kyūbi Ekor 4, Bijūdama dalam wujud Ekor 6 memiliki daya hancur yang jauh lebih dahsyat.

7. Wujud Kyubi Naruto Ekor 8

Saat Kyūbi Ekor 6 mengejar Pain Tendo, yang sedang melarikan diri menuju tempat persembunyian Nagato, Nagato mengaktifkan Chibaku Tensei melalui Pain Tendo. Dengan bola hitam sebagai titik pusat gravitasi, Chibaku Tensei mampu menarik berbagai benda di sekitarnya, seperti gunung dan bebatuan, hingga membentuk gumpalan bebatuan raksasa yang mengambang di udara. Konon, Rikudo pernah menciptakan gumpalan sebesar bulan.

Pain Tendo kemudian mengurung Kyūbi Ekor 6 di dalam gumpalan bebatuan raksasa tersebut. Karena daya cengkeram Chibaku Tensei yang begitu kuat, Kyūbi Ekor 6 mengalami kesulitan untuk melepaskan diri. Namun, Naruto kemudian berubah menjadi Kyūbi Ekor 8 dan mencoba membebaskan diri dari jeratan Chibaku Tensei dengan menyemburkan api.

Transformasi ini ditandai dengan wujud Naruto yang sepenuhnya berubah menjadi siluman rubah raksasa. Seluruh tubuhnya menjadi seperti seekor rubah tanpa bulu, dengan delapan ekor yang menjulang di bagian belakang.

Kemampuan Kyūbi Ekor 8

a. Semburan Api :

Memiliki semburan api yang mampu melelehkan himpitan puing-puing hasil Chibaku Tensei.

b. Kekuatan Ekstra:

Memiliki kekuatan besar untuk melepaskan diri dari jeratan Chibaku Tensei milik Pain.

8. Wujud Mode Kyubi Naruto

Ketika Naruto berlatih mengendalikan Chakra Kyūbi di bawah bimbingan Killer Bee, ia memasuki alam bawah sadarnya dan membuka segel yang mengurung Kyūbi di dalam tubuhnya. Bee dan Hachibi turut membantu Naruto dalam pertarungan untuk menarik Chakra Kyūbi, meskipun upaya tersebut akhirnya gagal. Hachibi dan Bee memberikan bantuan terakhir untuk melindungi Naruto dari serangan Bijūdama milik Kurama.

Selanjutnya, Naruto memasuki Mode Sannin dan bertarung sendirian melawan Kurama. Ia menggunakan Chō Ōdama Rasengan sebagai serangan pengalih perhatian. Ketika Kurama menjatuhkan Naruto dengan tangannya, ternyata itu hanyalah tipuan Kage Bunshin. Berkat strategi tersebut, Naruto asli yang berada di belakang Kurama berhasil menarik ekornya dan membanting tubuhnya dengan keras. Naruto kemudian melanjutkan serangannya dengan Rasengan Shuriken, membuat Kurama semakin terkapar.

Saat Naruto mencoba menarik Chakra Kyūbi untuk dirinya, Kurama kembali bangkit dan membalikkan keadaan dengan mencoba menarik Chakra Naruto. Akibat chakranya yang semakin menipis karena ditarik oleh Kurama, Naruto hampir tenggelam dalam arus kebencian Kyūbi.

Namun, keberuntungan berpihak pada Naruto. Minato, ayah Naruto, di masa lalu telah menambahkan Chakra Kushina ke dalam formula segel Kyūbi. Berkat hal ini, Kushina, ibu Naruto, mampu muncul di alam bawah sadar Naruto untuk membantunya belajar mengendalikan kekuatan Kyūbi di masa depan, sesuai dengan rencana Minato.

Dengan bantuan Jutsu Rantai Wajra milik Kushina, yang mengekang tubuh Kurama, Naruto menciptakan ratusan Kage Bunshin, masing-masing bersiap melancarkan hujan Rasengan ke arah Kurama. Meski demikian, Kurama berhasil mengatasi serangan tersebut dan bahkan memutuskan rantai Wajra yang mengekangnya. Namun, Kushina segera menjungkalkan kaki Kurama dengan rantai Wajra yang terikat di kakinya, membuat Kurama terpleset dan jatuh terlentang.

Setelah itu, Naruto kembali menggunakan Mode Sannin dan mengubah Rasengan yang sedang disiapkan oleh puluhan Kage Bunshin yang tersisa menjadi Chō Ōdama Rasengan. Serangan hujan Chō Ōdama Rasengan ini berhasil menghantam tubuh Kurama hingga terlempar. Sebagai penutup, Naruto mengakhiri perlawanan Kurama dengan Rasengan Shuriken, sehingga ia berhasil merebut Chakra Kyūbi dengan bantuan ratusan bunshin yang menarik Chakra Kyūbi ke tubuh Naruto asli.

Transformasi Mode Kyūbi Naruto ditandai dengan chakra berwarna kuning menyala dan motif Tomoe yang keren pada tubuhnya. Pupil mata Naruto berubah menjadi kuning, sementara tubuhnya tetap berupa sosok manusia yang diselimuti oleh chakra kuning terang.

Kemampuan Mode Kyūbi:

a. Memiliki energi kehidupan:

Chakra Mode Kyūbi Naruto bereaksi dengan elemen kayu Yamato hingga menumbuhkan ranting pohon dan dedaunan. Ketika Naruto menyerang Zetsu Putih yang terbuat dari DNA Hashirama, Zetsu Putih tersebut akan berubah menjadi pepohonan.

b. Mampu merasakan energi jahat dan kebencian:

Kemampuan Mode Kyūbi Naruto dalam merasakan energi jahat mirip dengan kemampuan Mito Uzumaki, istri Hashirama.

Saat berada di kuil Kumogakure, Mode Kyūbi Naruto mampu merasakan Kinkaku yang sedang menggunakan Chakra Kyūbi dari kejauhan, meskipun kuil tersebut dilindungi oleh penghalang yang mencegah deteksi chakra dari luar maupun dalam.

Mode Kyūbi Naruto juga dapat merasakan keberadaan Kisame, meskipun Kisame telah menyamarkan chakranya melalui pedang Samehada yang dibawa Bee. Bahkan Shinobi tipe sensor seperti Shee dari Kumogakure tidak mampu mendeteksi keberadaan Kisame yang bersembunyi di dalam pedang Samehada.

Selain itu, Mode Kyūbi Naruto memiliki kemampuan untuk mendeteksi penyamaran Zetsu Putih, yang mampu meniru wujud dan chakra pasukan aliansi Shinobi dengan sempurna. Hal ini membuat aliansi Shinobi dari lima negara besar kewalahan dan kehilangan banyak anggota di medan perang. Banyak pasukan yang diserang oleh Zetsu Putih yang sedang menyamar, bahkan terjadi pertempuran antar rekan sendiri karena kecurigaan bahwa mereka adalah Zetsu Putih yang menyamar.

c. Memiliki kecepatan setara Minato:

Naruto berhasil menghindari serangan tercepat level tertinggi dari Ay, Raikage Keempat, yang berniat menghabisinya. Naruto menjadi orang kedua yang mampu menghindari serangan cepat Ay, setelah Minato, ayahnya.

d. Sangat kuat:

Mode Kyūbi Naruto mampu memperkuat dua Jutsu andalannya, yaitu Rasengan dan Kage Bunshin. Naruto tidak lagi memiliki batasan untuk melempar Rasengan Shuriken, karena ia dapat melakukannya secara berulang kali. Selain itu, Naruto mampu memanipulasi Chakra Kyūbi menjadi enam tangan tambahan, memungkinkan dirinya menciptakan banyak Rasengan sekaligus dan melancarkan serangan secara bersamaan.

Naruto mampu mengirim Kage Bunshin ke semua lokasi divisi aliansi Shinobi yang bertugas di medan perang, menjadikan Kage Bunshinnya aset tempur yang sangat berharga. Bahkan Dodai, seorang Shinobi dari Kumogakure, lebih mengutamakan keselamatan Kage Bunshin Naruto dibandingkan nyawa Shinobi lainnya saat menghadapi serangan meteor dari Madara. Hal ini terjadi karena Kage Bunshin Naruto sangat diandalkan oleh semua divisi dalam peperangan.

Selanjutnya, Kage Bunshin Naruto menyelamatkan nyawa Dodai dan para Shinobi lainnya dari serangan lanjutan Madara. Dengan memanfaatkan ratusan Kage Bunshin, Naruto berhasil menghancurkan Jutsu Mokuton: Jukai Kōtan milik Madara menggunakan Ōdama Rasengan Tairengan, yang dilancarkan secara serempak.

9. Mode Transformasi Biju Kyubi Ekor 9

Ketika Obito berniat merebut Bijū Kyūbi dari Naruto, ia mengandalkan lima Bijū miliknya, yaitu Matatabi, Isobu, Kokuō, Saiken, dan Chōmei. Kelima Bijū tersebut bersiap menembakkan Bijūdama gabungan yang diarahkan pada Naruto. Namun, situasi menjadi berbahaya karena Kakashi dan Guy, yang berada di garis depan, berisiko besar terkena tembakan Bijūdama tersebut.

Untuk menyelamatkan Kakashi dan Guy, Naruto menggunakan Mode Kyūbi untuk membelokkan serangan Bijūdama dari lima Bijū milik Obito. Penampilan Naruto dalam Mode Kyūbi dengan jubah chakra membuat Kakashi teringat pada sosok gurunya, Minato, ayah Naruto.

Selanjutnya, untuk menghadapi lima Bijū tersebut, Naruto menggunakan Mode Transformasi Bijū. Dalam mode ini, Naruto mampu memunculkan wujud sejati Kyūbi ekor sembilan yang berukuran raksasa, dengan Naruto berada di bagian kepala Kyūbi untuk mengendalikannya.

Kemampuan Mode Transformasi Bijū:

a. Wujud Kyūbi Raksasa:

Naruto dapat memunculkan wujud raksasa Kyūbi berekor sembilan dan mengomando Kurama untuk bertarung.

b. Serangan Bijūdama:

Mode Transformasi Bijū Kyūbi mampu menembakkan Bijūdama yang setara dengan serangan gabungan dari Bijūdama Matatabi, Isobu, Kokuō, Saiken, dan Chōmei.

c. Perlindungan Sekutu:

Mode ini memungkinkan Naruto memberikan tumpangan pada orang yang hendak dilindungi dengan membawanya masuk ke dalam tubuh Transformasi Bijū.

d. Kurama sebagai Sekutu Terkuat:

Kurama menjadi sekutu terkuat Naruto yang sangat berguna dalam pertarungan. Kurama mampu mengumpulkan energi alam untuk diberikan kepada Naruto, sekaligus menjadi perantara untuk berbagai jutsu seperti Kage Bunshin dan Rasengan.

10. Baryon Mode

Ketika Naruto bertarung melawan Isshiki, ia bertujuan untuk mencegah Isshiki menanam Karma pada tubuh Kawaki. Meskipun Naruto sudah menggunakan Mode Kyūbi, kekuatan itu masih belum cukup untuk menandingi kehebatan Isshiki. Dalam pertempuran, Isshiki menyerang Naruto dengan dua kubus raksasa, menghimpit tubuh bagian atas dan bawahnya.

Melihat tekad Naruto yang siap bertarung sampai mati dan merasa iba dengan kondisinya yang hampir sekarat, Kurama menawarkan senjata pamungkas milik Bijū Jinchūriki. Dengan kekuatan ini, Naruto berhasil keluar dari himpitan kubus raksasa dan bertransformasi menjadi Baryon Mode.

Transformasi Baryon Mode ditandai dengan chakra Bijū berbentuk jubah berwarna merah, lengkap dengan sembilan ekor di belakangnya. Wajah dan telinga Naruto dihiasi motif hitam menyerupai pola wajah Kurama. Tubuhnya dilingkupi selubung chakra merah menyala, dengan pupil mata yang menyerupai milik Kurama.

Kemampuan Baryon Mode Naruto:

a. Kekuatan yang Bertambah Drastis:

Dalam Baryon Mode, kekuatan Naruto meningkat secara signifikan dengan mengonsumsi energi yang menguras nyawa Kurama hingga kematiannya. Untuk menjaga agar Baryon Mode bertahan lama, Naruto tidak boleh melakukan pergerakan sia-sia atau memikirkan hal-hal yang tidak berguna.

b. Manipulasi Ekor untuk Serangan dan Pertahanan:

Naruto dapat memanipulasi ekornya untuk menangkap atau melempar kubus raksasa yang dilancarkan oleh Isshiki. Ia juga mampu menangkap serangan batangan hitam milik Isshiki dengan mudah—sesuatu yang bahkan Sasuke, dengan Sharingan-nya, kesulitan lakukan karena pergerakan batangan hitam tersebut sangat sulit dibaca. Selain itu, ekor Baryon Mode memungkinkan Naruto untuk menghentikan laju pergerakan Isshiki yang hendak menerjangnya dan menangkap tubuh Isshiki dengan ekornya.

c. Kecepatan dan Kekuatan Luar Biasa:

Baryon Mode memiliki kecepatan serangan yang sangat sulit dihindari atau ditangkis oleh Isshiki. Selain itu, Naruto mampu menghindari dan menghancurkan serangan tongkat batangan hitam milik Isshiki dengan mudah.

d. Kemampuan Fatal yang Menakutkan:

Hal paling menakutkan dari Baryon Mode bukan hanya kekuatannya, tetapi juga dampak fatalnya terhadap musuh. Jika musuh terkena sentuhan serangan Baryon Mode, masa hidupnya akan terkuras. Berdasarkan prinsip hukum chakra sebagai energi yang terhubung dengan semua makhluk, siapa pun yang disentuh oleh Baryon Mode akan kehilangan nyawanya secara perlahan.

Contohnya adalah Isshiki, yang masa hidupnya berkurang drastis hingga ia mengalami batuk darah. Sebelumnya, Isshiki memiliki sisa hidup selama 20 jam, tetapi setelah terkena serangan Baryon Mode, waktu hidupnya menyusut menjadi hanya 5 menit.

e. Pengorbanan Besar Naruto:

Menggunakan kekuatan besar seperti Baryon Mode, yang bahkan melampaui kekuatan Ōtsutsuki Isshiki 100 persen, bukan tanpa konsekuensi. Naruto harus rela membayar mahal dengan kehilangan Kurama, Bijū ekor sembilan yang telah menjadi sumber kekuatan terbesarnya. Kurama dan Naruto telah bersama sejak Naruto lahir, dan hubungan mereka berkembang begitu dalam hingga keduanya menganggap satu sama lain seperti saudara kandung.

Kurama menawarkan Baryon Mode karena mengetahui bahwa Naruto telah membulatkan tekad untuk bertarung sampai mati melawan Isshiki. Dari awal, Kurama tidak pernah mengatakan bahwa Naruto akan mati akibat menggunakan Baryon Mode. Ia hanya bertanya apakah Naruto siap mati, membuat Naruto berpikir bahwa mereka berdua akan kehilangan nyawa.

Oleh karena itu, Naruto dengan yakin menggunakan Baryon Mode. Namun, jika sejak awal Naruto mengetahui bahwa hanya nyawa Kurama yang akan dikorbankan, kemungkinan besar ia akan menolak menggunakan kekuatan ini.

Kini, tidak ada lagi Kurama. Selamat jalan, Kurama. Kami akan selalu mengenangmu.