9. Penilaian Sakamoto
Di toserba, Sakamoto memberi tahu Heisuke bahwa Shin dan Shaotang sudah sangat lama pergi berbelanja. Heisuke meyakinkannya bahwa mereka pasti baik-baik saja. Meskipun ia tidak mengenal Shin saat masih menjadi pembunuh bayaran, Heisuke mengakui bahwa Shin cukup tangguh. Ia juga percaya bahwa Sakamoto, yang pernah menjadi rekan Shin saat mereka masih aktif sebagai pembunuh bayaran, tentu tahu seberapa hebat kemampuan Shin.
Sakamoto membenarkan bahwa Shin memang punya potensi untuk menjadi kuat. Namun, ia menjelaskan bahwa Shin belum pernah mengalami pertarungan hidup dan mati, sehingga belum mencapai kemampuan maksimalnya. Heisuke juga mengaku pengalamannya tidak banyak, tapi Sakamoto menyebut bahwa Heisuke berbeda.
Sementara itu, setelah membuat Shin terpental dan terkapar di lantai, Saw mengungkapkan bahwa ia ingin memiliki kekuatan esper seperti Shin agar bisa mengetahui apa yang sedang dipikirkan Shin di detik-detik terakhir hidupnya. Saw lalu mengatakan bahwa setelah menghabisi Shin dan Shaotang, ia berencana membunuh istri dan putri Sakamoto, lalu menghajar Sakamoto hingga sekarat dalam penderitaan karena kehilangan orang-orang yang berharga baginya.
Saw kemudian mendekati Shin yang tampak kewalahan dan berusaha bangkit berdiri. Ia pun mengayunkan kapaknya ke arah punggung Shin. Namun, dengan tekad untuk melindungi keluarga Sakamoto, Shin secara mengejutkan berhasil menghindari serangan itu—meski kemungkinan kapak mengenainya sebesar 99 persen.
Saw terkejut saat menyadari bahwa Shin, yang membelakanginya, mampu menangkap tangannya yang sedang mengayunkan kapak, bahkan sebelum tangan kanan Saw sempat bergerak.
10. Kekuatan Baru Shin
Shin mengaku bisa melihat masa depan Saw. Seperti yang dijelaskan dalam eksperimen Benjamin Libet—bahwa aktivitas otak mendahului tindakan—ditemukan bahwa otak memulai pergerakan sekitar 300 milidetik sebelum seseorang secara sadar menghendakinya.
Dengan bakat esper-nya, Shin mampu membaca aktivitas alam bawah sadar dalam otak Saw. Shin membalikkan badan, menghadap Saw, lalu melancarkan tinju bertubi-tubi ke tubuhnya hingga Saw memuntahkan darah dan terjatuh.
Saw mencoba menebaskan kapaknya ke arah tubuh Shin, namun Shin dengan mudah menghindar—karena ia telah “melihat” gerakan itu 300 milidetik sebelum Saw benar-benar bergerak. Karena itulah, ia seolah bisa melihat masa depan dan dengan mudah mengantisipasi setiap serangan.
Shin kemudian melompat dan menghantam wajah Saw dengan pukulan keras, membuat tubuh Saw terpental dan terhempas hingga terbaring di lantai.
Shin menyatakan bahwa berkat pertarungan melawan Saw, ia justru menemukan kemampuan baru dalam dirinya. Ia juga menegaskan bahwa ia tak akan membiarkan Saw menyakiti orang-orang yang ia sayangi.