3. Obrolan Order

Sebuah mobil van kargo melaju di jalan tol. Osaragi mengemudikan kendaraan tersebut, sementara Shishiba duduk di sampingnya. Di bagian belakang van, Hyo, Takamura, dan Nagumo sedang duduk bersama. Hyo memberi tahu rekan-rekannya bahwa siapa pun yang berani mengusik Order—baik itu terpidana mati maupun orang lain—harus disingkirkan.

Shishiba berpendapat bahwa meskipun mereka berstatus terpidana mati, keempat orang itu hanyalah pembunuh amatir. Ia tidak mengerti mengapa Slur mengutus mereka untuk menantang Order.

Tiba-tiba seekor lalat melintas di atas kepala Takamura yang sedang tertidur. Mengetahui kebiasaan Takamura, Hyo segera menyuruh semua rekannya untuk menunduk. Benar saja, Takamura yang tidurnya terganggu langsung menggenggam samurainya, lalu mengayunkannya hingga membelah atap mobil van dalam sekejap.

Atap yang terbelah itu jatuh di jalan tol dan menyebabkan kemacetan karena pengemudi lain terpaksa menghentikan kendaraan mereka. Nagumo lalu mengatakan bahwa jumlah musuh yang terpidana mati ada empat orang. Hyo menjawab bahwa mereka berempat cukup untuk menghadapi satu lawan masing-masing.

4. Berlatih Bersama

Di atas atap toserba, Heisuke membidik Sakamoto yang berdiri di depan toko menggunakan scope senapannya. Dalam latihan untuk meningkatkan akurasi tembakannya, Heisuke menembakkan senapannya ke arah Sakamoto.

Sementara itu, Sakamoto tengah melatih refleks dan kecepatan tubuhnya. Dengan gerakan cepat, ia menghindari rentetan peluru yang ditembakkan oleh Heisuke. Bahkan, Sakamoto mampu menangkap peluru Mashimo hanya dengan menggunakan sumpit.

Ditemani oleh Piisuke, Heisuke memuji kemampuan Sakamoto yang berhasil menangkap 99 peluru dalam tembakan beruntun! Namun, Sakamoto justru merasa kecewa karena satu peluru gagal ia tangkap. Heisuke pun terharu bisa berlatih bersama Sakamoto, merasa mereka kini seperti sahabat sejati.