7. Okarun & Nenek Turbo Terjebak

Saat Okarun tengah menyeret tubuh Jiji yang pingsan ke tempat aman, ia mendengar teriakan Nenek Turbo. Okarun pun segera menuju sumber suara dan mendapati Nenek Turbo tergeletak, kesulitan bergerak karena tubuhnya terperangkap dalam cairan lendir lengket yang membanjiri lantai.

Untuk menyelamatkan Nenek Turbo, Okarun menyusun beberapa papan kayu agar bisa berjalan tanpa menyentuh cairan tersebut, lalu berupaya sekuat tenaga menarik tubuh sang nenek agar terbebas. Namun, sesaat setelah berhasil melepaskannya, Okarun terpeleset, dan mereka berdua justru terjebak dalam cairan lengket itu tanpa bisa bergerak.

Nenek Turbo memaki kebodohan Okarun dan menyuruhnya segera bertransformasi agar bisa keluar dari situasi tersebut. Namun Okarun menjelaskan bahwa dirinya sudah mencapai batas transformasi—dua kali dalam sehari—dan tidak bisa melakukannya lagi.

Akhirnya, satu-satunya harapan mereka hanyalah Momo, yang mungkin masih bisa datang menolong mereka berdua.

8. Tsuchinoko Tewas

Momo bersorak gembira karena matahari belum sepenuhnya tenggelam dan sinarnya masih sempat menyinari Tsuchinoko. Ia tahu bahwa kelemahan cacing raksasa itu adalah sinar matahari. Namun, Momo terkejut saat melihat Tsuchinoko berusaha berlindung dari terik matahari di balik reruntuhan rumah Jiji.

Tanpa ragu, Momo segera menggunakan tangan auranya untuk mengangkat mobil pemadam kebakaran, lalu melemparkannya ke arah reruntuhan rumah Jiji hingga sisa bangunan itu benar-benar hancur.

Akhirnya, kulit Tsuchinoko mulai mengering karena paparan sinar matahari. Makhluk itu pun roboh dan tergeletak tak bernyawa di tanah. Momo tercengang—ia tak menyangka Tsuchinoko bisa dikalahkan semudah itu hanya karena sinar matahari.