3. Kegigihan Taro

Malam hari di sekolah, Taro berlari kencang melintasi lorong, membuat empat murid yang sedang uji nyali histeris ketakutan. Ia menabrak kaca jendela dan terjun ke jalanan. Dengan semangat membara untuk bertemu Hana, Taro terus berlari secepat mungkin—namun sebuah truk menabraknya, hingga tubuhnya tercerai-berai dan berhamburan.

Di pekarangan rumah, Momo menemani Hana. Momo menguap, mengeluhkan bahwa waktu sudah hampir menunjukkan pukul empat dini hari, tapi Taro belum juga datang. Saat pagi tiba, Taro akhirnya muncul dan langsung memeluk Hana dari belakang. Hana pun berkata, “Aku mencintaimu, Taro.”

Momo yang tertidur di pekarangan rumah terbangun dan langsung menyaksikan momen keduanya berpelukan. Ia mengeluh, “Kenapa sih kalian nggak bangunin aku saat Taro datang?”

Sementara itu, Jiji masih terjaga sejak malam. Ia duduk bermeditasi karena sulit tidur, dan perasaannya mengatakan bahwa kehadiran hantu di rumah itu adalah penyebab utamanya.

4. Perjalanan Kereta

Dalam perjalanan kereta menuju rumah Jiji, Okarun tak tahan melihat Momo dan Jiji yang duduk berdua di depannya, tampak sangat akrab mengobrol. Ia pun tiba-tiba berbicara lantang, “Aku akan bercerita tentang Tsuchinoko!” Jiji dan Momo langsung antusias ingin mendengarnya.

Jiji bercerita bahwa di desanya ada kuil yang telah berdiri selama 200 tahun dan menyembah ular besar. Nama kuil itu adalah Kuil Tsuchinoko. Momo yang tertarik langsung meminta agar diajak ke sana.

Okarun kemudian membuka lembaran bukunya dan menjelaskan bahwa di Jepang juga terdapat kuil yang menyembah mumi Kappa. Bahkan, kuil yang menyembah Huma pun bukanlah hal yang langka. Jiji tampak sangat tertarik. Ia mengambil buku dari tangan Okarun, lalu berkata bahwa dirinya tak menyangka Kappa benar-benar ada.

Jiji juga mengaku percaya pada keberadaan Nessie. Okarun lalu memberitahu bahwa foto Nessie yang terkenal itu sebenarnya telah terbukti sebagai hasil rekayasa. Namun, Okarun sendiri pernah melihat Nessie sungguhan saat bertarung melawan alien Serpu—karena alien itu pernah membawanya ke Bumi. Jiji antusias dan berkata bahwa ia ingin sekali melihat Nessie secara langsung.

Okarun pun terkesima—ini adalah pertama kalinya ia bisa mengobrol dengan begitu akrab bersama seseorang selain Momo. Jiji memuji pengetahuan Okarun yang luas dan mengajaknya berteman baik, seperti halnya Okarun berteman dengan Momo.