9. Boneka Kucing
Acrobatic Silky mendadak murka dan memekarkan setiap kunciran rambut panjangnya ke berbagai sudut bangunan.
Momo segera meminta Nenek Turbo untuk melepaskan tali yang mengikat kedua tangannya di punggung, namun Nenek Turbo langsung menolak karena ia tidak bisa melakukannya.
Tak lama kemudian, Acrobatic Silky menyerang. Salah satu kunciran rambutnya melilit leher Momo, lalu mengangkat tubuhnya ke udara. Setelah itu, Acrobatic Silky memasukkan tubuh Momo ke dalam mulutnya dan menelannya bulat-bulat ke dalam perut.
Nenek Turbo segera meminta agar Acrobatic Silky mengeluarkan Momo yang baru saja ditelan. Namun, Acrobatic Silky dengan sinis bertanya, “Apa kau ingin mati?”
Dengan tenang, Nenek Turbo menjawab bahwa boneka kucing memiliki kekuatan untuk memancing keberuntungan. Ia kemudian mengungkapkan bahwa Acrobatic Silky telah menelan Momo bersama kunciran rambutnya sendiri—yang sebelumnya digunakan untuk melilit leher Momo.
10. Acrobatic Silky Terbakar
Seketika, tubuh Acrobatic Silky terbakar oleh api biru. Bahkan bagian dalam tubuhnya pun turut merasakan panasnya api tersebut.
Acrobatic Silky terkejut dan bertanya, “Apa yang baru saja kau lakukan, Nenek Turbo?”
Nenek Turbo menjelaskan bahwa rosario yang dibawa Aira sebenarnya adalah korek api. Ternyata, Momo—yang saat itu berada di dalam perut Acrobatic Silky—telah membakar rambut Acrobatic Silky yang ikut tertelan, menggunakan korek api yang menyamar sebagai rosario tersebut.
Meskipun bagian dalam tubuh Acrobatic Silky seharusnya tidak bisa terbakar, kebetulan ia menelan rambutnya sendiri. Kunciran rambut yang sedang berada di dalam perutnya masih terhubung langsung dengan akar di kepalanya. Akibatnya, api yang membakar rambut di dalam tubuhnya merambat keluar melalui mulut, lalu menyebar hingga ke seluruh tubuh bagian luar.
Apalagi dengan keberadaan Nenek Turbo di dalam tubuh boneka kucing pembawa keberuntungan, peristiwa itu menjadi tak terelakkan sebagai penyebab utama kekacauan tersebut. Akhirnya, Acrobatic Silky memuntahkan Okarun, Momo, Aira, dan korek api yang masih menyala keluar dari perutnya.
Okarun segera memangku tubuh Aira yang pingsan, sementara Momo dan Okarun masih dalam keadaan sadar. Momo lalu berkata, “Penyelamatan Aira sukses. Sekarang saatnya membalas dendam pada Acrobatic Silky.”