3. Aira Melihat Hantu
Di lorong sekolah, Winda dan Monaroh menghampiri Aira sambil membawa rosario dan kitab yang sebelumnya diminta oleh Aira. Aira lalu mempertanyakan, “Apa ini rosario betulan? Soalnya bau minyaknya menyengat sekali.” Namun, Monaroh juga mengaku tidak tahu.
Aira kemudian membuka jendela sekolah dan memberi tahu Monaroh serta Winda bahwa ia melihat sosok hantu wanita bergaun merah di lapangan sepak bola sekolah. Namun, Monaroh dan Winda mengaku tidak melihat apa pun.
Merasa panik, Aira mengatakan bahwa kemungkinan sosok itu adalah makhluk kontrak milik Momo yang ditugaskan untuk mengawasi gerak-gerik mereka.
4. Bahaya Pungut
Saat jam istirahat, Okarun, Momo, dan Nenek Turbo sedang menyantap makanan dan minuman di atap gedung sekolah.
Okarun memberi tahu Momo bahwa Nenek Turbo telah melapor menemukan seorang wanita aneh di lingkungan sekolah. Ia juga mengatakan bahwa ada kemungkinan, meskipun kecil, bahwa bijinya dipungut oleh manusia—bukan oleh siluman.
Nenek Turbo lalu menjelaskan bahwa jika seorang manusia memungut biji milik Okarun, ada kemungkinan orang tersebut akan mengalami kebangkitan spiritual dan mulai bisa melihat roh. Namun, jika manusia bisa melihat roh, maka roh pun bisa melihat manusia tersebut. Artinya, orang itu sangat mungkin akan menjadi sasaran serangan roh.
Momo langsung merasa khawatir. Ia bertanya, “Siapa wanita aneh yang kamu maksud itu?”
Nenek Turbo mengaku tidak tahu namanya, tetapi berjanji sepulang sekolah nanti akan mengenalkan wanita itu kepada Okarun dan Momo.