3. Pertengkaran

Tiba-tiba, teriakan Miko dan Muko memecah suasana. Mereka berdua tampak kaget melihat Okarun dan Momo berciuman, lalu langsung menyimpulkan bahwa mereka sudah resmi berpacaran.

Momo buru-buru menyangkal dan berkata bahwa mustahil ia berciuman dengan Okarun yang, menurutnya, bodoh. Okarun pun membalas dengan ketus, mengatakan bahwa ia juga tidak sudi mencium perempuan bodoh seperti Momo. Pertengkaran pun pecah. Keduanya saling membentak dan akhirnya sepakat untuk tidak saling bicara lagi.

Saat Okarun sedang buang air kecil di toilet, ia terkejut karena menyadari biji sosisnya hilang. Dengan panik, Okarun segera menuju ke kelas Momo, yang saat itu sedang berkumpul bersama banyak teman perempuannya. Okarun mengatakan bahwa ia ingin bicara dengan Momo karena ada masalah besar. Namun, Momo menyuruhnya pergi.

Dengan nada kecewa, Okarun bertanya, “Apa berteman denganku benar-benar memalukan?” Setelah itu, Okarun pun pergi meninggalkan kelas Momo.

4. Aira

Saat pulang sekolah, Aira berjalan dan menabrak bahu Okarun. Ia segera meminta maaf dan bertanya, “Apa kamu terluka?” Okarun menjadi kikuk dan tersipu malu saat Aira memujinya sebagai orang yang baik. Momo, yang tak sengaja menyaksikan kejadian itu, melihat keduanya tampak sangat akrab. Ia pun heran, ternyata Okarun punya teman.

Tanpa sepengetahuan Okarun, Aira kemudian memberi tahu teman-temannya bahwa Okarun sangat bodoh dan pasti sudah jatuh hati padanya. Ia berkata bahwa dirinya sedang mempermainkan cowok cupu itu, dan yakin tak akan ada cewek yang benar-benar menyukai Okarun. Ucapan itu ia lontarkan sambil berjalan melewati Momo.

Mendengar ucapan tersebut, Momo menggunakan kekuatan tangan auranya untuk menjatuhkan baskom yang berada di atas loker. Baskom itu pun jatuh dan mengenai kepala Aira hingga ia terbaring di lantai.

Momo lalu menggandeng tangan Okarun dan berjalan melewati Aira serta teman-temannya. Sambil melirik sinis, ia berkata, “Cewek bodoh mana ngerti pesonanya Okarun. Daripada bikin cowok jatuh hati, lebih cocok dibuat jatuh sama baskom.”