5. Osaragi Bertemu Dump
Osaragi mendatangi kuil Shinto. Di depan suzu, ia membunyikan lonceng dan berdoa kepada dewa agar dapat menghabisi terpidana mati. Tiba-tiba, Dump muncul dari belakangnya. Ia mengeluarkan satu duri yang memanjang dari telapak tangannya, membuat Osaragi terhuyung mundur hingga masuk ke dalam honden akibat serangan tersebut.
Osaragi berhasil selamat berkat sekeping koin yang digunakannya untuk menahan duri tersebut, meskipun kini koin itu berlubang. Ia pun berterima kasih karena doanya langsung dikabulkan oleh dewa.
Setelah itu, Osaragi dan Dump berhadapan dari jarak dekat di area haiden. Dump bersiap melancarkan serangan duri dari tubuhnya. Osaragi menegaskan bahwa ia akan menghabisi Dump atas nama Order. Tanpa ragu, Dump menyerang dengan tiga duri sekaligus, memaksa Osaragi terhuyung mundur kembali ke dalam honden. Namun, kali ini ia berhasil selamat dengan menangkis serangan tersebut menggunakan tas.
Dump berkata bahwa Osaragi juga seorang pembunuh, jadi mengapa ingin menghakiminya? Osaragi lalu memberi perumpamaan: jika ada serangga yang masuk ke rumahnya, yaitu JAA, maka sebagai anggota Order—ibarat raket listrik—ia akan berusaha memusnahkan serangga tersebut dengan raket listrik itu.
6. Osaragi Analisa Kekuatan Dump
Di dalam honden, Osaragi melompat ke udara untuk menghindari serangan duri panjang Dump. Namun, Dump segera mengarahkan durinya ke tas yang dipegang Osaragi, lalu melemparkan tas tersebut keluar dari honden. Tas itu terjatuh dari ketinggian dan mendarat sangat jauh, hingga ke area senbon torii.
Dump terus melancarkan serangan duri bertubi-tubi, memaksa Osaragi terus memundurkan tubuh untuk menghindar. Sambil bertahan, Osaragi menganalisis duri di tubuh Dump yang menyerupai landak: satu di setiap tangan kanan dan kiri, serta enam di bagian depan tubuh. Dari pengamatan itu, ia akhirnya memahami cara Dump menggunakan kemampuannya.
Osaragi terus mundur menghindari serangan Dump hingga ke bagian suzu, sampai punggungnya menabrak tali lonceng. Ia menarik tali itu hingga lonceng terlepas, lalu menendangnya ke arah Dump. Lonceng menghantam perut Dump, membuatnya terlempar ke dalam honden, menembus dinding, lalu jatuh dari ketinggian ke halaman kuil.