Sakamoto Days Episode 13

1. Shaotang Selamatkan Shin

Diperlihatkan kilas balik ingatan Shin tentang penyebab ia bisa membangkitkan kemampuan melihat masa depan. Saat itu, Wutang menjelaskan bahwa ketika seseorang berpikir ingin menggerakkan tubuhnya, sebenarnya alam bawah sadar sudah lebih dulu merencanakan gerakan otot-otot di tubuh.

Sakamoto memahami maksud Wutang, lalu menambahkan bahwa proses ini berlangsung sangat cepat—dalam hitungan milidetik. Gerakan tubuh bukanlah sesuatu yang terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui tahapan berpikir dan pengiriman sinyal sebelum pergerakan terjadi. Sakamoto menyebutnya sebagai momen penentu hidup dan mati.

Menurut Wutang, jika Shin mampu menggunakan kemampuan espernya untuk melampaui perhitungan alam bawah sadar, Shin akan menjadi sangat sulit dikalahkan oleh siapa pun lawannya.

Kembali ke masa kini, Shin meninju Sao hingga terlempar dan terhuyung mundur. Namun, saat Shin berlari ke arahnya untuk memberikan pukulan pamungkas, tubuhnya tiba-tiba melemah akibat penggunaan kekuatan barunya yang berlebihan.

Sao memanfaatkan momen itu untuk melempar tali dan mengikat tubuh Shin, lalu menariknya mendekat sambil bersiap menebaskan kapak. Namun, Shaotang tiba-tiba muncul di belakang Sao dan mendorong kepalanya, membuat tubuh Sao terlempar. Shin pun berhasil selamat.

2. Tinju Mabuk Mafia

Shin terkejut melihat Shaotang. Ekspresi wajah dan suaranya berubah, seakan bukan lagi Shaotang yang ia kenal. Shin mengambil botol etanol yang dipungut dari lantai dan meyakini bahwa Shaotang telah meminumnya.

Namun, ia hanya mengenali bahwa Shaotang berubah ke tiga jenis tinju mabuk: tinju mabuk mengamuk, tinju mabuk menangis, dan tinju mabuk tertawa. Kali ini, Shin tersadar bahwa Shaotang sedang menggunakan tinju mabuk baru, yaitu tinju mabuk mafia.

Shaotang melompat, lalu menghantamkan lututnya ke kepala Sao. Ia menjatuhkan Sao hingga telungkup di lantai, lalu menduduki tubuhnya. Shaotang menancapkan sekop mini ke pergelangan tangan Sao, membuatnya berteriak kesakitan.

Sao pun memohon ampun kepada Shaotang dan berjanji tidak akan mengusik mereka lagi. Shaotang bertanya, apakah Sao pernah mengampuni korban yang telah dibunuhnya? Ketakutan, Sao bangkit dan berlari mencoba melarikan diri. Namun, Shin sudah menghadangnya. Shin melompat sambil memegang tangga, lalu menghantamkannya ke punggung Sao hingga ia terjatuh ke lantai.

Shin dan Shaotang berdiri memandangi Sao yang tergeletak pingsan di lantai.