7. Nagumo Kalahkan Minimalist

Nagumo melempar tubuh Minimalist hingga terhempas ke lantai. Ia kemudian membuka tasnya dan mengeluarkan senjatanya. Dengan nada meremehkan, Nagumo mengatakan akan mengizinkan Minimalist memilih cara kematiannya.

Nagumo menjelaskan bahwa satu senjatanya memiliki enam fungsi berbeda, dan ia sudah bosan membunuh dengan cara yang sama. Nagumo lalu menyuruh Minimalist memilih angka dari satu sampai enam.

Merasa diremehkan, Minimalist mencoba meninju Nagumo yang berdiri di hadapannya. Namun, Nagumo dengan mudah menghindar. Ia lalu memperlihatkan sebuah dadu di tangannya, sambil berkata bahwa benda itu akan membantu Minimalist memilih cara kematiannya.

Dalam sekejap, dadu tersebut menghilang dari tangannya seperti trik sulap. Tiba-tiba, Minimalist merasa ada sesuatu di mulutnya. Saat ia menjulurkan lidah, tampak sebuah dadu dengan angka tiga.

Seketika, Nagumo sudah berada di atas bahu belakang Minimalist, muncul secara mengejutkan. Ia menjelaskan bahwa nomor tiga adalah ‘senjata pembuka kaleng raksasa’ yang kini ia sodorkan ke leher Minimalist. Dalam hitungan detik, leher Minimalist terpenggal oleh senjata tersebut, terlepas layaknya tutup kaleng. Akhirnya, Nagumo berhasil menghabisi Minimalist.

8. Sakamoto Tidak Bisa Kurus

Di Tokyo Tower, Apart melontarkan benangnya hingga melilit kaki kanan Sakamoto. Apart menarik dengan kuat dan terkejut saat mendapati kaki Sakamoto tidak terpotong, meski benangnya begitu tajam. Namun, tarikan itu tetap berhasil menjatuhkan Sakamoto hingga terbaring di lantai, lalu tubuhnya terseret mendekat ke arah Apart.

Sakamoto segera meraih meja di dekatnya dan memukulkan tangannya pada beberapa miniatur Tokyo Tower hingga terlempar ke arah Apart. Dengan sigap, Apart menggunakan kedua tangannya untuk membentuk pola benang, menahan serangan miniatur tersebut. Sementara itu, Sakamoto bangkit berdiri karena kakinya berhasil terbebas dari lilitan benang.

Apart, yang menderita OCD, murka melihat susunan miniatur Tokyo Tower berantakan. Ia segera memungutnya satu per satu dan menyusunnya kembali dengan rapi. Sementara itu, Sakamoto memanfaatkan momen tersebut untuk melakukan berbagai gerakan olahraga, mencoba membakar kalori agar bisa berubah ke wujud kurus.

Heisuke kemudian menyiapkan sebuah cermin untuknya. Saat melihat bayangan diri, Sakamoto terkejut tubuhnya masih tampak gendut. Meski begitu, ia merasa tubuhnya jauh lebih ringan berkat terapi dari Nenek Miya.