7. Osaragi dan Shishiba Bertemu Kashima
Setelah membantai puluhan prajurit berseragam hazmat, Osaragi dan Shishiba secara tak sengaja bertemu dengan Kashima, yang sedang bersama dua petinggi kelompoknya, Onigahara dan Takamido.
Shishiba bertanya kepada Kashima apakah Slur ada di tempat itu, karena ia ingin menghabisinya. Namun, Kashima mengaku tidak mengerti apa yang dibicarakan Shishiba. Meski begitu, Shishiba tidak peduli apakah Slur ada di sana atau tidak. Baginya, tindakan Kashima yang membuat senjata ilegal dan menyandera orang telah melanggar aturan JAA. Oleh karena itu, ia merasa tidak ada masalah jika harus menghabisi Kashima.
Dalam sekejap, Onigahara dan Takamido mengepung Shishiba. Osaragi segera melancarkan serangan dengan empat tali bercabang, masing-masing memiliki sabit di ujungnya. Keempat tali itu melesat cepat, menembus tubuh dan punggung Onigahara. Dalam satu serangan mematikan, Osaragi mengayunkan gergajinya, memenggal kepala Onigahara dan Takamido sekaligus. Keduanya tewas dalam hitungan detik.
Air mata mengalir di balik topeng rusa yang dikenakan Kashima. Dengan suara penuh kesedihan, ia bertanya kepada Shishiba dan Osaragi, “Kalian menganggap nyawa manusia sebagai apa?” Kashima menegaskan bahwa orang-orang yang mereka bunuh secara sembarangan memiliki keluarga dan sahabat yang kini harus mereka tinggalkan.
Dipenuhi amarah, Kashima bertekad menghabisi kedua anggota Ordo yang berdiri di hadapannya. Ia menarik jahitan tali di pergelangan tangan kirinya, dan seketika sembilan pedang muncul di tangannya.
Kashima menegaskan bahwa jika Shishiba dan Osaragi tidak memahami nilai sebuah nyawa, maka mereka tidak pantas menjadi pembunuh bayaran. Namun, Osaragi dan Shishiba menanggapi dengan dingin, meminta Kashima untuk tidak merasa lebih suci dari mereka. Sebab, orang-orang yang mereka bunuh juga telah membunuh banyak orang.
Ketika Shishiba hendak menghina Slur dengan berkata, ‘Pantas saja bosmu bukan orang yang benar,’ Kashima bergerak cepat. Dalam sekejap, sembilan pedangnya melesat, menyayat dada Shishiba. Kashima kemudian menegaskan bahwa semua tindakannya sejalan dengan kehendak Slur, yang berarti pembunuhan yang dilakukannya sah dan diperbolehkan.
Namun, tanpa disadari, Shishiba telah muncul di belakang Kashima. Dengan satu serangan cepat, ia menghantam kepala Kashima menggunakan palu, membuat leher Kashima terpelintir sebelum tubuhnya roboh ke lantai. Melihat hal itu, Shishiba semakin yakin bahwa Kashima memang memiliki kaitan dengan Slur. Tanpa berkata apa pun, ia dan Osaragi melangkah pergi, meninggalkan Kashima yang tergeletak tak berdaya di lantai.
8. Reuni Shishiba dan Sakamoto
Osaragi bertanya apakah Shishiba baik-baik saja setelah terkena tebasan. Shishiba mengaku bahwa ia hanya mengamati situasi, seperti bermain bisbol dan membiarkan lemparan pertama berlalu. Sementara itu, Kashima bangkit berdiri di belakang Shishiba dan Osaragi. Namun, tiba-tiba Sakamoto terjatuh tepat mengenai Kashima, membuat mereka berdua jatuh ke lantai.
Shishiba menyebut bahwa Sakamoto tampak sehat. Sakamoto, yang sudah lama tidak bertemu dengan mantan rekannya, menanyakan kabar anggota Ordo lainnya. Shishiba menjawab bahwa mereka masih seperti biasa. Ia kemudian memperkenalkan Osaragi, anggota baru Ordo, kepada Sakamoto. Dalam pikirannya, Osaragi menganggap Sakamoto menggemaskan, seperti boneka beruang.
Kashima kembali berdiri dan menyebut bahwa Sakamoto adalah orang yang telah melukai Slur. Shishiba terkejut mengetahui bahwa Sakamoto mengenal Slur. Dengan penuh tekad, Kashima bersumpah akan menghabisi Sakamoto dan mempersembahkannya kepada Slur.
Kashima kemudian menggigit tangan kanannya, seolah mencopot sarung tangan, memperlihatkan senjata tembakan yang tertanam di tangannya. Bahkan, di dalam mulutnya juga terdapat senjata tembakan, karena Kashima adalah seorang cyborg.
Sakamoto dengan cekatan menghindari tebasan sembilan pedang Kashima, serangan senjata di tangannya, tendangan beruntun, serta tembakan laser dari mulutnya. Sementara pertarungan berlangsung, Shishiba memberi tahu Sakamoto bahwa ia dan Osaragi memiliki urusan lain, sehingga ia menyerahkan pertarungan ini kepada Sakamoto.
Sakamoto pun mengiyakan dan meminta Shishiba menitipkan salam untuk anggota Ordo lainnya. Tiba-tiba, Kashima muncul di belakang Sakamoto dan menendang punggungnya dengan keras, membuatnya terpelanting hingga menabrak dinding.
Di sisi lain, Osaragi dan Shishiba berlari menuju tujuan mereka. Osaragi bertanya apakah tidak masalah meninggalkan Sakamoto sendirian. Shishiba mengingatkan bahwa target mereka adalah Slur, bukan Kashima. Osaragi tetap merasa khawatir, karena menurutnya Sakamoto tidak terlihat kuat dan kemungkinan besar akan mati.
Shishiba mengakui bahwa Kashima lebih kuat dari yang ia duga dan pertarungan ini akan menjadi tantangan bagi Sakamoto. Namun, ia meyakinkan Osaragi bahwa ia telah mengenal Sakamoto selama bertahun-tahun, dan baginya, mustahil membayangkan Sakamoto akan kalah, apalagi sekarat.