9. Sakamoto Hajar Horiguchi
Di dalam penjara, Tanaka berteriak, menolak dijadikan kelinci percobaan, dan memohon agar dibebaskan. Ia lalu keheranan melihat Shaotang yang sibuk memukulkan batu kecil ke jeruji sel, berusaha kabur. Asakura, yang terkurung dengan kedua tangan terikat rantai besi, setuju dengan Tanaka dan menyuruh Shaotang berhenti. Ia kemudian bertanya apakah mereka ingin ikut kabur bersamanya.
Sementara itu, Horiguchi, pria yang membawa enam jarum suntik di bahunya dan saklar mesin di tangannya, sedang menginterogasi para ilmuwan sambil menyedot minumannya. Ia menanyakan apakah mereka menyembunyikan sesuatu. Ishikawa menjawab tidak, tetapi Horiguchi tak mempercayainya. Dengan cepat, ia menusukkan pulpen ke tangan Ishikawa dan menuduhnya berbohong karena menemukan Dadang tak sadarkan diri.
Tiba-tiba, sebuah pulpen melesat dan mematahkan pulpen di tangan Horiguchi. Ia pun menyimpulkan bahwa dugaannya benar—para ilmuwan memang menyembunyikan sesuatu. Para ilmuwan yang melihat kejadian itu tampak cemas karena Shin telah keluar dari persembunyiannya.
Shin bertanya apakah Horiguchi adalah salah satu petinggi organisasi. Horiguchi mengiyakan, tetapi menegaskan bahwa ia tak akan membiarkan Shin mengganggu penelitian hebat mereka. Ia mengaku akan memamerkan hasil penelitian tersebut. Dalam sekejap, ia menghilang dari pandangan Shin dan tiba-tiba muncul di belakangnya, lalu menyuntikkan sesuatu ke lehernya.
Horiguchi menekan tombol saklar di tangannya, menyebabkan cara bicara Shin menjadi terbalik. Jika Shin ingin mengatakan “mobil,” yang keluar justru “libom.”
Horiguchi menjelaskan bahwa ia telah menanamkan jarum di leher Shin yang mengalirkan listrik ke otaknya, mengacaukan sinyal yang diterima otak shin. Shin, yang kesal, menuntut agar kondisinya dikembalikan seperti semula. Ia mencoba menyerang, tetapi Horiguchi dengan mudah menghindar. Saat Horiguchi sibuk mempermainkan Shin, tiba-tiba Sakamoto muncul dan menghantam wajahnya dengan pukulan keras. Horiguchi terlempar dan langsung pingsan.
10. Shishiba dan Osaragi
Sakamoto memberi tahu Shin bahwa ia tidak mengetahui masa lalunya. Namun, ia bertanya apakah Shin ingin menyelamatkan tempat di mana ia dibesarkan. “Ya,” jawab Shin mantap.
Sakamoto mengepalkan tangan dan merenggangkan jari-jarinya sebelum bertarung. “Baiklah, ayo bersihkan tempat masa kecilmu,” katanya. Shin pun bersemangat mendengarnya.
Sementara itu, anggota Ordo, Shishiba dan Osaragi, tiba di Museum Okutabi. Osaragi menyerahkan sebatang cokelat kepada Shishiba dan menyuruhnya memakannya. “Akhirnya muncul juga ritual keberuntunganmu,” komentar Shishiba.
Shishiba kemudian bertanya, “Apa benar Museum Okutabi ada hubungannya dengan organisasi Slur? Aku masih meragukan informasi dari Nagumo, mengingat akurasinya yang sangat jarang bisa dipercaya.” Shishiba menanyai Osaragi, “Apa kau sudah siap menyelidiki?” “Ya,” jawab Osaragi singkat.