7. Sakamoto vs Fosil Dinosaurus
Shin dan Sakamoto tiba di ruangan akses menuju laboratorium bawah tanah. Namun, karena Shin salah memasukkan password pada pintu lift yang akan membawa mereka ke bawah, sistem mendeteksi mereka sebagai penyusup. Akibatnya, dua boneka beruang mekanik tiba-tiba menyerang mereka.
Sakamoto berhasil melumpuhkan beruang cokelat dengan serangan lutut ke dagunya hingga tumbang, sementara Shin melemparkan tombak ke kepala beruang putih hingga roboh.
Setelah itu, Sakamoto tiba-tiba berhadapan dengan fosil dinosaurus yang mulai bergerak sendiri. Awalnya, ia berniat tidak menghancurkannya agar bisa diperlihatkan kepada Hana. Namun, ketika fosil itu semakin mengamuk dan ekornya menghancurkan pistol stun gun yang digenggam Sakamoto, ia akhirnya kehilangan kesabaran. Dengan emosi, Sakamoto menghajar fosil dinosaurus itu hingga hancur berkeping-keping.
Setelahnya, Sakamoto berkata pada Shin, “Dinosaurus lebih memukau saat tak bergerak.”
8. Tujuan Kashima Grup
Di laboratorium, para ilmuwan merasakan guncangan akibat pertarungan Sakamoto melawan fosil dinosaurus. Seorang prajurit berpakaian hazmat bernama Dadang menegur Ishikawa yang tampak melamun. Ishikawa meminta izin untuk beristirahat, mengeluhkan bahwa mereka sudah bekerja tanpa tidur selama tiga hari.
Tanpa peringatan, Dadang menendang perut Ishikawa hingga ia terjatuh. Sambil terengah, Ishikawa bertanya, “Apa kau pikir penelitian ini akan berhasil?”
Dadang mengangkat pistolnya dan mengarahkannya ke Ishikawa. “Jangan bicara seolah ini mustahil,” ucapnya dingin. Namun, sebelum ia sempat menarik pelatuk, Sakamoto dan Shin sudah berdiri di belakangnya. Dengan sigap, Sakamoto merebut pistol Dadang, sementara Shin memelintir lehernya hingga ia pingsan.
Para ilmuwan yang berkumpul di ruangan itu terkejut sekaligus lega melihat Shin setelah sekian lama. Shin segera bertanya apa yang sebenarnya terjadi dan di mana pimpinan mereka, Asakura. Ishikawa menjelaskan bahwa Asakura dipenjara di lantai dasar dan bahwa laboratorium mereka telah dikuasai oleh kelompok pembunuh bayaran yang tiba-tiba muncul sekitar satu tahun lalu. Shin terkejut mendengar fakta tersebut.
Kilas balik diperlihatkan—satu tahun yang lalu, Kashima, pemimpin kelompok yang mengenakan topeng rusa, datang bersama pasukan berseragam hazmat. Kashima menyatakan bahwa ia ingin menciptakan alat pembunuhan yang lebih canggih karena ia menganggap pisau dan pistol sudah kuno. Dengan memanfaatkan teknologi terbaru, ia berencana mengembangkan senjata mematikan dengan bantuan otak dan pengetahuan para ilmuwan di laboratorium tersebut.
Kini, Shin dan Sakamoto memahami bahwa jika mereka ingin menelusuri laboratorium untuk mencari Shaotang, kemungkinan besar mereka harus bertarung melawan pasukan Kashima. Ishikawa, yang tampak panik, menyarankan agar mereka segera melarikan diri. “Bukan hanya Kashima, ada beberapa petinggi lain yang sangat ahli bertarung!” serunya.
Tiba-tiba, matanya membelalak saat melihat Horiguchi, salah satu petinggi organisasi, berjalan mendekati lab. Tanpa berpikir panjang, Ishikawa dan rekan-rekannya segera mendorong Shin dan Sakamoto ke dalam loker untuk bersembunyi.