9. Sakamoto Sudah Mengingat Boiled

Memandangi Sakamoto yang terkapar di lantai, Boiled mengaku sedih menyadari perbedaan kekuatan mereka. Sakamoto yang telah pensiun sebagai pembunuh bayaran selama lima tahun kini tampak jauh lebih lemah dibanding dirinya.

Namun, Sakamoto tidak menyerah. Ia bangkit dan mencoba melancarkan tinjuan dari belakang ke arah Boiled. Tanpa perlu menoleh, Boiled dengan cepat menjatuhkan Sakamoto kembali ke lantai menggunakan satu serangan bola SBB.

Dalam kondisi terkapar, Sakamoto tiba-tiba teringat masa sekolahnya di JCC. Saat itu, ia sedang makan di kantin bersama Nagumo dan Boiled, lalu menyadari bahwa Boiled, yang sempat ia lupakan, sebenarnya adalah teman lamanya.

Boiled dengan penuh semangat memberi tahu mereka bahwa ia telah memodifikasi sarung tinjunya dengan menambahkan dinamit, memanfaatkan tenaga ledakannya untuk memperkuat pukulannya. Ia bahkan memberi nama sarung tangan modifikasinya itu: RDP.

Saat itu, Sakamoto juga memperhatikan selembar kertas di samping Boiled yang berisi komposisi pembuatan senjata bola SBB serta rincian kemampuan sarung tangan RDP.

10. Sakamoto Wujud Kurus

Kembali ke pertarungan, Boiled semakin agresif, terus melancarkan tinjuan bertubi-tubi ke arah Sakamoto yang tak mampu membalas serangan. Sambil menyerang, Boiled mengungkapkan bahwa dulu ia sangat mengagumi Sakamoto—seorang yang selalu sukses menyelesaikan misi dan bahkan mendapat banyak cokelat dari para wanita.

Namun, Boiled tidak bisa menerima kenyataan bahwa Sakamoto kini telah menjadi selemah ini. Ia mengejek bahwa Sakamoto, yang kini bertubuh gemuk, tidak akan mampu melindungi keluarganya. Dengan penuh amarah, Boiled melancarkan tinjuan RDP ke tubuh Sakamoto. Pukulan itu begitu kuat hingga membuat Sakamoto terpental jauh dan menabrak beton dengan keras.

Boiled membalikkan badan untuk pergi, menyalakan rokok, dan mengucapkan selamat tinggal kepada Sakamoto, yang ia anggap sudah tewas. Namun, tiba-tiba, ia merasakan sensasi seolah-olah empat pedang menusuk tubuhnya dari belakang, membuat rokok yang terselip di mulutnya jatuh. Seketika, hawa membunuh yang begitu kuat menyelimuti ruangan.

Dingin dan tajam, suara Sakamoto terdengar, menyebutkan, “10 gram potassium perchlorate, 4,8 gram ammonium nitrat, 20 gram p-thrite, 3,5 gram nitro GK.” Boiled membalikkan badan, terkejut saat menyadari bahwa Sakamoto tengah menyebutkan komposisi bahan peledak bomnya.

Kini, Sakamoto berdiri dengan tubuh kurusnya yang dulu, menatap Boiled dengan tatapan penuh tekad. Sambil memegang pundaknya, ia berkata dengan tenang, “Aku sudah mengingatmu, Boiled… Sekarang, aku akan bertarung dengan serius.”