7. Shin vs Tatsu
Sakamoto, Hana, dan Aoi duduk di barisan depan roller coaster, sementara Shin dan Shaotang menempati kursi paling belakang. Saat wahana mulai bergerak, Shin tiba-tiba mendeteksi pikiran Tatsu, pria berambut perak yang duduk di barisan tengah. Tanpa sadar, Tatsu keceplosan berbicara dalam hati tentang rencananya mencelakai Sakamoto.
Melalui earpiece di telinganya, Sakamoto menerima laporan bahwa musuhnya duduk dua baris di belakangnya. Tiba-tiba, Tatsu mengangkat pistol dan menembakkannya ke arah Sakamoto. Namun, Sakamoto menoleh ke belakang tepat waktu, dan peluru tersebut terpental setelah mengenai kacamatanya. Tatsu terkejut—Sakamoto ternyata memakai kacamata anti peluru.
Tanpa ragu, Shin mencopot palang pengaman kursinya, lalu melompat ke udara saat roller coaster melewati lintasan berputar. Ia mendarat di kursi Tatsu dan langsung membawanya ikut terlempar ke udara. Keduanya jatuh ke rel roller coaster.
Shin segera menyadari bahwa Tatsu adalah lawan yang merepotkan—ia tak bisa membaca pikirannya untuk memprediksi gerakannya. Saat roller coaster melaju dan hampir menabrak mereka, Shin dan Tatsu melompat ke udara untuk menghindar. Namun, di tengah lompatan, Tatsu memanfaatkan kelengahan Shin dengan melemparkan dua pisau. Salah satu pisau itu berhasil menyayat kaki Shin.
Shin roboh. Pandangannya mulai berkunang-kunang. Seketika, ia menyadari bahwa pisau Tatsu yang mengenainya telah dilumuri racun.
8. Sesuatu Yang Berharga
Tatsu tersenyum dan berkata bahwa ia bisa membaca kesiapan seseorang untuk mati hanya dari tatapan matanya—manusia akan melemah jika diliputi ketakutan akan kematian. Ia mengaku bahwa saat berhadapan dengan Sakamoto, ia melihat tatapan seseorang yang takut mati. Tatapan yang sama juga ia lihat pada Shin, membuatnya lengah hingga tak mampu menghindari salah satu dari dua pisau yang baru saja ia lempar.
Namun, dengan sisa tenaganya, Shin bangkit. Dengan suara tegas, ia menyatakan bahwa Sakamoto memiliki misi berat untuk melindungi keluarganya seumur hidup. Seorang manusia yang berjuang demi sesuatu yang berharga tidak akan gentar menghadapi kematian. Begitu pula dengan dirinya.
Tatsu menyadari bahwa kondisi Shin semakin parah—matanya memerah akibat racun. Saat roller coaster kembali melaju ke arah mereka, keduanya melompat untuk menghindar. Shin, yang lompatannya lebih rendah, dengan cepat memijakkan kakinya ke badan roller coaster. Lalu, dengan presisi tinggi, ia menerkam Tatsu, yang masih melayang di udara di depannya.
Kini, keduanya bertarung di atas roller coaster yang melaju dengan kecepatan tinggi. Namun, penglihatan Shin semakin kabur. Ia mencoba menggunakan bakat espernya untuk melacak keberadaan Sakamoto dan Hana melalui suara. Begitu mengetahui posisi mereka, Shin langsung menerkam Tatsu, membawanya ikut melompat, dan menjatuhkan mereka berdua ke atas tenda besar di panggung pertunjukan.