5. Kemampuan Esper Shin

Keesokan harinya, Sakamoto mengajak istri dan anaknya berlibur ke wahana Sugar Park di Tokyo. Shaotang dan Shin berjalan di belakang, mengawal keluarga Sakamoto. Shin memberi tahu Shaotang bahwa misi mereka adalah menyingkirkan musuh yang mengincar Sakamoto sekaligus memastikan keluarganya bisa menikmati liburan dengan aman di tempat yang ramai.

Shin menjelaskan kepada Shaotang tentang kemampuan esper-nya, yaitu membaca pikiran orang-orang dalam radius 30 meter. Ia harus berkonsentrasi, layaknya mengatur kanal radio, agar bisa mendeteksi orang yang berniat membunuh—mereka biasanya memiliki gejolak perasaan yang kuat dan memancarkan aura merah.

Tiba-tiba, Shin merasakan bahaya. Sambil berbicara melalui mic di tangannya, ia memberi tahu Sakamoto—yang menggunakan earpiece—bahwa ada seorang pembunuh bayaran menyamar sebagai petugas kebersihan di arah jam dua. Pria itu, bernama Kuri, mendorong troli berisi peralatan kebersihan.

Tanpa membuang waktu, Shaotang segera mengalihkan perhatian Aoi dan Hana dengan mengajak mereka mendekati maskot Sugar Park, badut kelinci lucu yang sedang berkeliling.

6. Sakamoto Serang Lawan Tanpa Melihat

Ketika Sakamoto berpapasan dengan Kuri, sang pembunuh bersiap menyerang dari belakang dengan senjata tajam. Namun, tanpa perlu menoleh, Sakamoto dengan tenang mengambil pulpen dari saku depan seragam Kuri, lalu mengayunkannya tepat ke dada Kuri. Tusukan itu cukup untuk melumpuhkan lawannya tanpa membunuhnya.

Shaotang dan Shin segera mengangkut Kuri, memasukkannya ke dalam troli, lalu membawanya ke dalam hutan. Shin kagum melihat bagaimana Sakamoto menusukkan pulpen dengan presisi tinggi, menghindari organ vital dan arteri, seperti memasukkan benang ke dalam jarum.

Sementara itu, Aoi dan Hana tidak menyadari apa yang terjadi. Sakamoto kembali menemui mereka dengan tenang, seolah tidak ada insiden yang baru saja terjadi.

Di bangku taman, Tatsu memperhatikan lembaran biodata Sakamoto. Sulit baginya percaya bahwa pria bertubuh gendut itu benar-benar seorang pembunuh bayaran legendaris. Pandangannya lalu beralih ke lembaran biodata Shin. Ia menganggap Shin merepotkan karena kemampuannya membaca pikiran. Namun, ia tahu cara mengatasinya—dengan tidak berbicara dalam hati, sehingga Shin tidak akan bisa membaca isi pikirannya.