3. Evil Eye Serang Momo

Setelah itu, Seiko, Manjiro, Jiji, dan Aira menyambut kedatangan Okarun serta Momo yang baru tiba di rumah. Keduanya mengaku kedinginan. Okarun dan Momo kemudian mengambil termos air panas masing-masing dan berniat segera meminumnya.

Aira dan Jiji berjalan beriringan menghampiri Okarun dan Momo untuk menanyakan dari mana mereka pulang larut malam. Namun, tubuh Aira dan Jiji saling bertabrakan hingga minuman yang dibawa Aira tumpah dan menyiram wajah Jiji.

Okarun, Seiko, dan Momo langsung bereaksi cepat dengan menyiramkan air panas dari termos mereka ke arah Jiji. Sayangnya, Evil Eye sudah berhasil merasuki tubuh Jiji dan menciptakan rumah kutukan, mengurung diri di dalamnya sehingga air panas tidak dapat mengenainya.

Celakanya, Evil Eye juga menjebak Momo seorang diri di dalam rumah kutukan. Kedua tangannya terangkat dan terperangkap di atap rumah, membuat Momo tak bisa bergerak. Evil Eye lalu berjalan perlahan ke arah Momo dengan niat menghabisinya.

Panik, Seiko segera melemparkan jimat ke rumah kutukan, namun tubuhnya justru terpental. Okarun bertransformasi dan mencoba menghancurkan rumah kutukan, tetapi dindingnya tak bisa ditembus.

Evil Eye kemudian mencekik leher Momo dengan kedua tangannya. Beruntung, Momo belum sempat menelan air panas yang diminumnya. Dengan sigap, ia menyemburkan air panas yang masih ada di mulutnya tepat ke wajah Evil Eye. Seketika, rumah kutukan lenyap dan Jiji kembali normal.

4. Jiji & Okarun

Okarun segera mendorong tubuh Jiji menjauh dari Momo, lalu menghampiri Momo untuk memastikan keadaannya. Sementara itu, Seiko mendekati Jiji dan menenangkannya agar tidak menyalahkan diri sendiri.

Di ruang tidur, Okarun dan Jiji beristirahat sekamar dengan kasur bersebelahan. Keduanya hanya berbaring saling membelakangi tanpa ingin bicara sepatah kata pun.

Sementara itu, di kamar lain, Aira dan Momo juga tidur sekamar dengan kasur bersebelahan. Aira meminta maaf kepada Momo karena tidak hati-hati hingga minumannya tumpah mengenai Jiji, yang membuat Momo nyaris celaka akibat ulah Evil Eye. Momo menanggapi dengan santai, mengatakan bahwa yang sudah terjadi biarlah terjadi, lalu menyuruh Aira segera tidur.