7. Balas Budi
Pagi harinya, Okarun memanaskan air dari keran untuk Jiji, lalu menyuruhnya mencuci tangan. Setelah itu, Okarun meminta Jiji mundur saat ia hendak memperbaiki kardus yang lepas dari dinding rumah Momo yang berlubang, karena khawatir Jiji akan terkena percikan embun pagi.
Jiji merasa tidak enak hati karena merasa sangat merepotkan Okarun. Namun, Okarun menjelaskan bahwa saat dirinya dirasuki Nenek Turbo, ia juga banyak merepotkan Momo dan Seiko. Meski begitu, Momo dan Seiko tetap merawatnya dengan sepenuh hati.
Okarun juga sempat berniat mengganti uang seragamnya yang rusak dan telah dibelikan oleh Seiko. Ia pun bekerja sebagai tukang antar koran untuk mengumpulkan uang, tetapi Seiko menolak saat Okarun hendak memberikannya.
Seiko berkata bahwa jika Okarun merasa berutang karena telah dibantu, maka tugasnya adalah membalas kebaikan itu dengan membantu orang lain yang juga sedang kesulitan. Okarun mengaku ingin menyampaikan kata-kata Seiko itu kepada Jiji. Mendengarnya, Jiji memuji Seiko dan mengatakan bahwa ia sangat keren.
8. Kerja Paruh Waktu
Setelah itu, Seiko, Okarun, Momo, Aira, dan Jiji menyantap sarapan bersama di meja makan. Seusai makan, Jiji berdiri di gerbang torii rumah Momo untuk mengantar kepergian Okarun, Momo, dan Aira yang hendak berangkat ke sekolah.
Di kelas, Momo memberi tahu Miko dan Muko bahwa ia ingin mencari pekerjaan paruh waktu karena ingin merenovasi rumahnya yang rusak. Muko kemudian menyampaikan bahwa Ririn, teman sekelas mereka, sedang mencari seseorang untuk bekerja paruh waktu di Cafe.
Momo pun meminta Muko dan Miko agar menyampaikan kepada Ririn bahwa ia tertarik dengan pekerjaan tersebut.