3. Jiji Kembali
Tiba-tiba, saat Taro mencoba memasukkan oden ke mulutnya, tubuhnya seketika terlempar ke belakang. Dari mulutnya terdengar teriakan Jiji, ‘Panas!’—membuat semua orang terkejut.”
Seiko segera memperingatkan semua orang agar tetap waspada terhadap Jiji, karena roh jahat bisa saja meniru suara seseorang. Ia kemudian menyuruh Taro membuka penutup wajahnya, dan ternyata benar—wajah Jiji sudah kembali normal, begitu pula dengan kesadarannya. Jiji berhasil merebut kembali tubuhnya yang sebelumnya dirasuki Evil Eye.
Untuk memastikan kondisinya, Seiko melakukan observasi terhadap Jiji. Ia menyiramkan air dingin ke wajah Jiji, dan roh Evil Eye kembali merasuki tubuhnya. Namun, saat Seiko menyiramkan kuah oden yang panas, Jiji kembali normal.
4. Seiko Minta Maaf
Taro kemudian memprotes, mempertanyakan sampai kapan tubuhnya akan terus digunakan oleh Jiji. Ia juga mengeluh, bagaimana mungkin bisa bermesraan dengan Hana jika kondisinya terus seperti ini?
Seiko menjelaskan kepada Taro bahwa, untuk sementara waktu, ia tidak mengizinkan Taro bertemu dengan Hana. Gerbang rumah Seiko ditutup pukul 10 malam, dan ia tidak ingin Hana melakukan hal-hal aneh di tengah malam.
Setelah itu, Seiko tiba-tiba memasang raut serius dan meminta maaf kepada Okarun, Jiji, dan Momo. Ia merasa sangat bersalah, dan mengungkapkan bahwa jika sejak awal ia tahu mereka akan berurusan dengan Evil Eye, ia tidak akan membiarkan Momo, Okarun, dan Jiji pergi tanpa pendampingannya. Seiko merasa bertanggung jawab atas musibah yang terjadi. Dengan tulus, ia membungkukkan badan dan menyampaikan permintaan maaf kepada mereka bertiga.