5. Merebus Kepiting

Okarun kemudian memberitahu Momo bahwa mode transformasinya akan segera berakhir, dan ia hanya bisa bertransformasi satu kali lagi karena memiliki batasan dua kali dalam sehari. Momo panik, mengaku tidak mau dimakan oleh kepiting—ia justru ingin makan kepiting.

Momo lalu menyuruh Okarun untuk berlari masuk ke area onsen, dan mereka pun tercebur ke dalam kolam besar pemandian air panas. Di saat yang sama, wujud transformasi Okarun pun berakhir.

Kepiting raksasa ikut masuk ke kolam pemandian, mendekati Momo dan Okarun yang sedang berendam. Dengan sigap, Momo menggunakan tangan auranya untuk mematahkan pipa air panas yang berada di dinding atas bangunan. Air yang sangat panas pun tumpah dan mengguyur tubuh kepiting raksasa.

Sama seperti proses merebus kepiting—di mana dagingnya mengencang dan otot-ototnya menjadi keras—serangan itu membuat kepiting raksasa melambat dan kesulitan bergerak.

6. Kabur

Di tengah usaha mereka untuk keluar dari Kota Shono, Okarun dan Momo tiba-tiba dikejutkan oleh kerumunan manusia kerasukan yang berlari ke arah mereka seperti zombie. Pemandangan itu sangat ramai dan kacau, membuat Okarun dan Momo panik, berusaha lari lebih cepat agar tidak tertangkap.

Nenek Turbo muncul dan berkata bahwa ia tidak akan membiarkan mereka keluar dari kota Shono. Ia mengaku telah membangkitkan pasukan dari kuburan besar di perbatasan kota, meminjam kekuatan roh-roh di sana, lalu merasuki tubuh manusia yang kini mengejar Okarun dan Momo.

Saat berlari, Momo terjatuh dan melihat ke belakang—ratusan manusia kerasukan dan kepiting raksasa ikut mengejar. Momo pun panik dan meminta Okarun segera bertransformasi agar mereka bisa melarikan diri.

Okarun langsung bertransformasi, menggendong Momo di punggungnya, lalu berlari secepat mungkin untuk lepas dari kepungan pasukan roh dan kepiting raksasa. Di tengah pelarian, Momo menggunakan tangan auranya untuk mencengkeram tiang sutet dan berayun seperti Tarzan, membawa tubuh Okarun yang sedang menggendongnya agar bisa terlempar ke udara.

Namun, Momo panik saat menyadari bahwa Okarun kehilangan mode transformasinya ketika masih melayang di udara. Mereka hampir jatuh dari ketinggian yang sangat tinggi. Untungnya, Momo menggunakan kedua tangan auranya, membentuknya seperti sayap burung dan mengepakkan tangan itu untuk memperlambat laju jatuh mereka. Akhirnya, Okarun dan Momo berhasil mendarat dengan selamat di jalanan, tepat di bawah viaduk kereta api.