3. Barou Shouei di Kalahkan

Barou memasuki ruangan tahap 2 dan bertemu dengan Nagi dan Isagi. Barou mengungkapkan bahwa rekan setimnya tidak kompeten, sehingga dia dikirim kembali ke tahap 2. Barou pun bertanya apakah ada peserta hebat di ruangan ini. Nagi mengaku terkejut melihat Barou kembali ke tahap 2, mengingat Barou dikenal sebagai pemain terkuat di Gedung 5.

Nagi kemudian mengajak Barou bertanding, karena ia percaya dirinya dan Isagi bisa mengalahkan Barou. Namun, Barou meremehkan Nagi, menyebutnya sebagai pemain pemula yang baru belajar cara mengontrol bola, dan mengatakan bahwa Nagi tidak tahu diri karena berangan-angan ingin mengalahkan raja sepertinya. Nagi membalas, menyebut Barou sebagai “raja yang kalah bertanding” yang masih berani membual. Ia bersumpah akan mengalahkan Barou dan menjadikannya pelayan.

Isagi, yang dalam hatinya belum yakin bisa mengalahkan Barou, meminta Nagi berhenti memprovokasi. Tiba-tiba, Naruhaya muncul di ruangan dan memberitahu Nagi dan Barou bahwa mereka harus menunggu 24 jam sebelum bisa memilih lawan untuk bertanding. Isagi terkejut mengetahui bahwa Naruhaya adalah rekan satu tim Barou. Naruhaya menjelaskan bahwa rekan setim mereka yang telah direbut oleh lawan adalah Nishioka, yang dijuluki “Messi.”

Naruhaya bercerita bahwa di pertandingan sebelumnya, Barou tampil buas dan mencetak 4 gol, tetapi setelah itu tim mereka kebobolan 5 gol dan kalah. Lawan mereka tidak memilih Barou karena dia terlalu egois, dan dianggap akan merusak keseimbangan tim. Barou menegaskan bahwa kekalahan itu terjadi karena Naruhaya dan Nishioka tidak berguna.

Sebelum pergi ke ruangan istirahat, Barou memperingatkan Isagi dan Nagi bahwa jika mereka siap, mereka boleh datang kepadanya, dan Barou akan menghancurkan mereka.

4. Kelemahan Senjata Isagi Yoichi & Nagi Seishiro

Terdapat dua ranjang bertingkat di ruang istirahat. Nagi merasa ruangan tersebut mirip seperti penjara. Sambil menyentuh layar tablet di depannya untuk memeriksa fasilitas, Isagi mengeluhkan bahwa ruang tidur mereka lebih kecil dibandingkan fasilitas di Gedung 5. Namun, Isagi menemukan sisi positif, yaitu mereka bisa berlatih melawan Blue Lock Man di lapangan.

Nagi kemudian bertanya mengapa Isagi tidak menyarankan bertanding melawan Barou. Nagi berpikir, jika mereka membutuhkan rekan dengan kemampuan individu yang hebat, ia ingin memilih Barou, dan Isagi setuju.

Namun, setelah pertandingan melawan tim Rin, Isagi mengungkapkan kelemahan tim mereka. Ia menyadari bahwa senjata Nagi dan dirinya hanya bisa berfungsi secara maksimal jika ada pemain yang mahir mengoper, seperti Reo atau Bachira. Nagi pun merenungkan skenario jika mereka harus bertanding satu lawan satu melawan pemain yang mahir menggiring bola dan berbadan kekar. Tanpa rekan yang ahli dalam mengoper, mereka akan sulit meraih kemenangan. Nagi lalu tertidur nyenyak.