Blue Lock Episode 13
1. Isagi Yoichi Ingin Rebut Itoshi Rin
Pertandingan 3 vs 3 antara Tim Red, yang diperkuat oleh Rin, Aryu, dan Tokimitsu, melawan Tim White, yang terdiri dari Bachira, Isagi, dan Nagi, telah dimulai. Isagi bersemangat untuk menguji kemampuannya melawan Top Three dan meraih kemenangan, dengan tujuan merekrut Rin ke dalam timnya.
Isagi mengoper bola kepada Bachira, yang kemudian berlari sambil menggiring bola dan menggunakan gerakan step over untuk melewati Tokimitsu. Saat Rin menghadangnya, Bachira menciptakan situasi seolah-olah akan mengoper kepada Isagi yang berlari di sampingnya. Namun, Bachira justru mengirim umpan lambung kepada Nagi yang berada di area penalti.
Di belakang Nagi, Aryu sudah bersiap untuk menghalanginya. Namun, Nagi melompat dan, dengan mengandalkan senjata one-touch play, ia mengirim umpan lembut ke arah Isagi. Nagi sangat memahami jangkauan dan kekuatan tendangan Isagi. Isagi pun langsung bersiap membidik bola yang masih melayang di udara dan melancarkan direct shoot yang berhasil membobol gawang Blue Lock Man. Hasilnya, Tim White unggul 1-0 atas Tim Red.
Isagi merayakan golnya, sementara Bachira memuji keakuratan tendangannya dan Nagi menyanjung efisiensinya. Isagi menyadari bahwa serangan Tim White berhasil karena mereka bertiga saling memahami senjata masing-masing. Dengan penuh percaya diri, Isagi merasa mereka telah berkembang dan semakin kuat. Ia yakin bisa mengalahkan Top Three.
2. Arti Pertandingan Sepakbola Bagi Itoshi Rin
Rin meminta Tim White untuk menghentikan selebrasi mereka, karena menurutnya, ia bosan melihat betapa rendahnya level permainan mereka. Rin menilai bahwa Tim White menganggap sepak bola sebagai olahraga biasa, sementara baginya, lapangan adalah medan perang, layaknya bertempur melawan pasukan militer bersenjata.
Menurut Rin, Tim White masih berada di tingkat rendah karena belum memahami hal tersebut. Tanpa operan, Rin memulai permainan dengan tendangan jarak jauh langsung dari tengah lapangan, yang berhasil membobol gawang Blue Lock Man dan menyamakan skor 1-1 untuk Tim Red melawan Tim White. Nagi kemudian bertanya kepada Bachira, “Apakah yang dilakukan Rin itu diperbolehkan?” Bachira menjawab, “Boleh saja, tapi biasanya tendangan seperti itu jarang masuk.”
Sambil mengambil bola yang baru saja dicetaknya ke gawang Tim White untuk diserahkan kembali, Rin mengungkapkan bahwa ia tidak peduli pada lawan maupun rekan satu tim. Bagi Rin, semuanya sama payah. Ia ingin segera menyelesaikan pertandingan karena merasa itu hanya membuang waktunya.
Isagi lalu menegur Rin, mengatakan bahwa mereka mempertaruhkan karier sepak bola mereka dalam pertandingan ini, dan seharusnya Rin memiliki rasa hormat karena mereka semua bermain demi impian yang sama. Namun, Rin dengan tegas menolak pandangan Isagi, mengatakan bahwa baginya, kekalahan dalam sepak bola sama dengan kematian. Bagi Rin, sepak bola adalah pertarungan hidup dan mati. Ia pun menyuruh Tim White segera memulai permainan agar ia bisa “menewaskan” mereka di lapangan.