5. Latihan Fisik

Dari layar televisi, Ego menyapa Tim Z dan memberi tahu bahwa mereka wajib menjalani tahap pertama seleksi kedua Blue Lock, yaitu latihan fisik, di mana mereka tidak diizinkan menyentuh bola selama latihan. Ego menegaskan bahwa Gedung 5 berada di peringkat bawah, dan mereka tidak boleh berpuas diri hanya karena lolos seleksi pertama Blue Lock. Sementara itu, peserta dari gedung peringkat teratas tidak perlu menjalani latihan fisik.

Namun, peserta dari peringkat rendah harus melakukannya, karena mereka harus menunggu giliran untuk berlatih menggunakan teknologi kacamata virtual reality, yang digunakan oleh peserta peringkat atas guna meningkatkan keterampilan sepakbola mereka. Ego menegaskan bahwa Tim Z akan terus menjalani latihan fisik sampai ia memerintahkan mereka untuk berhenti.

Tim Z berlatih di gym dengan jadwal ketat: pukul 9 pagi melatih stamina dengan berlari di treadmill selama 2 jam, pukul 2 siang melakukan senam peregangan otot, pukul 4 sore berlatih mengangkat beban barbel, dan pukul 6 sore melatih kecepatan lari, di mana mereka dituntut meningkatkan kecepatan setiap harinya. Pada pukul 8 malam, mereka makan malam, tetapi sering kali muntah akibat latihan fisik yang ekstrem.

Setelah 10 hari menjalani latihan fisik yang intens, Anri mengumumkan bahwa Tim Z diizinkan melanjutkan ke tahap 2 seleksi Blue Lock. Para pemain Tim Z menaruh dendam pada peringkat teratas, yang dianggap mendapat perlakuan lebih mudah, dan kini mereka bersemangat untuk menantang dan mengalahkannya.

6. Ego Jinpachi Akui Berbohong

Setelah Tim Z tiba di lantai bawah Gedung Blue Lock untuk berkumpul, mereka melihat banyak sekali peserta dari gedung lain juga berkumpul. Namun, Isagi merasa heran karena semua peserta tampak kelelahan seperti Tim Z. Ia juga bingung melihat lengan pakaian beberapa peserta lain bertuliskan “Tim W” dan “Tim X,” meskipun orang-orangnya berbeda.

Dari layar videotron, Ego mengucapkan selamat kepada semua peserta Blue Lock yang telah berhasil menjalani pelatihan fisik dengan baik dan kini berkumpul di ruangan tersebut. Ego pun mengakui bahwa ia telah berbohong tentang adanya peserta dari Gedung 1, 2, 3, dan 4, padahal sebenarnya hanya ada peserta di Gedung 5.

Ego mengakui bahwa ia sengaja membuat semua peserta percaya bahwa mereka berada di peringkat bawah dan harus berjuang mati-matian di tahap pertama. Akibatnya, banyak peserta yang memprotes tindakan kebohongan ini, dan mereka bertanya apakah Ego ingin menghancurkan mereka. Ego dengan tenang menjawab bahwa tujuannya memang untuk menghancurkan kepercayaan diri yang lemah dan menumbuhkan hasrat untuk menjadi yang terbaik di dunia dalam diri setiap peserta.

Meskipun demikian, para peserta tetap memprotes karena merasa mereka bukan mainan Ego. Ego kemudian menegaskan bahwa aksi protes tersebut justru membuktikan kebenaran penilaiannya, bahwa kepercayaan diri para peserta memang masih lemah.