1. Koun Mendata Senjata Setiap Pemain Tim Z
Saat pemain Tim Z sedang mengatur formasi untuk memperkuat tim mereka, Kuon, yang ditunjuk sebagai juru strategi, mulai mengumpulkan kemampuan individu atau senjata para pemain Tim Z.
Berikut adalah data senjata para pemain Tim Z: Raichi memiliki teknik tendangan, Naruhaya spesialisasi menerobos dari belakang, Gagamaru terkenal dengan kelincahannya, Lemon mampu bermain di berbagai posisi, Igaguri memiliki semangat pantang menyerah, Kunigami memiliki tendangan kaki kiri yang kuat, Imamura mengandalkan kecepatan dan teknik, Bachira unggul dalam dribel, dan Kuon memiliki lompatan tinggi.
Namun, Isagi belum membeberkan kemampuan andalannya kepada Kuon. Ia masih meraba-raba dalam dirinya, menimbang apa yang sebenarnya bisa ia tawarkan. Kuon pun meminta Isagi untuk memberitahunya nanti. Di lubuk hatinya, Isagi menyadari bahwa ia tidak memiliki kemampuan individu yang mencolok untuk dibanggakan. Sementara itu, Chigiri memilih untuk tidak mengungkapkan senjatanya kepada Tim Z, dan rekan-rekannya menerimanya.
2. Strategi Giliranku Menjadi Striker
Kuon menemukan metode untuk memanfaatkan senjata striker yang dimiliki Tim Z, agar para pemain tidak bertindak sesuka hati dan bisa bekerja sama dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing. Strategi ini ia sebut “Giliranku Menjadi Striker.”
Kuon menerapkan skema ultra-ofensif yang memanfaatkan senjata individu semua pemain Tim Z. Mereka akan bergiliran menjadi striker, sementara rekan-rekan lainnya mendukung gaya bermain yang sesuai dengan senjata striker yang sedang bertugas. Kuon menetapkan aturan bahwa setiap 10 menit, pemain Tim Z akan bergeser posisi searah jarum jam ke posisi rekan terdekat. Semua pemain akan bergiliran menjadi striker, kecuali Lemon yang tetap menjadi kiper dan Chigiri sebagai bek.
Di lapangan, pemain Tim Z berlatih untuk memahami dan mendukung senjata setiap pemain yang bertugas menjadi striker. Dengan ancaman bahwa kekalahan akan mengakhiri karier sepak bola mereka, Tim Z akhirnya mulai bersatu sebagai tim.
3. Isagi Yoichi Tanya Alasan Kunigami Bermain Bola
Saat Isagi Yoichi tengah menikmati makan malam di kantin Blue Lock, ia mengalami krisis kepercayaan diri karena merasa tidak memiliki senjata andalan dalam bermain bola. Tiba-tiba, Kunigami mendekati Isagi dan mengucapkan terima kasih, menghargai operannya yang berhasil ia konversi menjadi gol.
Isagi kemudian bertanya kepada Kunigami tentang alasan ia bermain sepak bola. Isagi mengaku kagum dengan Kunigami, yang memiliki senjata berupa tendangan keras dan fisik yang kuat. Kunigami menjawab bahwa ia ingin menjadi pahlawan super dalam sepak bola, karena sejak kecil ia tidak pernah mengagumi pahlawan sentai, robot, atau bajak laut. Idola Kunigami adalah para striker di lapangan hijau yang mencetak gol untuk memenangkan pertandingan.
Bagi Kunigami, pesepakbola bukanlah karakter fiksi, melainkan pahlawan super sejati yang membuatnya antusias dan memberinya keberanian. Ia tidak peduli jika ada yang menganggap itu konyol atau menertawakannya, karena ia tidak akan merasa malu. Motto hidup Kunigami adalah, demi mewujudkan impiannya, ia akan melawan dunia secara adil.