3. Isagi Nyaris Berhasil Mengalahkan Rin
Ketika skor antara Tim White dan Tim Red sudah imbang 4:4, maka tim yang mencetak gol ke-5 akan menjadi pemenang. Tendangan langsung Isagi hampir menciptakan gol penentu kemenangan bagi Tim White, namun Rin berhasil memblokir bola dengan sundulan kepalanya, sehingga tendangan Isagi gagal menjebol gawang Tim Red.
Namun, Bachira berhasil mendapatkan bola yang memantul dari sundulan kepala Rin. Dengan kemampuan freestyle football, Bachira sukses menembus pertahanan Tim White sendirian dan melewati semua pemain dengan atraksi dribel yang mencengangkan. Tetapi, tendangan Bachira yang seharusnya berbuah gol terhenti oleh kemunculan tiba-tiba Isagi yang menghentikannya secara heroik.
Menurut Ego Jinpachi, pada saat Isagi berhasil memblokir tendangan Bachira, kemampuan prediksi Isagi telah melampaui Rin. Jika posisi Isagi berada hanya satu sentimeter lebih ke kiri atau kanan saat memblokir tendangan Bachira, Tim White berpotensi melakukan serangan balik dan meraih kemenangan. Namun, bola yang terlempar ke udara jatuh secara kebetulan di dekat Rin, sehingga Rin sukses mencetak gol kelima untuk memastikan kemenangan Tim Red atas Tim White.
Rin, yang dikenal tidak begitu memedulikan siapa pun sebagai rekan timnya, karena Rin mampu mengandalkan dirinya sendiri dan kemampuannya untuk memanfaatkan keahlian rekannya. Oleh karena itu, Bachira, Aryu, dan Tokimitsu merasa tidak perlu izin untuk menentukan rival yang akan mereka rebut dari Tim White. Namun, Rin mengambil keputusan untuk memilih rival dan melarang rekannya untuk memilih, karena Rin sangat ingin Isagi bergabung dalam timnya.
Bachira, Aryu, dan Tokimitsu merasa terkejut ketika Rin memilih rival dan takjub melihat Isagi yang dipilih langsung oleh Rin. Sebagai pemain yang selalu berhasil memprediksi kejadian di lapangan, Rin mengakui bahwa ia tidak dapat memprediksi momen ketika Bachira mencoba mencetak gol dengan dribel egois dan Isagi tiba-tiba mampu memblokir bola itu. Alasan Rin memilih Isagi adalah karena Rin ingin melibatkan Isagi dalam daftar pemain yang akan dihancurkannya dan menjadikan Isagi saksi yang paling dekat saat Rin menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia.
Bahkan dalam pertandingan melawan Isagi, Rin merasakan kekalahan untuk pertama kalinya sejak bergabung dengan Blue Lock. Bagi Rin, kalah dalam pertandingan sepak bola sama artinya dengan kehilangan eksistensinya atau kematian. Menurut filosofi hidupnya, sepak bola adalah peperangan dan pertarungan yang menentukan hidup dan mati baginya. Isagi telah berhasil membuat Rin merasakan kekalahan tersebut.