Blue Lock menerapkan aturan yang menempatkan lima tim ke dalam satu grup, namun hanya akan meloloskan tim yang berhasil finis di posisi 1 dan 2 klasemen.
Akibatnya, tiga tim harus rela gugur karena mereka tidak mampu mencapai posisi 1 dan 2 klasemen. Akan tetapi, ada satu peraturan yang sungguh menakjubkan, yaitu pemain yang menjadi top skor dari tiga tim yang gagal tersebut tetap berhak lolos ke seleksi Blue Lock kedua.
Berikut 3 Ulasan Dibalik Operan Isagi Yoichi ke Kunigami di Blue Lock :
1. Pertarungan Individu Demi Menjadi Top Skor Tim
Ketika pertandingan antara Tim X dan Tim Z digelar. Para pemain dari kedua tim bertarung dengan gairah yang menggebu, mereka saling merebut bola, baik dari lawan maupun rekan setim, dengan satu tujuan yang menggelora di hati, yaitu mengamankan tiket seleksi Blue Lock kedua sebagai top skor.
Tidak ada kerjasama tim yang terlihat, tetapi setiap pemain menjadi begitu egois dan ingin mencetak gol sendirian. Seolah-olah tujuan permainan ini adalah meraih kemenangan gemilang secara individu, bukan menjadi juara sebagai tim yang solid.
Barou, pemain Tim X, tampil gemilang dalam pertandingan sepakbola saat ia dengan brilian merebut bola yang diperebutkan di tengah kerumunan pemain dari Tim X dan Tim Z. Dengan kemampuan individu yang luar biasa, Barou menggunakan keterampilan heel flick dan nutmeg untuk melewati pemain belakang Tim Z. Hasilnya, King Barou berhasil mencetak gol yang menakjubkan ke gawang Tim Z, membawa skor menjadi 1:0 untuk memastikan keunggulan Tim X atas Tim Z.
Ketika, para pemain Tim Z masih berjuang sendiri-sendiri dalam upaya merebut bola dan meraih gelar top skor. Sementara Tim X dengan ajaib bertransformasi menjadi tim yang saling bekerjasama secara harmonis. Para pemain Tim X dengan sukarela menjadi pelayan bagi sang raja mereka, tak lain adalah sang mulia King Barou. Hasilnya, Tim X mengungguli Tim Z dengan skor yang telak, 5:0.
2. Isagi Yoichi Ragu Cetak Gol Lebih Pilih Mengumpan Ke Kunigami
Di saat-saat genting menjelang akhir babak kedua, Bachira dan Isagi bekerja sama untuk mencetak gol satu-satunya bagi Tim Z. Sebab Bachira yakin keunggulan 5:0 akan membuat pertahanan Tim X lebih longgar. Meskipun Bachira dijaga ketat oleh tiga pemain dari Tim X di tengah lapangan, namun Bachira berhasil mengirim operan jauh kepada Isagi yang berlari gagah di luar kotak penalty Tim X.
Namun, saat Isagi siap menembak bola menghadapi kiper Tim X, Barou tiba-tiba muncul dengan ajaib dan menghadangnya dengan kecekatan. Akibatnya, Isagi terpaksa mengurungkan niatnya untuk melakukan tendangan. Di saat yang sama, Kunigami yang dikawal oleh pemain Tim X meminta operan dari Isagi, sementara Raichi yang berlari bebas di sekitar Isagi juga meminta dengan semangat operan yang sama.
Meskipun Isagi sempat tergoda untuk menaklukkan Barou yang berdiri kokoh di hadapannya dan bermaksud untuk mencetak gol sendiri, namun Isagi merasakan firasat bahwa gol yang spektakuler akan terlahir dari kaki Kunigami. Dengan kepekaannya, Isagi melakukan operan kepada Kunigami.
Para pemain Tim X meragukan kemampuan Kunigami untuk mencetak gol dari luar kotak penalty, tetapi tak disangka, tendangan jarak jauh adalah keahlian yang dimiliki oleh Kunigami. Dengan aksi gemilang, Kunigami sukses menjebol gawang Tim X. Akhirnya, pertandingan antara Tim X dan Tim Z berakhir dengan skor akhir yang memukau, 5:1, menjadikan Tim X sebagai pemenang yang kokoh.
Setelah itu, Raichi marah dan menarik kerah baju Isagi karena Isagi memilih untuk mengoper ke Kunigami. Menurut Raichi, posisinya lebih dekat dan lebih baik dari Kunigami yang sedang dikawal oleh bek tengah lawan.
Isagi mengakui dengan jujur bahwa ia bingung dengan keputusannya sendiri, tubuhnya seakan-akan bergerak secara otomatis untuk mengoper kepada Kunigami, padahal sebenarnya ia ingin menendang bola sendiri. Kemarahan Raichi pada Isagi semakin meluap, karena Raichi merasa heran dengan jawaban “bodoh” Isagi yang mengaku ingin menendang tetapi justru mengoper.
3. Hadiah Dari Kunigami Untuk Assist Isagi Yoichi
Saat Isagi Yoichi tengah menikmati makan malam di kantin Blue Lock, tiba-tiba Kunigami mendekatinya dengan mengucapkan terima kasih. Kunigami menghargai operan Isagi yang berhasil menjadi gol bagi dirinya. Di samping itu, Kunigami juga khawatir melihat Isagi yang terus-menerus mengonsumsi Natto, mengingat peringkat Isagi yang sangat rendah di Blue Lock.
Akhirnya, sebagai ungkapan terima kasih atas gol yang berhasil dicetak berkat operan Isagi, Kunigami memutuskan untuk menukarkan poin gol tersebut di kantin dan membelikan Steik, kemudian membagikan setengahnya kepada Isagi sebagai hadiah istimewa.
Kunigami juga merasa sangat penasaran dengan keputusan Isagi yang memilih untuk mengoper kepadanya, meskipun Kunigami sedang dikawal oleh bek lawan, sementara Raichi berlari bebas tanpa dijaga oleh bek musuh dan berada lebih dekat dengan Isagi.
Isagi menjelaskan kepada Kunigami alasan di balik operannya, bahwa ia melakukannya secara refleks dan tanpa disadari. Isagi berpendapat bahwa jika ia mengoper ke Raichi, masih ada kemungkinan Barou yang sedang menghadapi Isagi akan dengan mudah menghentikan Raichi.
Selain itu, Isagi juga memberitahu Kunigami alasan sebenarnya di balik operan Isagi kepada Kunigami. Isagi merasa bahwa firasatnya memberitahukan bahwa tendangan jarak jauh dari Kunigami akan sukses menghasilkan gol. Hal ini dikarenakan Isagi pernah merasakan kekuatan tendangan Kunigami saat mereka menjalani tes awal Blue Lock bermain kejar-kejaran bola, di mana Kunigami melepaskan tendangan yang mengarah ke pemain yang akan menjadi target pengejaran.