2. Sarada Berlatih Chidori Besama Sasuke

Saat Sarada, Mitsuki, Himawari, dan Kawaki menyaksikan Naruto menemani Boruto berlatih Taijutsu dan kekuatan Karma, Sarada merasa kagum dengan kehebatan Boruto dalam pertarungan melawan ayahnya. Bahkan, Naruto, Hokage Ketujuh yang sangat dikagumi Sarada, memberikan pujian atas perkembangan kekuatan Boruto. Hal ini membuat Sarada semakin termotivasi untuk berlatih agar tidak tertinggal dari Boruto.

Kebetulan, Sasuke sedang berada di Konoha, dan Sarada tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Ia meminta Sasuke untuk mengajarinya Jutsu Chidori. Karena Sharingan Sarada sudah memiliki dua Tomoe, Sasuke setuju untuk melatihnya. Keesokan harinya, Sasuke membawa Sarada ke sebuah pegunungan dengan air terjun deras sebagai lokasi latihan mereka.

Sasuke menjelaskan bahwa Chidori adalah Jutsu yang diwariskan oleh Hokage Keenam, Kakashi, kepada dirinya. Ia juga menjelaskan bahwa kekuatan utama Chidori terletak pada kombinasi kecepatan serangan dan besarnya Chakra yang digunakan. Perpaduan ini menghasilkan suara khas yang menyerupai kicauan burung.

Untuk menunjukkan kekuatan Chidori, Sasuke menyerangkannya ke air terjun, hingga aliran deras air terbelah dan terhenti sesaat. Sarada mencoba meniru serangan tersebut, tetapi hasilnya jauh berbeda. Kekuatan Chidori yang dihasilkan Sarada masih terlalu lemah dan tidak mampu menembus derasnya aliran air terjun.

Sayangnya, Sasuke tidak dapat mendampingi Sarada hingga ia sepenuhnya menguasai Chidori. Seekor burung elang peliharaan Sasuke tiba-tiba datang membawa surat dari Sai, berisi panggilan mendesak yang meminta Sasuke segera menemui Hokage untuk menjalankan misi penting.

Dengan terpaksa, Sarada harus melanjutkan latihannya sendiri. Meskipun tanpa bimbingan Sasuke, Sarada menunjukkan perkembangan. Ia berhasil membuat Chidori-nya sedikit menembus aliran air terjun. Namun, kekuatan serangannya masih jauh dari sempurna. Sarada tahu perjalanan menguasai Jutsu Chidori masih panjang, tetapi ia bertekad untuk terus berlatih.