Usai Tim 7 yang beranggotakan Sarada, Mitsuki dan Boruto dikalahkan oleh Deepa di Negeri Sunyi. Setelah itu, Sarada dan Boruto dirawat di rumah sakit Konoha, akibat babak belur dihajar oleh Deepa.
Bahkan, Boruto dan Sarada juga dihantui rasa bersalah, karena Boruto dan Sarada sudah merepotkan Mitsuki untuk menyelamatkan mereka dari Deepa, hingga mengakibatkan Mitsuki mengalami kondisi kritis yang membutuhkan perawatan khusus dari Orochimaru.
Pertarungan melawan Deepa telah membuat Sarada sadar, jika kemampuan Sarada masih sangat lemah. Oleh sebab itu, Sarada bertekad untuk menjadikan dirinya lebih kuat, hingga akhirnya Sarada berhasil menguasai Jutsu Chidori.
Berikut Adalah Cerita Sarada Belajar Chidori Hingga Kalahkan Boro & Cho-Cho
1. Sasuke Tolak Mengajari Sarada Chidori
Sasuke menolak mengajari Sarada Jutsu Chidori, karena Sasuke menilai Sarada belum memenuhi persyaratan untuk belajar Jutsu Chidori. Menurut Sasuke, syarat utama mempelajari Jutsu Chidori adalah memiliki 2 Tomoe Sharingan, sedangkan mata Sharingan Sarada hanya memiliki 1 Tomoe.
Untuk membuat Sarada memahami maksud perkataan Sasuke. Sasuke meminta Sarada untuk memperhatikan pergerakan serangan tangannya, lalu Sasuke menyuruh Sarada untuk menusukkan 5 ujung jarinya ke arah Sasuke. Setelah Sasuke berhasil menghindari tusukan Sarada, Sasuke lalu berada dibelakang punggung Sarada, kemudian Sarada membalikkan badannya untuk menghadapi Sasuke lagi, tetapi Sasuke melakukan serangan tusukan balasan yang membuat Sarada mati kutu.
Sebab Jutsu Chidori memiliki efek penglihatan teropong, yang membuat mata pengguna hanya terfokus pada satu titik didepan, sama persis seperti melihat sebuah ujung dari teropong, sementara penglihatan sekelilingnya akan menjadi buram. Akibatnya, pengguna Jutsu Chidori rentan terkena serangan balik lawan dengan sangat mudah.
Untuk mengantisipasi terjadinya efek penglihatan teropong dan terjadinya serangan balik dari lawan inilah, Sasuke mewajibkan Sarada memiliki 2 Tomoe pada Sharingannya, sebelum Sarada meminta Sasuke mengajarinya Jutsu Chidori. Karena Sharingan 1 Tomoe tidak memberikan ketajaman visual kinetik yang cukup untuk mampu membaca pergerakan lawan. Selain itu, Chidori harus diserangkan dari jarak dekat dan harus melukai musuh dalam 1 serangan tersebut.
Sialnya lagi, Tomoe pada Sharingan tidak bisa dibangkitkan dengan cara berlatih. Tomoe pada Sharingan hanya akan bangkit, ketika seorang Klan Uchiha terjerumus dalam situasi ekstrem yang menyebabkan emosi bergejolak.
Hingga akhirnya, Sasuke menyarankan Sarada untuk berlatih cara memaksimalkan Sharingan Tomoe 1, yaitu dengan menyuruh Sarada menghindari serangan rentetan peluru besi dan rentetan Kunai. Bahkan, Sakura juga turun tangan mengajari Sarada cara mengontrol Chakra, akibat stamina Sarada sering terkuras habis saat mempertahankan mata Sharingan terlalu lama, padahal penggunaan Sharingan memang membutuhkan banyak Chakra, itu sebabnya Sarada harus menguasai cara mengontrol Chakra.
Selanjutnya, Tim 7 yang beranggotakan Boruto, Mitsuki dan Sarada kembali bertarung melawan Deepa di markas Victor. Ketika Deepa membidikkan peluru balok untuk mengenai Boruto yang sedang terjatuh kesakitan, lalu Sarada melindungi Boruto dan menghancurkan serangan peluru balok Deepa, kemudian tekad kuat Sarada yang tidak ingin kalah melawan Deepa lagi dan impiannya untuk menjadi Hokage, telah membuat Sarada berhasil membangkitkan 2 Tomoe pada Sharingan miliknya.
2. Sarada Berlatih Chidori Besama Sasuke
Ketika Sarada, Mitsuki, Himawari dan Kawaki sedang menyaksikan Naruto menemani Boruto berlatih Taijutsu dan kekuatan Karma. Setelah itu, Sarada merasa takjub dengan kehebatan Boruto saat bertarung melawan Naruto. Bahkan, Hokage Ketujuh sosok yang dikagumi Sarada, yaitu Naruto, juga telah memberikan pujian pada perkembangan Boruto yang terus bertambah kuat. Hasilnya, Sarada makin bersemangat untuk meminta Sasuke melatihnya, karena Sarada takut tertinggal dari Boruto.
Sungguh suatu kebetulan Sasuke sedang berada di Konoha, dan Sarada tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut. Sarada lalu meminta Sasuke untuk mengajarinya Chidori, dan Sasuke pun bersedia mengajarkan Chidori, karena Sharingan Sarada sudah memiliki 2 Tomoe. Keesokan harinya, Sasuke mengajak Sarada mendatangi pegunungan Air Terjun, sebagai tempat untuk berlatih Chidori.
Kemudian, Sasuke memberitahu Sarada, jika Chidori adalah Jutsu yang diwariskan Hokage Keenam, yaitu Kakashi, kepada Sasuke. Sasuke juga memberitahu Sarada, jika kekuatan sebenarnya Jutsu Chidori terletak pada tumpuan kecepatan serangan dan besarnya Chakra. Perpaduan antara besarnya Chakra dan kecepatan serangan inilah, yang mengeluarkan suara serangan khas mirip suara kicauan burung.
Selanjutnya, Sasuke menyerangkan Chidori pada Air Terjun, hingga mengakibatkan aliran deras Air Terjun terbelah dan terhenti sesaat. Berikutnya, Sarada juga mengolah Chidori dan menyerangkannya pada Air Terjun, tetapi kekuatan serangan Chidori Sarada masih terlalu lemah, dan tidak mampu menembus aliran deras Air Terjun.
Sialnya lagi, Sasuke tidak bisa membimbing Sarada berlatih sampai mahir menguasai Chidori. Karena Burung Elang Sasuke mendadak menerima sebuah surat panggilan dari Sai, yang menyuruh Sasuke untuk segera mendatangi kantor Hokage dan menjalankan misi penting.
Hingga akhirnya, Sarada terpaksa berlatih mandiri untuk bisa menguasai Jutsu Chidori. Perkembangan Sarada dalam menguasai Chidori memiliki kemajuan, karena serangan Chidori Sarada berhasil sedikit menembus aliran deras Air Terjun, tetapi kekuatan serangan Chidori Sarada masih tetap sangat lemah.
3. Chidori Sarada Hancurkan Inti Boro Anggota Inner Kara
Saat terjadi pertarungan di dimensi lain, antara Tim 7 yang beranggotakan Boruto, Mitsuki, Kawaki, dan Sarada bertarung melawan Boro anggota Inner Kara. Ketika Kawaki, Mitsuki dan Boruto sedang sibuk mengeroyok Boro, Sarada diberi tugas untuk menemukan letak keberadaan Inti didalam tubuh Boro. Sebab segala jenis serangan yang telah menghancurkan tubuh Boro menjadi tidak berguna, karena Boro selalu saja berhasil meregenerasi ulang tubuhnya dengan sangat cepat.
Satu-satunya cara mengalahkan Boro adalah menghancurkan Inti yang berada didalam tubuhnya. Andai saja, Tim 7 memiliki Chakra yang tidak ada habisnya, hal itu masih belum cukup untuk bisa menandingi kemampuan Regenerasi Boro. Dengan menghancurkan Inti atau Senjata Sains Ninja Modern yang ditanam Amado didalam tubuh Boro, maka Boro diyakini tidak akan bisa melakukan Regenerasi lagi.
Berkat Sharingan Sarada yang terus mengamati setiap pergerakan ditubuh Boro. Akhirnya, Sarada berhasil menciduk Boro yang diduga telah memindahkan Inti dalam tubuhnya, karena Sarada melihat sesuatu sedang bergerak pada otot ditubuh Boro. Setelah Sarada mengetahui posisi Inti ditubuh Boro, Sarada memutuskan untuk tidak memberitahu Kawaki, Mitsuki dan Boruto, karena Sarada khawatir Boro akan memindahkan Inti ditubuhnya lagi.
Meskipun Sarada masih dalam proses menguasai Chidori, tetapi Sarada memutuskan menggunakan Chidori pertamanya di pertarungan sungguhan, saat melawan Boro. Ketika Boro sedang asyik menghajar Boruto, lalu Boruto melihat Sarada sedang bergerak maju menggunakan Chidori, kemudian Boruto mengalihkan perhatian Boro menggunakan bom asap dan Kieru Rasengan yang menghancurkan salah 1 tangan Boro. Berikutnya, Boruto melakukan salto ke udara, memberi jalan pada Sarada untuk menyerang Boro menggunakan Chidori.
Selanjutnya, serangan Chidori Sarada berhasil memberi kerusakan fatal ditubuh Boro, kemudian Sarada juga telah mengeluarkan Inti dari dalam tubuh Boro, lalu Sarada menghancurkan Inti tersebut dengan cara meremukkan-nya.
Setelah pulang dari dimensi lain, Tim 7 berkumpul dirumah sakit Konoha bersama Shikamaru, Sai, Naruto dan Sasuke untuk membahas organisasi Kara. Kemudian, Boruto menceritakan kejadian di dimensi lain saat Tim 7 bertarung melawan Boro anggota Inner Kara, lalu Boruto mengatakan jika Sarada telah berhasil mengalahkan Boro dengan Chidori. Sasuke sempat terkejut mengetahui Sarada sudah berhasil menguasai Chidori, padahal Sasuke tidak membimbing Sarada berlatih Chidori secara penuh.
Yosh, kehebatan Sarada saat berhasil menguasai Chidori ditengah pertarungan genting memang sudah sepatutnya di acungi jempol.
4. Chidori Sarada Kalahkan Super Cho-Cho Butterfly Mode
Ketika Desa Konoha mengadakan Ujian Chunin, terjadilah pertarungan 1 lawan 1 antara Uchiha Sarada melawan Akimichi Cho-Cho di babak akhir. Meskipun Cho-Cho dan Sarada berteman akrab, tetapi Cho-Cho dan Sarada sudah sepakat untuk bertarung secara serius, demi bisa meraih gelar Chunin.
Ditengah pertarungan, Sarada menyerangkan Raiton Raikyu yang berhasil menghempaskan tubuh Cho-Cho, tetapi Sarada merasa bersalah telah menyakiti sahabatnya, lalu Sarada meminta maaf ke Cho-Cho dan menanyai Cho-Cho apakah baik-baik saja?. Namun, Cho-Cho merasa marah pada sikap Sarada tersebut, karena Cho-Cho menilai Sarada telah meremehkannya dan dianggap tidak serius bertarung melawannya, lalu Cho-Cho menyerangkan tinjuan keras yang membuat tubuh Sarada terpelanting.
Berikutnya, Sarada meminta maaf lagi ke Cho-Cho, karena Sarada telah bersikap tidak pantas ke Cho-Cho. Kemudian, Sarada dan Cho-Cho memulai pertarungan secara sungguh-sungguh, lalu Sarada dan Cho-Cho saling menyerangkan tehnik terbaiknya. Bahkan, Sarada dan Cho-Cho saling mengakui kehebatan sahabatnya saat bertarung,
Selanjutnya, Sarada dan Cho-Cho sudah sepakat untuk segera mengakhiri pertarungan, dengan saling beradu serangan pamungkas masing-masing. Sarada menyiapkan serangan Jutsu Chidori, lalu Cho-Cho mengubah wujudnya menjadi Super Cho-Cho Butterfly Mode. Hingga terjadilah bentrokan 2 kekuatan super kuat, antara Chidori Sarada yang ditenagai kekuatan Shannaro melawan tinjuan Super Cho-Cho Butterfly Mode. Hasilnya, Sarada dengan Jutsu Chidori berhasil mengalahkan Super Cho-Cho Butterfly Mode.