3. Nagi Seishiro Provokasi Bachira Meguru

Masih pada seleksi kedua Blue Lock, terjadi pertarungan epik saat Tim White menantang Tim Red. Setiap tim memiliki empat pemain, yang gigih memperebutkan satu pemain lawan yang timnya kalah. Tim Red, yang dikuasai oleh kehebatan Rin, Aryu, Bachira, dan Tokimitsu, berhadapan dengan Tim White yang diperkuat oleh Nagi, Isagi, Chigiri, dan Barou. Namun, Isagi memiliki tekad yang tak tergoyahkan untuk mengalahkan Rin dan berambisi merebut kembali Bachira ke timnya.

Bachira, pemain yang pernah merasakan bermain bersama Rin dan Isagi, terpesona akan kehebatan mereka dalam menganalisis situasi dan mengatur strategi untuk mencetak gol serta menggagalkan serangan lawan. Meskipun Bachira menganggap Rin dan Isagi adalah sosok monster yang diidamkannya untuk meraih kebahagiaan bermain sepak bola. Namun, Bachira merasa terasing dalam dunia Rin dan Isagi.

Bachira menilai bahwa Rin dan Isagi merasakan kebahagiaan saat bermain sepak bola dengan mencetak gol yang memenuhi ambisi ego pribadi mereka. Sementara itu, Bachira menemukan kebahagiaan dalam memberikan umpan dan mendukung monster untuk mencetak gol.

Namun, akhirnya Bachira menyadari bahwa terus-menerus bermain hanya untuk mencari monster dan teman yang dapat memainkan sepak bola sesuai keinginannya tidak akan membuatnya sejajar dengan Rin dan Isagi.

Aturan pemenang permainan adalah tim yang lebih dulu mencetak 5 gol akan secara otomatis keluar sebagai pemenang. Saat itu, Tim White dan Tim Red berada dalam skor imbang 4-4. Ketika kedua tim sedang bertarung sengit untuk memenangkan pertandingan, Bachira terjebak dalam kebingungan antara memberikan operan kepada Rin atau membawa bola untuk mencetak gol sendiri. Tiba-tiba, Chigiri muncul dan merebut bola dari Bachira yang sedang lengah.

Meskipun Bachira telah memberikan kontribusi 1 gol dan 1 assist bagi Tim Red, Nagi dengan kata-kata tajam mengomentari tindakan Bachira yang terlihat bingung, tidak seperti biasanya. Nagi lalu bertanya apakah Bachira sengaja mengalah?

Nagi menjelaskan bahwa Bachira sebaiknya tidak mengasumsikan bahwa dia akan dipilih jika Tim Red kalah, karena Nagi lebih tertarik untuk merebut Rin. Nagi yakin bahwa teman dekat Bachira, Isagi, juga akan memilih Rin yang memiliki bakat luar biasa dan menduduki peringkat 1 di Blue Lock.

Provokasi dari Nagi telah mengguncang batin Bachira, memicu ketakutan yang melanda pikirannya saat membayangkan sulitnya bermain sepak bola tanpa kehadiran dua sosok monster hebat, Rin dan Isagi. Akibatnya, Bachira secara tiba-tiba teringat alasan di balik penciptaan monster khayalannya, yaitu untuk memiliki teman yang bisa menemaninya bermain bola.

Padahal Bachira sendiri dahulu adalah seorang penganut sepak bola bebas yang memiliki bakat luar biasa. Kemampuan dribelnya yang mengagumkan membuat teman-teman masa kecilnya kewalahan dalam merebut bola darinya, bahkan sulit untuk menandingi kehebatan Bachira. Hal ini menyebabkan teman-teman masa kecil Bachira enggan bermain bola dengannya dan lebih memilih bermain game.

Akhirnya, Bachira dengan tegas memutuskan untuk tidak lagi melayani monster dalam permainan sepak bola dan menghentikan kebiasaannya mengoper ke monster, karena Bachira telah menghapus monster tersebut dari kehidupannya selamanya.

Kini, Bachira kembali menjadi pemain bola yang egois, mengingat kembali kebahagiaan masa lalu saat bermain bola bahkan dalam kesendirian. Tanpa kehadiran teman, Bachira tidak lagi merasa takut untuk berjuang sendirian.

Hasilnya, dengan bakat freestyle football yang dimilikinya, Bachira mengejutkan pemain Tim White dengan melakukan tiga kali skill Nutmeg yang spektakuler pada Isagi, Chigiri, dan Barou. Ia menjadi pemain bola yang sangat mahir dalam mendribel melewati banyak pemain dari Tim White. Bachira menjadi sosok yang egois, tidak lagi memberikan umpan kepada orang lain, karena ia memiliki satu tujuan yang jelas: mencetak gol untuk dirinya sendiri.

Setelah Bachira menggunakan skill Rainbow Flick untuk meloloskan diri dari kepungan tak terelakkan oleh tiga pemain Tim White, yakni Barou, Chigiri, dan Nagi, Bachira seketika itu melepaskan tendangan yang begitu memukau ke arah gawang Tim White.

Meski seharusnya sepakannya itu menghasilkan gol yang pasti, namun Isagi, dengan firasat hebatnya, berhasil menggagalkan sepakan Bachira sehingga bola terlempar tinggi di udara. Namun, bola itu jatuh dengan sempurna di depan Rin, yang dengan gesitnya mencetak gol kelima untuk membawa kemenangan gemilang bagi Tim Red, mengalahkan Tim White. Hasil akhirnya, tujuan Isagi untuk merebut Bachira agar bergabung kembali dengan timnya gagal total, malahan Rin-lah yang berhasil merebut Isagi untuk bergabung dengan Tim Red.

Kesialan ini terjadi karena Nagi telah melakukan provokasi pada Bachira. Sebagai akibatnya, Bachira menemukan solusi untuk mengatasi traumanya yang takut bermain bola sendirian. Saat Nagi memberitahunya bahwa jika Tim White mengalahkan Tim Red, Nagi dan Isagi tidak akan memilih Bachira, melainkan akan merebut Itoshi Rin dari Tim Red.