Bagi kalian penonton setia Anime My Hero Academia, pasti sudah kenal dengan tokoh bernama Mirio Togata. Yup, sosok satu ini benar-benar memiliki karakter yang unik dan menarik, karena sangat hebat dalam bertarung dan pandai menghibur orang. Selain itu, menurut pandangan saya pribadi, Mirio Togata ini wajahnya sangat mirip dengan tokoh komik Tintin, karena sama-sama memiliki wajah yang imut dan menggemaskan.
Tentunya, masih banyak lagi hal menarik yang bisa dibahas mengenai Mirio Togata atau Lemilion ini. Oleh sebab itulah saya akan mereview sosok satu ini.
Berikut adalah 10 Hal tentang Mirio Togata
1. Biodata Mirio Togata
Nama lengkapnya adalah Mirio Togata dan memilih nama pahlawan sebagai Lemilion. Alasan Mirio memilih julukan Lemilion, katanya sih supaya bisa menyelamatkan berjuta-juta orang.
Memiliki bakat penembusan. Tubuhnya bisa menembus apapun, saat ia mengaktifkan bakatnya. Bahkan, nafasnya akan menembus dirinya.
Tanggal Lahir : 15 Juli
Tinggi : 181 cm
Golongan darah : AB
Kesukaan : Ramen dan Comedy’
2. Mirio Togata adalah Big Three SMA U.A
SMA U.A merupakan sekolah Elit terbaik di bidang kejuruan Pahlawan. Sang simbol perdamaian pahlawan nomor satu, yaitu All Might adalah alumni SMA U.A. Tingkat kelulusan di sekolah SMA U.A ini sangat kecil dan seleksinya juga sangat ketat. Dengan berbagai keistemewaan yang dimiliki SMA U.A, tidak heran jika mereka memiliki banyak murid hebat dan berbakat.
Namun, diantara semua siswa unggulan di bidang kejuruan pahlawan SMA U.A, terdapat Big Three. Yaitu, tiga murid yang berada diposisi puncak teratas dari semua murid lain, dan dianggap paling mendekati level pahlawan pro. Mereka bertiga adalah Mirio, Amajiki dan Hado. Dan menurut Aizawa sensei, Mirio adalah orang yang paling dekat dengan posisi nomor satu, diantara para pahlawan pro.
3. Tentang Quirk Penembusan Mirio Togata
Banyak yang mengira bakat Mirio ada dua macam, yaitu penembusan dan teleportasi. Namun, sebenarnya ia hanya punya satu bakat penembusan, sedangkan teleportasi hanyalah penerapan dari bakat miliknya. Misalnya saja, seperti saat Lemilion mencemplongkan dirinya menembus ke bawah tanah, dan yang terjadi adalah tubuh Lemilion akan kembali dipentalkan ke permukaan, itulah cara kerja teleportasi Lemilion. Dengan mengubah sudut berdasarkan arah tubuh atau pose yang dilakukan, maka Lemilion bisa membidik lokasi arah dirinya akan terpental. Sehingga kemunculannya saat terpental, tampak seolah sedang melakukan Teleportasi.
Lemilion pernah bertarung mengalahkan semua siswa kelas 1-A SMA U.A (kecuali Bakugo dan Shoto). Saat itu Lemilion mengaktifkan bakat penembusan dan melepas semua pakaiannya, sehingga membuat para siswa kelas 1-A terperangah malu-malu memandanginya. Hal ini disebabkan Lemilion telah bertelanjang bulat, akibat melepas semua pakaiannya, demi bisa menembus apapun. Setelah pertarungan selesai, Lemilion lalu meminta maaf atas aksi telanjangnya, khususnya pada siswi wanita. Meskipun sedang telanjang, Lemilion selalu bertarung dengan mencoba menyembunyikan alat vitalnya, supaya tidak kelihatan.
Tidak heran, saat penggrebekan kelompok Shie Hassaikai bersama para pahlawan pro. Kirishima sebagai siswa kelas 1-A, yang pernah melihat aksi telanjang. Sempat mengkhawatirkan Lemilion yang hendak mencoba menembus dinding, karena menduga Lemilion akan telanjang bulat dihadapan banyak pahlawan pro. Namun menariknya, saat Lemilion mengenakan kustom pahlawan, maka Lemilion bisa bebas menembus apapun tanpa mencopot pakaiannya atau telanjang bulat. Sebab pakaian pahlawannya dibuat menggunakan serat khusus, menggunakan rambut dari Lemilion sendiri. Sehingga pakaiannya, bisa ikut tembus saat bakat Lemilion aktif.
4. Mirio Togata pernah Nyesel gak nolong Eri
Kejadian bermula saat Lemilion dan Deku sedang melakukan patroli dijalanan, untuk menyelidiki kelompok Shie Hassaikai. Lalu disisi lain, seorang bocah perempuan (Eri) berlarian tergesa-gesa penuh ketakutan dan menabrak tubuh Deku. Kemudian, betapa terkejutnya Deku dan Lemilion, saat melihat sosok yang mengejar Eri tersebut adalah Chisaki, pimpinan dari Shie Hassaikai. Lalu, Lemilion dan Deku langsung teringat pesan dari Nighteye, untuk tidak membuat curiga kelompok Shie Hassaikai, saat sedang melakukan patroli pahlawan.
Lemilion mencoba bersikap biasa saja dan mengobrol santai pada Chisaki, lalu mengajak Deku untuk segera pergi melanjutkan patroli. Namun, Eri langsung mendekap tubuh Deku, sambil menangis gemetar ketakutan dan meminta Deku tidak pergi. Berbeda pandangan dengan Lemilion yang tidak ingin ikut campur urusan Eri, demi kelancaran rencana dari Nighteye dan agar Chisaki tidak curiga. Saat itu, Deku lebih memedulikan kondisi Eri yang sedang ketakutan, karena melihat kejanggalan balutan perban (luka) ditubuh Eri dan ingin membawa Eri pergi. Chisaki lalu memberitahu Deku dan Lemilion, bahwa Eri adalah putrinya (aslinya bohong), dan meminta Deku dan Lemilion untuk tidak mencampuri urusan keluarganya. Kemudian, Chisaki memberikan isyarat melepas sarung tangan yang membuat Eri panik, lalu Eri melepaskan pelukannya dari tubuh Deku dan Eri memilih pergi mengikuti Chisaki, meninggalkan Lemilion dan Deku.
Saat diadakan rapat konferensi pahlawan, yang dipimpin oleh Nighteye, mereka membahas hasil penyelidikan tentang kelompok Shie Hassaikai. Fat Gum lalu melaporkan sebuah informasi penting mengenai kelompok Shie Hassaikai, yaitu mereka mempunyai senjata peluru penghapus Quirk (bakat), lalu setelah dilakukan analisa pada isi peluru, terdapat darah dan sel manusia sebagai bahan dasar dari peluru tersebut. Kemudian Nighteye menyimpulkan, bahwa peluru penghapus Quirk dari kelompok Shie hassaikai, kemungkinan berasal dari darah Eri. Sebab, menurut pengamatan Deku dan Lemilion, saat patroli bertemu eri, mereka melihat terdapat banyak perban ditubuh Eri.
Kesimpulannya, Chisaki telah mengambil darah Eri, untuk dijadikan sebuah peluru penghancur Quirk. Hal ini jelas membuat Deku dan Lemilion sangat syok, apalagi Rock Lock menyindir ancaman peluru penghapus Quirk bisa diatasi andai Lemilion dan Deku membawa Eri dari Chisaki pada saat itu. Penyelasan mendalam menyelimuti Deku dan Lemilion, khususnya Lemilion yang mendadak menjadi pemurung dan kehilangan sifat periangnya, karena Lemilion selalu dihantui perasaan bersalah.
5. Mirio Togata Dimentorin oleh NightEye
Nighteye adalah mantan sidekick atau pendamping pahlawan dari All Might. Tidak seperti siswa kejuruan pahlawan lainnya yang berusaha mencari studi kerja, Nighteye meminta secara langsung pada Mirio, supaya mau studi kerja di agensi pahlawan miliknya.
Nighteye sangat menyukai Mirio dan memperlakukannya dengan baik, sampai bikin Buble Girl pendamping pahlawan dari Nighteye yang sudah kenal lebih lama, mengakui iri. Bahkan menurut Mirio, tak seperti Deku yang diperlakukan keras oleh Nighteye saat studi kerja, saat Nighteye bersama Mirio ia malah lebih banyak tersenyum dan bercanda.
Nighteye mengajarkan Mirio, untuk selalu memperhatikan musuh dengan baik dan melakukan prediksi pergerakannya. Nighteye meminta Mirio, mencoba berbagai situasi dan menjadikannya sebagai pengalaman saat melakukan penyelamatan, pertempuran dan perjuangan. Berkat ajaran ini jugalah, Mirio Togata berhasil mengatasi serangan Chrono dan Chisaki saat penyerangan markas Shie Hassaikai. Menurut Amajiki, teman dekat dari Mirio, semenjak Mirio dipantau dan bekerja keras saat studi kerja bersama beberapa pahlawan, khususnya oleh Nighteye, hal itu menjadikan Mirio sangat terlatih dan kuat seperti sekarang.
Saat Nighteye terbaring dikamar rumah sakit dan berada diambang kematian, akibat terluka parah melawan Chisaki. Mirio yang juga masih dirawat saat itu, memaksakan diri mendatangi kamar Nighteye sambil menangis dan meminta agar Nighteye tetap hidup. Mirio mengakui berkat ajaran dari Nighteye lah dirinya bisa sekuat sekarang dan meminta Nighteye untuk mengajarinya lebih banyak lagi. Namun pada akhirnya, Nighteye tetap meninggal dunia dan Mirio kehilangan mentor kesayangannya.
Namun, sebelum kematiannya, Nighteye menggunakan bakatnya untuk melihat masa depan pada Mirio. Selanjutnya, Nighteye memberitahu bahwa Mirio akan akan baik-baik saja dan akan menjadi pahlawan yang hebat nantinya.
6. Mirio Togata Calon pewaris One For All
Kejadian bermula saat All Might bertarung melawan All For One, meskipun pada akhirnya All Might berhasil menang. Namun, All Might mengalami cedera parah, seperti separuh organ pernafasan hancur, perut hancur, dan karena harus operasi terus menerus, akibatnya tubuh All Might jadi kurus.
Bahkan, All Might tidak bisa menggunakan kekuatannya lama-lama. Dan pekerjaan pahlawan All Might hanya bisa dilakukan tiga jam perhari. Hal inilah yang membuat Nighteye, pendamping pahlawan dari All Might pada saat itu, mengkhawatirkan kondisi tubuh All Might dan meminta All Might untuk segera pensiun disaat masih jadi legenda.
Nezu, Gran Torino, Recovery Girl, dan Nighteye yang mengetahui rahasia dari One For All. Mereka semua memberi usulan pada All Might untuk menunjuk kandidat pewaris One For All selanjutnya.
Kemudian, Nezu Kepala sekolah dari SMA U.A memberi All Might rekomendasi untuk calon pewaris One For All selanjutnya, adalah Mirio Togata. Menurut Nezu, meskipun nilai Mirio Togata tidak terlalu mencolok, tapi ia adalah murid yang memiliki kharisma tinggi. Orang disekitarnya bisa gembira karenanya dan walaupun nilai sekolahnya selalu rendah, senyumannya tak pernah pudar. Bagi Nezu, Mirio Togata sangat cocok dengan pandangan All Might tentang sosok pahlawan sempurna.
Bahkan, tujuan utama Nighteye melatih Mirio Togata, karena dianggap sangat pantas menjadi pewaris One For All selanjutnya. Selain itu, karena Mirio selalu mengikuti dan mempercayai Nighteye, tanpa sadar Nighteye telah melatih Mirio menjadi murid kebanggaannya.
Tetapi, sebelum All Might sempat bertemu dengan Mirio Togata, ia malah bertemu dengan Midoriya. All Might pun menyadari, jika saja dirinya tak bertemu dengan Midoriya, Mirio Togata memiliki peluang besar untuk menjadi pewaris One For All.
7. Mirio Togata Sangat Kuat
Mirio Togata pernah mengalahkan seluruh murid kelas 1-A SMA U.A (kecuali Bakugo dan Todoroki yang tak ikut bertanding). Kelas 1-A membagi tim menjadi 2 kelompok, yaitu petarung jarak jauh dan petarung jarak dekat. Meskipun hanya seorang diri, Mirio berhasil menumbangkan kedua tim kelas 1-A dengan sangat mudah.
Saat Lemilion mengejar Chisaki demi menyelamatkan Eri, Lemilion dipaksa bertarung melawan dua musuh sekaligus. Yaitu Shin Shimoto yang ahli menembak pistol dan Sakaki pemilik bakat mabuk, yang membuat Lemilion merasakan mabuk hingga berjalan sempoyongan.
Selanjutnya Shimoto menembakan peluru dan Sakaki melemparkan pisau secara bersamaan mengarah pada Lemilion. Akan tetapi, Lemilion dalam waktu sangat singkat berhasil mengalahkan kedua musuh tersebut sekaligus.
Chisaki pimpinan dari Shie Hassaikai pernah dipecundangi oleh Lemilion, dengan dihajar habis-habisan, tanpa melakukan perlawanan sama sekali. Kemudian Chisaki mengakui, kalau Lemilion lebih kuat dari dirinya. Bahkan, saat Lemilion kehilangan bakatnya, ia masih bisa menghajar Chisaki dan unggul secara kekuatan fisik.
8. Mirio Togata Kehilangan Bakat karena Lindungi Eri
Lemilion menilai Eri sebagai gadis yang sangat baik, karena tidak ingin membahayakan nyawa Lemilion dan Deku dari Chisaki, pada saat patroli pahlawan. Maka Eri pun memilih kembali menjalani kehidupan neraka mengikuti Chisaki, dibanding meminta diselamatkan pada pahlawan. Memikirkan hal itu, Lemilion merasa dirinya sangat menyedihkan dan merasa telah bersifat kejam pada seorang gadis. Oleh sebab itulah, saat misi penggrebekan markas Shie Hassaikai dan penyelamatan Eri. Lemilion membulatkan tekadnya untuk menolong Eri, apapun yang terjadi.
Setelah melewati berbagai halangan, Lemilion pada akhirnya berhasil merebut Eri dari Chisaki. Selanjutnya Lemilion mulai mewaspadai pergerakan Chrono asisten dari Chisaki, karena ia tak ingin masuk dalam daftar orang yang kehilangan bakat. Chrono lalu menembakkan pistol berisi peluru penghapus bakat, mengarah pada Lemilion dan Eri. Tetapi Lemilion berhasil menghindar, dengan cara menutup dirinya bersama Eri menggunakan jubah pahlawan miliknya. Kemudian, Lemilion menendang Chrono hingga terhempas dan pingsan.
Selanjutnya Lemilion mulai menghajar Chisaki dan Lemilion menyebut dirinya lebih kuat dari Chisaki. Karena keasyikan menghajar Chisaki, Lemilion tidak menyadari Nemoto yang sudah dikalahkannya hingga pingsan, kini sudah siuman kembali. Chisaki lalu melemparkan kotak berisi peluru penghapus bakat pada Nemoto, karena hanya punya satu peluru, Nemoto tidak yakin untuk menembak Lemilion secara langsung, sebab bakat penembusan bisa menghindar dengan mudah.
Kemudian Nemoto menggunakan cara licik dengan menjadikan Eri sebagai umpan dan menembakkan peluru ke arah Eri. Hasilnya sesuai keinginan Nemoto, Lemilion melindungi Eri dan terkena tembakan. Bakat milik Lemilion menjadi hilang, akibat terkena tembakan peluru penghapus bakat. Karena memilih melindungi Eri dengan menggunakan badannya.
Meskipun Lemilion telah kehilangan bakatnya, karena kejadian ini. Tapi, tenang saja. Sebab di Manga sudah diperlihatkan, kalau bakat Lemilion sudah kembali lagi. Semua itu karena bakat rewind milik Eri.
9. Mirio Togata Kesulitan Kendalikan Quirk sejak kecil
Saat masih bocah, ayahnya pernah memberitahu Mirio Togata, bahwa bakat penembusan sangat sulit. Apabila salah satu langkah saja, maka tubuh akan terbelah jadi dua. Hal inilah yang menyebabkan ayah Mirio saat masih muda, menyerah bermimpi jadi pahlawan. Namun, karena Mirio Togata bocah ingin jadi pahlawan dan siap berjuang mengendalikan bakatnya, maka ayahnya pun berjanji akan selalu mendukung Mirio dengan sepenuh hati.
Bahkan, ketika baru bersekolah di SMA U.A dan diminta menunjukkan bakatnya. Mirio Togata masih belum bisa mengendalikan bakatnya. Saat itu Mirio Togata diminta menembus sebuah dinding kayu, lalu saat mencobanya, hanya kedua tangannya yang mampu tembus, sementara wajah dan tubuhnya terbentur keras menghantam dinding kayu.
Akibatnya, Mirio Togata ditertawai oleh teman sekelasnya, lalu Mirio Togata memberitahu teman-temannya, bahwa bakatnya memang sulit sekali dikendalikan, bahkan 5x lebih sulit dari dugaan orang-orang.
10. Mirio Togata Suka ngelawak
Mirio Togata adalah pribadi yang enerjik dan periang. Mirio sangat suka membuat guyonan, contohnya ketika Aizawa sensei meminta Mirio untuk menjelaskan apa itu studi kerja pahlawan pada siswa kelas 1-A. Setelahnya, Mirio malah berteriak “Masa depan akan menjadi” sambil menunggu respon jawaban dari siswa, namun para siswa kelas 1-A hanya terdiam senyap sambil keheranan memandangi Mirio.
Selanjutnya saat murid kelas 1-A sedang berlatih untuk mengikuti festival budaya SMA U.A. Mirio membawa Eri dan mengintip kegiatan murid kelas 1-A, lalu Mirio berusaha membuat lelucon dan ingin menghibur Midoriya dkk. Tetapi, Midoriya sudah melihat kedatangan Mirio dan menyapanya lebih dulu, kemudian Mirio memasukkan pantatnya ke semak-semak tanaman, sambil digoyang dan menyebutnya buah persik. Namun, Midoriya cs hanya fokus pada kedatangan Eri dan mengabaikan lelucon dari Mirio.
Singkatnya Mirio adalah orang yang selalu mencoba melucu, tapi tidak ada seorangpun yang menertawai leluconnya. Pada akhirnya Mirio hanya menertawai ulahnya, yang selalu saja gagal membuat guyonan.