Blue Lock Episode 11
1. Isagi Yoichi Memprediksi Permainan
Isagi berlari menggiring bola menuju gawang Tim V, diiringi oleh Chigiri, Kunigami, dan Bachira yang bersemangat melakukan serangan balik. Ketika Reo melancarkan tekel, Isagi segera mengoper bola ke Bachira. Dengan dribel lihainya, Bachira melewati dua pemain Tim V. Ketika salah satu pemain Tim V hendak melanggarnya dengan menarik bajunya, Bachira lalu mengoper kembali ke Isagi.
Tanpa ragu, Isagi mengirim bola ke Chigiri, yang memanfaatkan kecepatannya untuk menggiring bola jauh ke depan. Saat dihadang oleh tiga pemain Tim V, Chigiri mengoper kembali ke Isagi, yang berlari bebas bak seorang dirigen mengatur harmoni permainan. Dengan senjata spatial awareness-nya, Isagi memastikan setiap pergerakan seperti simfoni yang tak tertandingi, membuat bola tak tersentuh lawan dan menjaga serangan Tim Z tetap sempurna agar ia bisa mencetak gol.
Dengan hanya dua bek tersisa di pertahanan lawan yang menghadang Isagi, ia memutuskan untuk mengoper bola kepada Kunigami. Isagi berharap kedua bek akan fokus merebut bola dari Kunigami, sehingga Kunigami bisa mengoper kembali kepadanya, yang hanya perlu berhadapan satu lawan satu dengan kiper.
Namun, Zantetsu dengan cepat melakukan tekel untuk mencegah Kunigami menembak dari jarak jauh, sehingga bola terlempar mengarah keluar lapangan. Beruntung, Raichi berlari cepat dan berhasil menendang bola yang hampir keluar lapangan, membuat Reo takjub mengetahui bahwa Raichi memiliki stamina luar biasa meskipun terus berlari tanpa henti sejak pertandingan dimulai. Bola tendangan Raichi kemudian mendarat di kaki Bachira.
Isagi dapat memprediksi pergerakan Kunigami dan Chigiri yang maju ke area penalti untuk menantikan umpan crossing dari Bachira. Hal ini akan membuat Chigiri dan Kunigami masing-masing dikawal oleh satu bek Tim V. Isagi tahu persis bahwa di sebelah kiri, sekitar 19 meter dari gawang dan di luar kotak penalti Tim V, adalah zona idealnya untuk mencetak gol, dan ia pun bergerak ke sana.
2. Direct Goal Isagi Yoichi
Seolah bertelepati dengan Bachira, Isagi berharap umpan akan diarahkan kepadanya yang berada dalam posisi bebas tanpa kawalan. Bachira pun mengirimkan umpan crossing yang tepat mengarah ke Isagi. Dipenuhi keyakinan bahwa ia akan mencetak gol, Isagi, tanpa pengawalan dari bek tengah Tim V, merasa memiliki cukup waktu untuk mengendalikan bola dan melepaskan tendangan ke gawang Tim V.
Namun, ketika bola masih mengudara, tiba-tiba Nagi muncul seperti setan yang menggentayangi setiap langkah Isagi, membuat kepanikan menguasai dirinya. Isagi menyadari dengan jelas bahwa Nagi bisa menggagalkan peluang emasnya untuk mencetak gol. Saat Nagi berhasil mengejarnya dan berada di sisinya, Isagi menganalisis situasi: jika ia memperlambat larinya, Nagi akan berputar, menghadangnya secara langsung, dan memblok tendangannya di depan gawang.
Isagi berencana berlari lebih cepat dan mendapatkan bola saat mendarat, lebih dulu daripada Nagi, namun keraguan mulai menghantuinya. Bisakah ia mengendalikan bola dengan sempurna? Bisakah ia menendang bola sambil berlari? Setiap langkahnya dipenuhi ketegangan, sebab jika Isagi gagal mencetak gol, Tim Z akan tersingkir dari Blue Lock.
Isagi tidak ingin mengoper kepada Kunigami atau Chigiri, karena ia mempertaruhkan segalanya untuk mencetak gol yang akan menjadi miliknya. Dari kejauhan, Bachira seolah bertelepati, mengingatkan Isagi akan gol dari operannya di pertandingan sebelumnya. Di saat-saat genting itu, Isagi menyadari kesalahan fatal yang membuat pikirannya buntu dalam mencetak gol. Hal ini disebabkan oleh obsesinya untuk mengendalikan bola, meskipun ia tidak memiliki kecepatan, kekuatan, dan teknik yang cukup.
Akhirnya, Isagi menemukan kepingan yang hilang untuk melengkapi puzzle formula mencetak golnya. Ia menemukan solusinya yang brilian. Dengan kecepatan kilat, Isagi menendang bola yang masih melayang di udara dengan ketepatan luar biasa, sebelum bola jatuh menyentuh tanah. Hasilnya, gawang Tim V terkoyak oleh tendangan dahsyat Isagi, dan Tim Z berhasil melakukan comeback dengan kemenangan 5-4 atas Tim V.