Pertarungan merupakan suatu hal yang sering dihadapi oleh Shinobi. Oleh karena itu, seorang Shinobi harus terus melatih kemampuan bertarungnya agar bisa menjadi lebih kuat dari musuh yang mungkin dihadapi di masa depan dan untuk mencegah terjadinya bahaya yang dapat berakibat fatal jika dikalahkan oleh musuh yang lebih kuat.
Selain kemampuan bertarung, kondisi tubuh yang prima juga sangat penting bagi seorang Shinobi sebelum bertarung menghadapi musuh. Sepanjang Anime Naruto Shippuden berjalan, terdapat beberapa tokoh yang terpaksa kalah dalam pertarungan karena sedang menderita sakit, sehingga musuh yang melawannya mendapat keuntungan dari kondisi tubuhnya. Hal ini mengakibatkan tokoh yang menderita sakit tersebut mengalami kekalahan dalam pertarungan.
Berikut 6 Tokoh Naruto Kalah Bertarung Karena Sedang Sakit
1. Sai vs Shin
Sebagai bocah yang kehilangan orang tua akibat perang, Shin dan Sai memilih untuk bergabung ke Organisasi Anbu Root yang dipimpin oleh Danzou. Danzou melatih Shin dan Sai untuk menjadi Shinobi, dan menugaskan mereka untuk selalu bersama serta tinggal di rumah yang sama. Hasilnya, Shin dan Sai memiliki hubungan yang layaknya saudara kandung. Meskipun bukan saudara kandung sebenarnya, Sai menganggap Shin sebagai kakak, dan Shin menganggap Sai sebagai adik.
Namun, setelah Sai dan Shin tumbuh dewasa, Danzou memerintahkan Sai dan Shin untuk bertarung sampai mati, dan yang bertahan hidup akan terpilih menjadi anggota resmi Anbu Root. Tentu tidak mudah bagi Sai dan Shin yang telah menganggap satu sama lain sebagai saudara, untuk harus melaksanakan tugas saling menghabisi. Oleh sebab itu, Danzou memberi peringatan pada Sai dan Shin. Jika dalam batas waktu 3 hari, Sai dan Shin ditemukan masih hidup atau mencoba melarikan diri, maka Danzou mengancam akan menghabisi keduanya.
Sebab Organisasi Anbu Root memang dirancang untuk membesarkan sepasang bocah agar bisa menjadi teman yang akrab dan menjalin ikatan persaudaraan. Namun, setelah dewasa, mereka akan diberikan tugas untuk menghabisi teman yang telah dianggap sebagai saudara. Sebagai pemimpin Anbu Root, Danzou mewajibkan para anggotanya untuk menghapus emosi dan mampu bersikap kejam. Hal ini dilakukan agar karakter Shinobi yang kuat dan sejati bisa tercipta
Sai merasa sangat tidak mungkin bisa bertarung melawan Shin. Namun, Shin mencoba untuk bertarung secara serius dan menebaskan pedang ke arah Sai. Sai merasa terkejut dengan tindakan Shin yang berniat untuk menghabisinya. Meskipun demikian, Sai tidak berniat untuk bertarung melawan Shin. Karena Sai terus berusaha menghindari setiap serangan dari Shin.
Berikutnya, Sai berlari sembari melompati pepohonan untuk menjauhi Shin yang mengejarnya. Namun, tiba-tiba penyakit Shin kambuh, membuatnya terjatuh dari atas pohon. Sai merasa khawatir dan mendekati Shin yang sedang terbaring kesakitan di tanah. Namun, tiba-tiba Shin menodongkan Kunai ke leher Sai.
Shin merasa bahwa Sai terlalu baik hati untuk menjadi seorang anggota Anbu Root. Namun, karena Shin sudah menyerah pada penyakitnya, ia yakin bahwa Sai lebih pantas untuk hidup. Bahkan, penyakit Shin semakin parah, hingga ia berulang kali mengeluarkan darah saat batuk. Sai mencoba membujuk Shin untuk berobat, namun Shin menolak karena ia sudah mengetahui bahwa penyakitnya tidak akan dapat disembuhkan.
Karena Danzou tidak mengetahui bahwa Shin menderita penyakit parah, Shin memerintahkan Sai untuk memberitahu Danzou bahwa Sai telah berhasil menghabisi Shin. Shin juga menasehati Sai untuk dapat menghapus emosinya, supaya nantinya Sai dapat menjalankan misinya sebagai anggota Anbu Root tanpa membahayakan dirinya.
# Alasan Sai Bisa Mengalahkan Shin
Meskipun Sai berhasil mengalahkan Shin, sebenarnya Shin telah menderita penyakit batuk darah sejak kecil, namun memilih untuk merahasiakannya dari Sai dan Danzou. Berbeda dengan Sai yang tidak mengetahui bahwa tes terakhir Anbu Root adalah menghabisi teman, Shin sudah lama mengetahui bahwa tes terakhir tersebut adalah menghabisi teman.
Penyebab Shin merahasiakan penyakitnya dari Sai dan Danzou adalah agar nantinya ia bisa sengaja kalah melawan Sai saat mereka sedang bertarung pedang dalam test akhir Anbu Root. Namun, kondisi tubuh Shin yang sudah sangat lemah membuatnya tidak sanggup menggerakkan pedang, dan Sai juga tidak berniat untuk bertarung melawan Shin. Akibatnya, keinginan Shin untuk sengaja kalah bertarung melawan Sai batal terlaksana, dan Shin akhirnya tewas akibat penyakit yang dideritanya.
2. Rock Lee vs Shira
Pada saat Ujian Chunin babak kedua diadakan di Gurun Sunagakure, setengah tim diberi gulungan langit dan setengah tim diberi gulungan bumi. Untuk dapat lolos babak kedua, setiap tim harus memiliki 1 gulungan langit dan 1 gulungan bumi dengan cara merebut gulungan dari tim lain.
Salah satu peserta dari Suna bernama Shira memiliki misi pribadi untuk membantu semua Shinobi Suna lolos Ujian Chunin. Bahkan, Shira dengan sukarela membantu rekan Suna yang gulungannya terancam direbut oleh Neji, Lee, dan Tenten. Setelah berhasil menyelamatkan rekannya, Shira dan timnya berhasil membuat Neji, Lee, dan Tenten terjebak di pasir terjun.
Namun, perbuatan mulia Shira tidak mendapatkan balasan terima kasih dari rekannya di Suna. Walaupun Shira sudah melindungi rekannya dari Lee, Tenten, dan Neji, rekannya dari Suna justru ingin merebut gulungan Tim Shira. Rekannya bahkan menembakkan dua kunai yang menancap di dada Shira, dan mencoba menghabisi Shira dengan melemparkan banyak kunai. Beruntung, Neji dengan Kaiten dan Lee dengan Konoha Senpuu berhasil menyelamatkan Shira dari serangan kunai tersebut.
Penyebab Shira diserang oleh rekannya di Suna adalah cemburu pada kedekatan Shira dengan Kazekage Gaara. Lalu terungkap bahwa tujuan Shira ingin membantu semua rekan Suna lolos Ujian Chunin adalah untuk membalas kebaikan Gaara. Karena Shira tidak memiliki kemampuan Ninjutsu atau Genjutsu, Shira hanya bisa menggunakan Taijutsu. Sehingga Shira tidak bisa masuk Akademi Suna dan menjadi Shinobi Suna. Namun semenjak Gaara menjadi Kazekage, ia mengangkat Shira menjadi Shinobi dan Guru Taijutsu karena Shira mengingatkannya pada Rock Lee, petarung Taijutsu hebat yang pernah menjadi lawan Gaara. Gaara juga yakin bahwa Shira bisa menjadi Shinobi hebat dengan kemampuan Taijutsu, seperti halnya Rock Lee dari Konoha.
Setelah Shira berterima kasih pada Rock Lee yang telah menyelamatkan nyawanya dari serangan rekan Suna, Shira menerima tantangan Rock Lee untuk bertarung Taijutsu. Hal ini sebagai bentuk terima kasih Shira pada Rock Lee yang telah memamerkan kemampuan Taijutsu hebat saat bertarung melawan Gaara di Ujian Chunin Konoha. Berkat Rock Lee, Shira kini bisa mewujudkan impian menjadi Shinobi Suna
Selanjutnya, Lee dan Shira bertarung menggunakan teknik Taijutsu. Keduanya memiliki pergerakan yang cepat dan saling menyerang dengan pukulan yang sangat kuat. Meskipun keduanya terkena pukulan dalam jumlah yang sama, Shira memiliki keunggulan berat badan yang besar. Hal ini membuat Lee, yang berbadan kecil, menerima dampak serangan yang lebih besar sehingga Lee sempat terpelanting dan terjatuh.
Berikutnya, Lee bersiap untuk membuka gerbang Hachimon Tonkou ke-1. Namun, karena Shira telah menotok pusat Chakra di tubuh Lee selama pertarungan Taijutsu sebelumnya, aliran Chakra di tubuh Lee terhenti sehingga ia tidak dapat membuka gerbang tersebut. Shira kemudian mengaktifkan mode serangan tanpa suara dan kembali bertarung Taijutsu dengan Lee. Hebatnya, Serangan Shira sangat akurat dan terus menerus menghantam tubuh Lee, sehingga Lee kesulitan membalas dan menangkis serangan Shira.
Berdasarkan pengamatan Neji, teknik serangan tanpa suara milik Shira sama seperti burung hantu yang memiliki bulu bersisir untuk meredam suara saat mengepakkan sayap. Shira diyakini telah memodifikasi chakra Taijutsu di seluruh tubuhnya agar mirip dengan bulu bersisir burung hantu. Meskipun Lee telah mengasah kelima indera, khususnya indera pendengaran sebagai pengguna Taijutsu, serangan Shira sama sekali tidak mengeluarkan suara. Sehingga setiap serangan yang dilancarkan Shira terlalu sulit ditangkis dan selalu menghantam tubuh Lee secara akurat.
Setelah serangan Shira yang memukul tubuh Lee hingga jatuh ke tanah, Shira menyiapkan serangan tinju tanpa suara dan menantang Lee untuk menghindarinya. Beruntungnya, Lee teringat ajaran Guy tentang cara menguasai aliran pertarungan dengan menghafal rangkaian pola serangan dari lawan. Meskipun pergerakan Shira tanpa suara, Lee sudah menghafal urutan pola gerakan Shira sehingga memprediksi serangan dan mengantisipasi pukulan dari Shira tidak lagi sulit bagi Lee.
Terkesan dengan aksi Lee yang berhasil menangkis tinju tanpa suara, Shira memutuskan untuk melepas kuncian chakra pada tubuh Lee karena ia ingin melihat Lee bertarung dengan mengerahkan seluruh kemampuannya. Melanjutkan pertarungan, Lee berhasil mengaktifkan Hachimon Tonkou gerbang ketiga dengan chakra berwarna hijau yang menyelimuti tubuhnya. Shira pun tidak kalah hebat, Shira telah mengaktifkan Stin Ko Ho aktivasi ketiga dengan chakra berwarna kuning yang menyelimuti tubuhnya.
Hachimon Tonkou merupakan tingkatan pembukaan chakra hingga batas maksimum 8, dan memaksa pembatas chakra untuk mengeluarkan kekuatan tubuh puluhan kali lipat. Sementara itu, Stin Ko Ho adalah teknik yang mampu menyerap oksigen dalam jumlah besar untuk menyegarkan seluruh tubuh dan meningkatkan kapasitas paru-paru hingga 4 kali lipat.
Selanjutnya, dalam pertarungan tersebut, Lee menggunakan mode Hachimon Tonkou dan melawan Shira yang menggunakan mode Stin Ko Ho. Namun, di tengah pertarungan, Lee membuka Hachimon Tonkou gerbang ke-5, membuat Shira kesulitan menghadapi serangan super cepat dari Lee. Akhirnya, Shira terpojok karena terus-menerus diserang oleh Lee. Tendangan keras Lee akhirnya mendarat di wajah Shira, dan tendangan Konoha Senpuu Lee membuat tubuh Shira terpelanting ke udara dan jatuh ke tanah dengan keras.
Setelah tubuhnya terhempas ke tanah, Shira masih bisa bangkit dan bersiap untuk melanjutkan pertarungan melawan Lee. Namun, tiba-tiba luka di dadanya kembali terbuka, membuat Shira ambruk dan terbaring tak berdaya di tanah. Akibatnya, pertarungan antara Lee dan Shira terpaksa dihentikan.
# Alasan Rock Lee Bisa Mengalahkan Shira
Meskipun Rock Lee berhasil mengalahkan Shira dalam pertarungan, sebenarnya Shira sedang menderita sakit parah. Sebelum melawan Rock Lee, Shira telah terkena serangan Kunai dari rekan di Suna. Kondisi tubuh yang tidak sehat dan sakit membuat Shira sulit untuk bertahan dalam pertarungan tersebut. Dalam hal ini, kekalahan Shira lebih disebabkan oleh faktor kesehatan daripada keterampilan bertarung.
3. Gaara vs Kimimaro
Akibat tim Yoninshu yang terlalu lama mengantar Sasuke ke Orochimaru sebagai wadah baru, Kabuto lalu mendatangi Kimimaro yang sedang sakit kritis. Kabuto menceritakan tentang calon pengganti yang kuat untuk Kimimaro sebagai wadah Orochimaru. Kemampuan bicara Kabuto berhasil memicu rasa bersalah Kimimaro. Sehingga, Kimimaro bertekad untuk mempertaruhkan nyawanya demi membawa Sasuke ke Orochimaru sebagai penebus dosa Kimimaro yang gagal menjadi wadah karena sakit yang dideritanya.
Berkat strategi jenius Shikamaru, Naruto berhasil mencuri peti berisi Sasuke yang dibawa oleh tim Yoninshu. Namun, setelah itu, Kimimaro tiba-tiba muncul dan merebut kembali peti berisi Sasuke dari Naruto dan Shikamaru. Naruto lalu mengejar Kimimaro yang hendak mengantar peti ke Orochimaru. Ditengah pertarungan antara Kimimaro dan Naruto, Sasuke keluar dari peti untuk mendatangi Orochimaru sendirian. Untungnya, Rock Lee datang untuk menggantikan Naruto dalam pertarungan melawan Kimimaro, sehingga Naruto bisa mengejar Sasuke.
Meskipun Taijutsu Tinju Mabuk Lee sempat merepotkan Kimimaro, kemampuan Kekkei Genkai Kimimaro terlalu hebat untuk bisa dihadapi oleh Lee. Bahkan, serangan tulang Kimimaro hampir menewaskan Lee. Untungnya, Gaara tiba tepat waktu dan berhasil menolong Lee. Kedatangan Gaara sebagai bala bantuan dari Hokage karena Tsunade menghubungi Shinobi Suna untuk membantu Konoha dalam misi pengejaran Sasuke.
Hingga terjadilah pertarungan antara Gaara melawan Kimimaro. Gaara memiliki kemampuan mengontrol pasir untuk dijadikan perisai dan senjata serangan. Sedangkan Kimimaro memiliki Kekkei Genkai, Shikotsumyaku, yang membuat Kimimaro mampu memanipulasi tulang sekeras besi dari dalam tubuhnya menjadi senjata ataupun perisai.
Kimimaro mengawali serangan dengan menembakkan peluru tulang yang keluar dari ujung jarinya, tetapi perisai pasir Gaara mampu membendungnya. Gaara kemudian menyerang dengan pasir yang mengunci pergerakan kaki Kimimaro dan Gaara menghujani rintikkan pasir yang membungkus tubuh Kimimaro. Selanjutnya, Gaara berusaha meremukkan tubuh Kimimaro yang terperangkap dalam pasir. Namun, berkat melapisi tulang di bawah kulitnya, Kimimaro berhasil selamat dari serangan pasir mengerikan Gaara.
Selanjutnya, Gaara menyerang Kimimaro dengan gelombang pasir hingga tubuhnya terseret dan tertimbun di dalam pasir. Gaara lalu menempatkan kedua telapak tangan ke permukaan pasir dan menggunakan Jutsu Sabaku Taisou untuk menyerangkan tekanan yang kuat dan menggilas tubuh Kimimaro yang tertimbun di dalam lautan pasir. Namun, dengan mengaktifkan Joutai 2 berwujud monster Dinosaurus, Kimimaro berhasil keluar dari timbunan pasir Gaara dan kembali menantang Gaara untuk bertarung.
Berkat mengaktifkan kekuatan Joutai 2, Kimimaro mampu melepaskan diri dari serangan erat pasir Gaara yang mengurung tubuhnya. Selanjutnya, Kimimaro mampu menembus pertahanan pasir Gaara dan menyeruduk tubuh Gaara hingga terpelanting. Setelah itu, Kimimaro menarik tulang punggungnya yang berfungsi sebagai cambuk dan melilitkannya ke tubuh Gaara. Kemudian, Kimimaro memanipulasi tangannya menjadi tulang berbentuk tombak raksasa dan mencoba menyerang Gaara.
Untuk mengantisipasi serangan tulang berbentuk tombak raksasa dari Kimimaro, Gaara menggunakan Jutsu Tameng Shukaku yang terbuat dari pengumpulan mineral keras dari dalam tanah. Gaara menambahkan tekanan dengan chakra dan mencampurnya ke dalam pasir. Hasilnya, senjata tulang berbentuk tombak Kimimaro hancur berkeping-keping dan tidak mampu menembus tameng pasir berwujud Shukaku.
Gaara memprovokasi Kimimaro bahwa ia akan menjadi Klan Kaguya terakhir yang dihancurkan olehnya. Kimimaro mengakui bahwa akibat penyakitnya, ia tahu umurnya tidak panjang dan kemungkinan besar akan mati. Gaara juga mengejek Kimimaro karena telah dicuci otak oleh Orochimaru, karena Gaara mendengar pengakuan Kimimaro yang telah mengabdikan seluruh hidupnya untuk mewujudkan impian Orochimaru yang ingin mengungkap misteri dunia.
Selanjutnya, Gaara menenggelamkan Kimimaro hingga terkubur 200 meter di dalam tanah, dengan kekuatan tekanan pasir yang mampu meremukkan baja dan diyakini akan membuat Kimimaro tidak dapat menggerakkan satu jari pun. Meskipun telah terkubur di bawah tanah, Kimimaro masih mampu melancarkan serangan pamungkasnya, yaitu menumbuhkan puluhan ribu bilah tulang raksasa yang menembus lapisan permukaan tanah, hampir saja menewaskan Lee dan Gaara.
Kimimaro kembali teringat masa kecilnya di mana ia selalu sendirian dikurung dalam penjara. Namun, Kimimaro pernah dibebaskan untuk membantu Klan Kaguya dalam berperang karena kemampuan Kekkei Genkai-nya dianggap berguna. Setelah Klan Kaguya dihabisi oleh Shinobi Kirigakure dan hanya menyisakan Kimimaro, Orochimaru berjasa membantu Kimimaro menemukan tujuan hidupnya, sehingga Kimimaro mengagumi dan memuliakan Orochimaru secara fanatik. Oleh karena itu, Kimimaro sangat murka dengan perkataan Gaara yang menyebutnya telah dicuci otak oleh Orochimaru.
Setelah Gaara mengubah area pertarungan dari rerumputan hijau menjadi padang pasir, Kimimaro mengubah padang pasir menjadi ribuan bilah tulang raksasa yang menjulang tinggi seperti pepohonan. Beruntung, Gaara dan Lee berhasil selamat dari serangan mendadak ketika bilah tulang Kimimaro muncul di permukaan tanah, karena Gaara dan Lee sedang melayang di udara dengan menaiki bongkahan pasir.
Setelah Kimimaro terkubur di bawah tanah sedalam 200 meter, Gaara dan Lee yakin bahwa Kimimaro sudah pasti tewas. Bahkan Gaara sudah kehabisan chakra akibat terlalu banyak mengeluarkan serangan tingkat tinggi.
Saat Gaara sedang lengah karena mengira Kimimaro sudah berhasil dikalahkan, tiba-tiba saja Kimimaro muncul dari balik bilah tulang raksasa di belakang punggung Gaara. Kimimaro memanipulasi tulang tangannya menjadi senjata tombak dan bersiap menghunuskannya ke wajah Gaara. Namun sayangnya, Kimimaro sudah lebih dulu tewas akibat penyakit batuk darah sebelum tombaknya mengenai wajah Gaara.
Gaara pun mengakui pada Lee bahwa jika Kimimaro tidak tewas karena penyakitnya, dia pasti akan dikalahkan dengan telak oleh Kimimaro. Namun, Lee memberitahu Gaara tentang ajaran gurunya, yaitu Guy, bahwa menang karena beruntung juga merupakan bagian dari kekuatan.
# Alasan Gaara Bisa Mengalahkan Kimimaro
Meskipun Gaara berhasil mengalahkan Kimimaro, sebenarnya Kimimaro sedang menderita sakit parah yang membuatnya sering batuk darah. Kimimaro pertama kali mengalami batuk darah saat menemani Orochimaru menyusup ke Konoha yang bertujuan menghancurkan Desa Konoha. Setelah membantu Orochimaru menghabisi Kazekage Keempat Suna, yaitu ayah dari Gaara yang bernama Rasa, penyakit batuk darah Kimimaro tiba-tiba semakin parah hingga membuat tubuhnya lumpuh tak berdaya.
Kabuto sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengobati penyakit Kimimaro. Konon, dari semua Klan Kaguya, hanya Kimimaro yang memiliki Kekkei Genkai Shikotsumyaku. Namun, karena bentuk tubuh Klan Kaguya berbeda dari manusia umumnya, terutama pada tubuh Kimimaro yang memiliki struktur tulang yang unik, dan tidak ada informasi riwayat medis tentang Klan Kaguya di masa lalu, maka akhirnya Kabuto pun menyerah untuk menyembuhkan Kimimaro.
Setelah Kabuto menyerah mengobati penyakit Kimimaro, Kimimaro dibiarkan terbaring sekarat di tempat tidur sembari menerima infus untuk memperpanjang masa hidupnya. Sebagai bentuk pengabdian kepada Orochimaru yang dihormatinya, Kimimaro bertekad untuk mempertaruhkan nyawanya untuk membawa Sasuke Uchiha, yang merupakan wadah baru yang didambakan oleh Orochimaru. Kimimaro berhasil terbangun dari kasurnya dan bertarung melawan Gaara, namun akhirnya tewas karena penyakit yang dideritanya.
4. Sasuke vs Orochimaru
Orochimaru berkeinginan menguasai semua Jutsu dan mengungkap misteri dunia. Oleh sebab itu, Orochimaru menciptakan Jutsu Fushi Tensei untuk membuat dirinya bisa hidup abadi. Ketika menjalankan ritual Tensei, Orochimaru akan mengubah wujudnya menjadi ular putih raksasa, dan mentransfer jiwanya ke target yang telah dipilihnya sebagai wadah baru. Dengan cara mengambil alih tubuh orang lain ini, Orochimaru akan kembali muda dan berhasil mendapatkan hidup abadi.
Namun sialnya, batas waktu tubuh Orochimaru setelah menggunakan Tensei hanya bertahan selama 3 tahun. Setelah itu, tubuh Orochimaru akan menderita sakit parah. Sebelum tubuhnya membusuk, Orochimaru harus mencari tubuh pengganti sebagai wadah jiwanya. Pengecualian, jika saja Orochimaru beruntung menemukan tubuh yang cocok dan kuat. Maka, Orochimaru tidak perlu repot-repot mencari wadah baru setiap 3 tahun, dan Orochimaru bisa menggunakan wadah tersebut selamanya.
Meskipun pada misi pengejaran Sasuke, Shikamaru dan timnya tidak berhasil membawa Sasuke kembali ke Konoha, tetapi mereka berhasil mempersulit perjalanan Tim Yoninshu sehingga tidak tiba tepat waktu untuk mengantar Sasuke yang akan dijadikan wadah baru Orochimaru. Akibatnya, semakin lama Orochimaru menunggu kedatangan Sasuke, akan semakin bertambah parah sakitnya, sampai tubuhnya mencapai batasnya untuk berganti wadah. Akhirnya, Orochimaru terpaksa melakukan Tensei ke tubuh Genyuumaru sebagai wadah baru.
Meskipun Sasuke akhirnya tiba dan bersedia menjadi wadah berikutnya untuk Orochimaru, setelah Orochimaru melakukan Tensei ke tubuh Genyuumaru, Orochimaru tidak dapat langsung melakukan Tensei ke tubuh Sasuke. Karena Orochimaru harus menunggu selama 3 tahun lagi sebelum dapat melakukan ritual Tensei dan mengambil tubuh Sasuke sebagai wadah barunya di masa depan.
Sembari Orochimaru menunggu batas waktu Tensei tubuh Genyuumaru habis, Orochimaru menyetujui permintaan Sasuke untuk melatihnya agar jadi lebih kuat. Orochimaru mengajarkan Sasuke berbagai macam Jutsu, termasuk melatih kemampuan Sharingan. Orochimaru berharap bahwa di masa depan, Orochimaru dapat memiliki kekuatan Sasuke setelah mengambil alih tubuhnya sebagai wadah baru.
Sebenarnya, Orochimaru sudah lama mendambakan mata Sharingan, dan terobsesi untuk menjadikan tubuh Klan Uchiha sebagai wadah jiwanya. Namun, karena Itachi terlalu kuat untuk ditaklukkan, maka Orochimaru beralih mengincar Sasuke. Itulah sebabnya, ketika tubuh Orochimaru sedang sakit-sakitan dan sudah mencapai batasnya untuk berganti wadah, Orochimaru sangat gembira saat memikirkan dirinya segera akan mendapatkan tubuh Sasuke sebagai wadah baru jiwa Orochimaru berikutnya.
Sungguh sial bagi Orochimaru, kondisi tubuhnya yang sedang sakit-sakitan malah dimanfaatkan Sasuke untuk menyerang dan bahkan berniat untuk menghabisi Orochimaru. Sasuke menyerang dengan menggunakan Chakra Petir berbentuk pedang yang berhasil menembus kedua pergelangan tangan Orochimaru.
Berikutnya, Sasuke memberitahu Orochimaru bahwa sudah tak ada lagi yang bisa diajarkan oleh Orochimaru. Sasuke juga menyatakan bahwa Orochimaru lebih lemah darinya sehingga Sasuke sudah tidak perlu menyerahkan tubuhnya. Bahkan, Sasuke menyombongkan bahwa level Klan Uchiha lebih tinggi dibandingkan dengan gelar kehormatan Legenda Sannin Jenius yang diperoleh oleh Orochimaru.
Sasuke juga mengungkapkan rasa muaknya terhadap perilaku Orochimaru yang melakukan eksperimen pada manusia serta ambisi Orochimaru yang ingin mengungkap misteri dunia. Sasuke kemudian menyerang Orochimaru dengan pedang, mengarah ke mulut Orochimaru. Namun, Orochimaru mengaktifkan sosok aslinya yang berwujud ular putih raksasa yang menyerang balik Sasuke. Sehingga terjadi pertarungan antara Sasuke yang berwujud Joutai 2 melawan wujud ular putih raksasa Orochimaru.
Selanjutnya, Sasuke menggunakan Chakra Petir berbentuk pedang untuk menebas tubuh ular putih raksasa Orochimaru. Sasuke sempat mengira telah berhasil mengalahkan Orochimaru karena sudah memotong beberapa bagian tubuh ular putih. Namun, tiba-tiba tubuh Sasuke roboh karena terhirup efek cairan tubuh ular putih yang menguap saat terkena udara. Cairan tersebut berfungsi sebagai racun pelumpuh. Setelah sempat berpura-pura mati, Orochimaru berwujud ular putih raksasa langsung bersiap untuk melahap tubuh Sasuke yang sedang lumpuh akibat terhirup racun.
Kemudian, Sasuke dibawa masuk ke dalam dimensi ritual Tensei milik Orochimaru. Seluruh badan Orochimaru dan Sasuke diselimuti gumpalan daging. Orochimaru terus menatap mata Sasuke dan bergumam, sangat menginginkan mata Sharingan. Ritual Tensei berada di alam pikiran Orochimaru. Sudah sewajarnya Orochimaru yang berperan mendominasi korban dan ular yang berada dalam ritual akan menelan korban, sehingga seharusnya Orochimaru berhasil mendapatkan tubuh baru.
Namun, ketika Orochimaru hendak mengambil alih tubuh Sasuke pada saat ritual Tensei, Sharingan Sasuke mampu membalikkan ritual tersebut. Sasuke menggunakan teknik Joutai untuk mengikis dimensi Orochimaru, dan Sasuke berhasil menaklukkan ular ritual untuk memakan tubuh Orochimaru. Hasilnya, Sasuke berhasil mengambil alih tubuh Orochimaru dan mendapatkan kekuatan yang dimilikinya.
# Alasan Sasuke Bisa Mengalahkan Orochimaru
Meskipun Sasuke berhasil mengalahkan Orochimaru, sebenarnya tubuh Orochimaru sedang menderita sakit parah karena sudah mencapai batas untuk berganti wadah. Setelah beberapa waktu berlalu, Karin pernah menyindir Sasuke yang kesulitan mengalahkan Deidara, padahal Sasuke bisa mengalahkan Orochimaru dengan mudah. Namun, Sasuke memberitahu Karin bahwa keberhasilannya mengalahkan Orochimaru disebabkan karena Orochimaru sedang dalam kondisi lemah.
5. Sasuke vs Itachi
Itachi telah menghabisi seluruh Klan Uchiha di Konoha, termasuk ayah dan ibunya, namun ia tidak menghabisi adiknya, Uchiha Sasuke. Itachi memberi pesan pada Sasuke bahwa jika suatu saat nanti Sasuke ingin membalas dendam pada Itachi, maka Sasuke harus memiliki kebencian yang kuat dan harus menghabisi teman dekatnya, supaya Sasuke bisa membangkitkan Mangekyo Sharingan seperti milik Itachi.
Hasilnya, Sasuke menetapkan tujuan hidupnya untuk membalas dendam pada Itachi. Sasuke remaja pernah bertarung dengan Itachi di Konoha, namun Sasuke menjadi babak belur, karena kekuatan Sasuke masih belum cukup untuk bisa mengalahkan Itachi. Terus merasa frustrasi dengan kelemahannya, Sasuke memutuskan untuk mendatangi Orochimaru dan meminta Orochimaru untuk melatih Sasuke supaya jadi lebih kuat.
Hingga akhirnya tiba saat pembalasan dendam Sasuke terhadap Itachi. Pertarungan antara Itachi dan Sasuke dimulai dengan menggunakan Genjutsu. Diperlihatkan Itachi dan Sasuke terlibat dalam pertarungan fisik, namun ternyata Sasuke hanya berhasil menusukkan pedang ke dalam kumpulan burung gagak yang merupakan ilusi Itachi, karena Itachi sebenarnya sedang duduk santai dan menyaksikan Sasuke berdiri di depannya.
Namun, Sasuke yang dilihat Itachi berdiri di depannya juga merupakan ilusi berupa kumpulan ular. Sebab, Sasuke sebenarnya sedang berada di belakang kursi tempat Itachi bersandar dan menghunuskan pedang pada punggung kursi, sehingga terlihat seolah-olah Sasuke berhasil menembus perut Itachi. Tetapi, Sasuke kemudian menyadari bahwa Itachi yang ditusuknya juga hanya ilusi, karena Itachi yang sebenarnya masih duduk santai sambil memperhatikan aksi Sasuke.
Selanjutnya, Sasuke menantang Itachi untuk bertarung di luar dunia Genjutsu. Namun, Itachi meremehkan Sasuke yang belum mampu membangkitkan Mangekyo Sharingan. Itachi berpendapat bahwa Sasuke masih memiliki tekad yang lemah, karena Sasuke tidak berani menghabisi teman dekatnya. Namun, Sasuke mengaku tidak gentar menghadapi Itachi dan menantangnya untuk segera menggunakan Mangekyo Sharingan. Sasuke bahkan memerintahkan Itachi untuk segera bertarung melawan dirinya.
Akibat Sasuke terlalu percaya diri menggunakan Sharingan biasa untuk melawan Itachi, maka Itachi memberitahunya bahwa level tertinggi seorang Uchiha adalah dengan membangkitkan Mangekyo Sharingan. Contohnya adalah Madara dan Izuna yang dianggap istimewa oleh Klan Uchiha karena telah membangkitkan Mangekyo Sharingan dengan cara menghabisi teman dekat mereka.
Hingga suatu hari, Madara mengalami kebutaan akibat efek Mangekyo Sharingan dan merebut mata Sharingan adiknya, yaitu Izuna. Hal ini memungkinkan Madara untuk memiliki Mangekyo Sharingan Abadi. Untuk melampaui Madara dan menjadi Uchiha terbaik dalam sejarah, Itachi mengancam akan merebut mata Sharingan Sasuke untuk mendapatkan Mangekyo Sharingan Abadi.
Berikutnya, Itachi dan Sasuke saling beradu serangan Shuriken dengan hasil imbang. Hingga pada suatu saat, Sasuke menahan tangan Itachi yang hendak menusuknya dengan kunai, dan Itachi menahan tangan Sasuke yang hendak menebasnya dengan pedang. Meskipun keduanya saling mengunci pergerakan masing-masing, Itachi masih mampu menciptakan Kage Bunshin dengan 1 tangan yang melempar 3 kunai mengarah pada Sasuke. Namun, Sasuke berhasil melindungi tubuhnya dengan menggunakan ular putih. Kemudian, Sasuke menyerang dengan Fuma Shuriken yang dialiri Chidori yang berhasil memenggal tangan Itachi. Namun, saat itulah Itachi berubah menjadi kumpulan burung gagak yang mengerubungi tubuh Sasuke.
Hingga akhirnya, Sasuke terperangkap dalam Genjutsu Tsukuyomi. Dalam Genjutsu tersebut, Itachi diperlihatkan mencopot mata Sharingan Sasuke, hingga membuat Sasuke mengerang kesakitan. Namun, Sasuke kemudian berhasil mematahkan Genjutsu Tsukuyomi dan mengubah wujudnya menjadi Joutai 3. Sasuke menyerang Itachi dengan ular yang berhasil menembus perut Itachi. Akibatnya, tubuh Sasuke sempat roboh sesaat akibat efek Tsukuyomi, tetapi tubuh Itachi juga roboh akibat kekalahan Tsukuyomi yang dikalahkan oleh Sasuke.
Menyaksikan Sasuke sudah mahir mengatasi Genjutsu, Itachi bersiap meladeni Sasuke untuk bertarung dengan Ninjutsu. Saat Itachi sedang menyiapkan Amaterasu, Sasuke berusaha mencegahnya dengan menyerang menggunakan 2 Fuma Shuriken. Namun, Itachi berhasil lolos dengan menyusupkan tubuhnya di tengah himpitan serangan kedua Fuma Shuriken. Namun, Sasuke memiliki benang untuk mengontrol bilah Fuma Shuriken sehingga serangan itu berhasil menusuk paha Itachi dan menjatuhkannya. Kemudian, Sasuke memanfaatkan kondisi Itachi yang sedang kesakitan untuk menyerang dengan semburan api dan Chidori, tetapi Itachi berhasil menghindari kedua serangan itu.
Selanjutnya, Sasuke dan Itachi saling beradu Jutsu Semburan Api. Hasilnya, semburan api Sasuke sukses mengalahkan semburan api Itachi. Berkat Jutsu Amaterasu, Itachi berhasil melenyapkan semburan api Sasuke. Kemudian, Itachi membidikkan Amaterasu ke arah Sasuke. Lalu, Sasuke berlarian mengitari area pertarungan untuk menghindari Amaterasu, sehingga menyebabkan hutan di area pertarungan terbakar api hitam. Namun, sepandai-pandainya Sasuke menghindar, akhirnya Sasuke terkena Amaterasu juga. Untungnya, berkat Jutsu Kawarimi Orochimaru yang berfungsi mengelupas kulit, Sasuke berhasil selamat dari pembakaran api Amaterasu.
Berikutnya, Sasuke menggunakan seluruh chakranya untuk menyerang dengan semburan api secara bertubi-tubi yang mengarah ke langit. Hingga mengakibatkan, udara mulai panas dan tekanan udara meningkat, serta kobaran api hitam Amaterasu di area pertarungan juga mempengaruhi cuaca dan menyebabkan badai petir. Dengan memanfaatkan energi atmosfer, Sasuke yakin bisa mengalahkan Itachi. Kemudian Sasuke menyerang dengan Jutsu Kirin, yang berwujud Naga Petir Raksasa dan berhasil menyambar tubuh Itachi.
Berkat perlindungan Susano’o, Itachi berhasil selamat dari serangan dahsyat Jutsu Kirin Sasuke. Namun, akibat Chakra Sasuke yang sudah terkuras habis, Sasuke menjadi kesulitan untuk menekan Chakra Orochimaru yang telah diserap dan disegel dalam tubuhnya. Sehingga, Orochimaru keluar dari tubuh Sasuke melalui segel kutukan di lehernya, dan muncul dalam wujud ular putih raksasa berkepala delapan.
Hingga terjadilah pertarungan antara Susano’o Itachi melawan Ular raksasa berkepala 8 Orochimaru. Susano’o Itachi mengandalkan perisai untuk menangkis setiap serangan ular putih raksasa berkepala 8 Orochimaru. Kemudian, Susano’o Itachi menebaskan pedangnya yang berhasil memotong 6 kepala ular putih raksasa Orochimaru. Selanjutnya, Orochimaru menampakkan dirinya melalui mulut ular raksasa sambil membawa pedang Kusanagi yang keluar dari dalam mulutnya.
Kemudian, Orochimaru memberitahu Itachi bahwa ia telah lama menantikan peluang untuk mengambil alih tubuh Sasuke setelah segelnya melemah. Namun, ketika Orochimaru sedang asyik bicara, Itachi menyerangnya dengan pedang Totsuka yang menembus tubuh Orochimaru. Pedang Totsuka berfungsi sebagai alat penyegel, sehingga Orochimaru yang terkena serangan akan terperangkap di dalamnya dan terjebak dalam dunia Genjutsu selamanya.
Sembari menggunakan Susano’o aktif, Itachi berjalan mendatangi Sasuke dan memberitahunya bahwa ia akan segera mengambil Sharingan Sasuke. Meskipun Sasuke sudah kehabisan Chakra, ia masih memiliki harapan untuk menang melawan Itachi karena Itachi tiba-tiba batuk darah akibat penggunaan Susano’o. Sasuke lalu mencoba menyerang Itachi dengan Kunai peledak, tetapi Perisai Cermin Yata dari Susano’o Itachi merupakan tameng istimewa yang mampu menangkis berbagai serangan. Bahkan, tubuh Sasuke terpental saat ia menghunuskan pedangnya ke Perisai Cermin Yata.
Selanjutnya, Sasuke menyadari dirinya sudah tidak berdaya dan menjadi panik menghadapi Itachi yang berada dalam mode Susano’o. Itachi sudah berada di depan mata Sasuke dan Sasuke tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ketika Sasuke sudah terpojok dan menjadi frustasi, tiba-tiba Itachi menotokkan kedua jarinya ke dahi Sasuke. Kemudian, tubuh Itachi mendadak roboh hingga membuat kepala Itachi membentur dinding, dan Itachi tewas terbaring di dekat kaki Sasuke.
# Alasan Sasuke Bisa Mengalahkan Itachi
Meskipun Sasuke berhasil mengalahkan Itachi, sebenarnya tubuh Itachi sudah lama diterjang penyakit. Menyadari hidupnya semakin dekat dengan kematian, Itachi harus bergantung pada obat-obatan untuk memperpanjang hidupnya agar kelak dapat bertarung melawan Sasuke yang telah dewasa.
Saat Sasuke bertarung melawan Itachi, penglihatan Itachi beberapa kali menjadi buram sehingga dia kesulitan menghindari serangan Fuma Shuriken dari Sasuke. Penyakit yang diderita Itachi semakin memburuk ketika dia menggunakan Amaterasu dan Susano’o, hingga berulang kali terpaksa muntah darah selama bertarung melawan Sasuke.
6. Naruto vs Pain
Ketika Pain diberi tugas oleh Tobi untuk menangkap Kyubi di Konoha, Pain pun mendatangi Konoha. Namun, setelah tidak menemukan keberadaan Naruto dan para shinobi Konoha enggan memberitahukannya, Pain mulai menyerang dan mengamuk di sana. Hingga mengakibatkan banyak warga terluka dan beberapa Shinobi Konoha tewas.
Setelah Pain tahu Naruto berada di Gunung Myoboku, Pain menghentikan aksi serangannya di Konoha, dan Pain berencana meninggalkan Konoha. Namun sebelum pergi dari Konoha, Pain menghadiahi serangan Shinra Tensei yang memporak-pondakan seluruh bangunan, dan menghancurkan Desa Konoha.
Beberapa saat setelah Konoha dihancurkan, Naruto Mode Sennin bersama rombongan Katak tiba di Desa Konoha. Dari kejauhan, Naruto menyaksikan Tsunade sedang menghadapi 6 Pain. Ketika Pain Shurado hendak menyerang Tsunade, Naruto tiba-tiba muncul dan menyerang dengan Rasengan yang berhasil menewaskan Pain Shurado. Naruto kemudian memerintahkan Tsunade untuk beristirahat, yang kemudian dituruti oleh Tsunade. Tsunade kemudian menyerahkan Katsuyu kepada Naruto karena Katsuyu memiliki informasi tentang kemampuan masing-masing Pain, yang akan membantu Naruto dalam bertarung melawan Pain.
Berikutnya, Naruto bertarung melawan Pain Gakido. Naruto menggunakan Seni Bela Diri Katak untuk mengecoh penglihatan Rinnegan Pain yang saling terhubung. Serangan Naruto berhasil menewaskan Pain Gakido. Naruto kemudian melemparkan Rasen Shuriken pada kumpulan Pain. Akibat, Pain Ningendo berusaha menolong Pain Chikushodo agar tidak terkena Rasen Shuriken, akhirnya malah Pain Ningendo yang tewas terkena Rasen Shuriken.
Selanjutnya, Naruto bertarung melawan Pain Chikushodo dengan dibantu oleh Geng Katak, Gamabunta, Gamahiro, dan Gamaken yang mengurus Kuchiyose Guk-Guk Galak Raksasa Pain Chikushodo. Berkat kerja sama apik antara Naruto dan Geng Katak, Shima dapat mengaburkan penglihatan Rinnegan Pain. Fukasaku kemudian melempar Gamabunta untuk bergabung dalam pertarungan Naruto melawan Pain Chikushodo. Hasilnya, Gamabunta bisa mengurung Naruto dan Pain Chikushodo di dalam mulutnya, lalu Naruto menyerang dengan dua Rasengan yang berhasil menewaskan Pain Chikushodo.
Setelah mengetahui bahwa Naruto sudah kehabisan Sennin Mode, Pain Tendo langsung bergegas menyerang Naruto agar Naruto tidak punya kesempatan untuk mengumpulkan Chakra Senjutsu. Namun, Naruto telah meninggalkan 2 Kage Bunshin Mode Sennin di Gunung Myoboku sehingga Naruto hanya perlu melakukan Kuchiyose pada Kage Bunshin tersebut. Oleh karena itu, Naruto membawa gulungan besar di tubuhnya dan melemparkannya pada Fukasaku. Fukasaku kemudian memanggil 1 Kage Bunshin Mode Sennin sehingga Naruto bisa menjadi Mode Sennin secara otomatis.
Usai Naruto menendang Pain Tendo hingga terpelanting, Naruto menyerang dengan Rasen Shuriken ke Pain Tendo. Namun, berkat Pain Jigokudo yang menghidupkan kembali Pain Gakido, akhirnya Pain Tendo diselamatkan dari serangan Rasen Shuriken. Hal ini disebabkan karena Pain Gakido berhasil menyerap Rasen Shuriken yang seharusnya mengenai Pain Tendo.
Berikutnya, Naruto menciptakan dua Kage Bunshin dan menyembunyikan keberadaannya dengan menggunakan asap. Serangan Rasen Shuriken kemudian diarahkan ke arah Pain yang berkumpul, namun Pain Gakido mencoba menyerap Rasen Shuriken yang ternyata merupakan Henge no Jutsu. Hasilnya, Kage Bunshin Naruto berhasil menjatuhkan tubuh Pain Gakido. Walaupun, Pain Tendo berhasil menghancurkan serangan Rasen Shuriken Naruto asli menggunakan Jutsu Shinra Tensei. Setelah itu, Kage Bunshin Naruto akhirnya jatuh dari udara dan menyerang dengan dua Rasengan yang berhasil menewaskan Pain Jigokudo.
Kemudian, Pain Tendo menyerang dengan Shinra Tensei saat Naruto hendak meninjunya dan Kage Bunshin Naruto hendak meninju Pain Gakido, sehingga Naruto dan Kage Bunshinnya terpelanting. Geng Katak, Gamabunta, Gamaken, dan Gamahiro mencoba mengeroyok Pain Tendo dan Pain Gakido. Tetapi, Pain Tendo menyerangkan Shinra Tensei pada Geng Katak sampai terpelanting sangat jauh, sehingga menumbangkan Gamabunta, Gamaken, dan Gamahiro.
Pain mengakui Naruto kuat, karena Naruto adalah musuh pertama yang mampu meng-gugurkan banyak Pain. Dengan kemampuan Bansho Tenin, Pain Tendo menarik tubuh Naruto ke arahnya, lalu Pain Gakido menyekap badan Naruto dan menyedot Chakra Sennin Mode Naruto. Akibat terlalu banyak menyerap Chakra Senjutsu Naruto, akhirnya Pain Gakido berubah menjadi patung katak.
Mengetahui, Fukasaku dan Shima sedang bersiap-siap untuk menjebak Pain dalam Melodi Genjutsu, seperti yang mereka lakukan saat Pain bertarung melawan Jiraiya. Maka, Pain Tendo menggunakan Bansho Tenin untuk menarik Fukasaku, lalu menusukkan besi pada tubuhnya, hingga menyebabkan Fukasaku tewas. Kemudian, Pain Tendo menggunakan Bansho Tenin lagi untuk menarik tubuh Naruto dan menghempaskannya ke tanah. Setelah itu, Pain Tendo menumpuk kedua telapak tangan Naruto dan menusukkan besi dikedua telapak tangan Naruto.
Supaya Naruto tidak bisa bergerak, Pain Tendo lalu menusukkan besi di seluruh tubuh Naruto yang sedang tiarap. Kemudian, Hinata berusaha menolong Naruto dan siap menantang Pain Tendo untuk bertarung. Hinata berulang kali mencoba menghancurkan besi yang menancap di tubuh Naruto, tetapi Pain Tendo juga berulang kali menyerang dengan Shinra Tensei, untuk menghempaskan tubuh Hinata. Sudah muak dengan kegigihan Hinata yang bersikeras untuk membebaskan Naruto dari tusukan besi, Pain Tendo melempar Hinata ke udara dan menghempaskan tubuhnya ke tanah, lalu menusukkan besi ke tubuh Hinata.
Akibat menyaksikan kebrutalan aksi Pain Tendo pada Hinata, Naruto langsung berubah menjadi Kyubi Ekor 4. Kyubi Ekor 4 melemparkan bebatuan ke Pain Tendo, meninju wajah Pain Tendo, dan memalu batu di kepala Pain Tendo, hingga badan Pain Tendo terkubur di tanah. Selanjutnya, Naruto berubah menjadi Kyubi Ekor 6 dan menembakkan peluru Chakra secara bertubi-tubi ke Pain Tendo, serta berhasil membalikkan serangan Shinra Tensei yang membuat Pain Tendo terpelanting.
Pada saat Kyubi Ekor 6 mengejar Pain Tendo yang sedang melarikan diri menuju tempat persembunyian Nagato, berikutnya Nagato mengaktifkan Chibako Tensei pada Pain Tendo. Hingga terbentuklah gumpalan bebatuan raksasa yang mengambang di udara, lalu Pain Tendo mengurung Kyubi Ekor 6 di dalam gumpalan bebatuan raksasa tersebut. Naruto kemudian berubah menjadi Kyubi Ekor 8 dan mencoba melepaskan diri dari jeratan Chibako Tensei dengan menyemburkan api.
Bahkan, Naruto nyaris saja berubah menjadi Kyubi Ekor 9 karena hampir saja melepaskan segel kurungan Kyubi. Namun, Minato muncul di alam pikiran Naruto dan menghentikan tindakan Naruto. Minato menyegel kembali Kyubi di dalam perut Naruto sehingga Naruto bisa kembali ke wujud normal dan terbebas dari jeratan Chibako Tensei.
Berkat informasi dari Katsuya, Naruto mengetahui bahwa setelah Pain Tendo menggunakan Shinra Tensei, maka Pain Tendo akan membutuhkan waktu 5 detik untuk bisa menggunakan teknik tersebut lagi. Dengan demikian, Naruto berniat memanfaatkan kesempatan 5 detik tersebut untuk mengalahkan Pain Tendo.
Selanjutnya, Naruto Mode Sennin kembali bertarung melawan Pain Tendo. Setelah Naruto melempar Pain Tendo sampai terpelanting, Naruto lalu meledakkan asap untuk menutupi keberadaannya dan 2 Kage Bunshinnya. Berikutnya, Pain Tendo menggunakan Shinra Tensei untuk menghancurkan serangan Rasen Shuriken Naruto. Lagi, Naruto menyerangkan Rasen Shuriken pada Pain Tendo, karena sedang proses menunggu waktu 5 detik untuk bisa menggunakan Shinra Tensei lagi, maka Pain Tendo melompat ke udara untuk menghindari Rasen Shuriken Naruto.
Selanjutnya, Naruto mode Sennin kembali bertarung melawan Pain Tendo. Setelah Naruto melempar Pain Tendo hingga terpelanting, Naruto meledakkan asap untuk menyembunyikan keberadaannya dan 2 Kage Bunshin-nya. Kemudian, Pain Tendo menggunakan Shinra Tensei untuk menghancurkan serangan Rasen Shuriken dari Naruto. Namun, Naruto tidak berhenti dan menyerang Pain Tendo lagi dengan Rasen Shuriken. Sembari menunggu waktu 5 detik yang dibutuhkan Pain Tendo untuk menggunakan Shinra Tensei kembali, berikutnya Pain Tendo melompat ke udara untuk menghindari serangan Rasen Shuriken dari Naruto.
Setelah melompat ke udara, Pain Tendo menempatkan kakinya di atas puing-puing bebatuan. Tiba-tiba, ratusan Kage Bunshin Naruto muncul dari puing-puing bebatuan, serta siap untuk mengeroyok Pain Tendo. Namun, Pain Tendo mengeluarkan Shinra Tensei dan mendorong ratusan Kage Bunshin Naruto hingga terpelanting.
Namun, Naruto mengetahui bahwa Pain Tendo membutuhkan waktu 5 detik untuk bisa menggunakan Shinra Tensei kembali. Maka, Naruto mempersiapkan Rasengan dan 2 Kage Bunshin Naruto yang tersisa melemparkan Naruto ke arah Pain Tendo. Naruto kemudian menyerang Pain Tendo dengan Rasengan, dan berhasil menewaskannya.
# Alasan Naruto Bisa Mengalahkan Pain
Meskipun Naruto sukses mengalahkan Pain, sebenarnya Nagato sudah lama menderita sakit parah akibat pertarungan pertama Nagato melawan Hanzo. Kaki Nagato mengalami kecacatan karena terkena ledakkan bom kertas, dan pengisian Chakra ke Gedo Mazo juga sangat banyak menyedot Chakra Nagato, yang mengakibatkan tubuh Nagato menjadi lemah selama sisa hidupnya.
Selain itu, Pain Tendo juga telah menggunakan Shinra Tensei dengan kekuatan sangat besar supaya bisa menghancurkan Desa Konoha. Oleh karena itu, Pain Tendo tidak bisa langsung bertarung melawan Naruto, dan harus dilindungi oleh Pain lain saat melawan Naruto karena Pain Tendo sedang memulihkan kekuatan Shinra Tensei.
Sebelum bertarung melawan Naruto, kemampuan Gedou Rinne Tensei Pain Jigokudo sudah digunakan sebanyak 2 kali untuk menghidupkan kembali 2 Pain yang rusak setelah dikalahkan oleh Kakashi dan Konohamaru. Oleh karena itu, saat Pain melawan Naruto, Pain Jigokudo hanya dapat menghidupkan kembali 1 Pain saja. Hal ini berbeda dengan saat Pain melawan Jiraiya, dimana Jiraiya berhasil menewaskan 3 Pain dan Pain Jigokudo masih memiliki kemampuan untuk menghidupkan kembali 3 Pain.
Nagato sudah sangat kelelahan setelah bertarung terlalu lama melawan Shinobi Konoha dan menggunakan Shinra Tensei untuk menghancurkan Desa Konoha. Akibatnya, Nagato mengalami batuk darah yang membuat Pain Tendo sempat error saat melawan Hinata, dan akhirnya Hinata berhasil meninju wajah Pain Tendo. Khususnya, ketika Nagato menggunakan Chibako Tensei untuk mengurung Kyubi Ekor 6, Nagato bahkan mengalami mimisan. Tubuh Nagato semakin melemah dan akhirnya Chibako Tensei yang dibuat dengan susah payah pun runtuh dengan sendirinya.