3. Instruksi Isagi Yoichi ke Raichi dan Kunigami Sukses
Tim Z berada di posisi ketiga klasemen grup Blue Lock dan mereka memiliki satu tugas yang penting: mengalahkan Tim V agar bisa finish di posisi kedua klasemen dan melangkah maju ke seleksi Blue Lock ke-2. Meskipun Tim V sudah dipastikan finish di posisi pertama klasemen, semangat kemenangan mereka tetap membara dan Tim V tidak pernah kalah.
Permainan Tim V didukung oleh Reo dan Nagi, yang menjadi tumpuan strategi tim. Reo memiliki kemampuan operan yang sangat mumpuni, sementara Nagi adalah sang monster lapangan yang piawai mengendalikan bola dan mencetak gol dalam berbagai situasi.
Tak peduli seberapa sulitnya umpan yang dilepaskan oleh Reo, Nagi selalu mampu mengontrol bola dengan sempurna dan mencetak gol spektakuler, entah itu sedang dikawal oleh centre-back atau bahkan dengan tendangan salto yang memukau. Kehebatan Nagi dan Reo mampu membawa Tim V menghantam Tim Z dengan skor telak 2-0.
Akibat Tim Z terlalu fokus mengawasi pergerakan Nagi. Reo memilih mengoper Zantetsu yang memiliki tendangan melengkung jarak jauh yang sangat mematikan. Tendangan Zantetsu sukses berbuah goal dan merobek jala gawang, sehingga Tim V unggul dengan skor 3-0 atas Tim Z.
Namun, tidak lama kemudian, Bachira menunjukkan kepiawaiannya dalam mendribel bola dan melakukan serangkaian teknik tingkat tinggi, melewati banyak pemain Tim V dan mengejutkan semua orang dengan gol gemilangnya yang dihasilkan dari tendangan rabona yang indah. Gol tersebut berhasil memperkecil keunggulan Tim V menjadi 3-1.
Setelah itu, meskipun sedang dikawal oleh 2 pemain Tim V, Kunigami berusaha memasuki wilayah zona tembaknya agar bisa mencetak gol. Namun, Kunigami terombang-ambing antara ingin menembak dari jarak 28 meter atau mengirim umpan ke pemain Tim Z.
Isagi Yoichi, sang penentu nasib, dengan lantang memberi semangat pada Kunigami untuk mempertaruhkan keputusannya, karena pada akhirnya, hanya para pahlawan yang berani mengambil risiko. Akhirnya, Kunigami dengan kepahlawanannya berani meluncurkan tendangan dari jarak 28 meter dan bolanya melesat deras memasuki gawang tim V. Babak pertama telah usai, dan Tim Z berhasil memperkecil ketinggalannya dari Tim V dengan skor tipis 3-2.
Memasuki babak kedua, perintah Isagi Yoichi yang menyuruh Raichi untuk terus mengawal Reo sejak babak pertama terbukti berhasil membendung kebuasan serangan Tim V yang berbahaya. Terlihat jelas bahwa pola permainan Reo yang selalu mengandalkan operan ke Nagi kini terhenti oleh ketatnya kawalan Raichi. Nagi sendiri tidak terlalu aktif bergerak kecuali ada operan dari Reo. Namun, ketika frustrasi tak tertahankan, Reo akhirnya melakukan pelanggaran dengan menyikut leher Raichi, dan harus menerima hukuman kartu kuning sebagai konsekuensi dari tindakannya.
Setelah berhasil menekan serangan dari Tim V, Chigiri memperlihatkan kecerdikannya dalam menghadapi Zantetsu yang dikenal memiliki akselerasi yang luar biasa. Dalam sebuah long sprint yang spektakuler, kaki Chigiri bergerak dengan kecepatan yang super tinggi, mengacaukan pertahanan lawan dan membuat Zantetsu tercecer dalam balapan lari yang terlihat seperti kilat. Akhirnya, Chigiri sukses mencetak goal ke gawang Tim V, sehingga Tim Z mampu menyamakan kedudukan menjadi 3-3 yang sangat dramatis.